25.2 C
Jakarta
22 November 2024, 6:04 AM WIB

Pantai Kusumba Nyepi Segara,Banyak yang Gagal Berangkat ke Nusa Penida

SEMARAPURA – Nyepi Segara digelar di sepanjang Pantai Kusamba, Kecamatan Dawan mulai kemarin pukul 06.00 hingga hari ini pukul 06.00.

Dengan adanya ritual yang berkaitan degan Ngusaba Desa di Pura Segara, Desa Kusamba itu, seluruh warga tidak diperbolehkan melakukan aktivitas apapun sepanjang perairan tersebut.

Jika melanggar, oknum warga tersebut akan dikenakan sanksi. Ketua Pecalang Desa Adat Kusamba Dewa Gede Asmara mengungkapkan, Nyepi Segara di sepanjang Pantai Kusamba itu digelar setiap tahun berkaitan dengan Ngusaba Desa di Pura Segara, Desa Kusamba.

Nyepi Segara ini digelar 24 jam mulai Rabu (13/11) sekitar pukul 06.00 hingga Kamis (14/11) sekitar pukul 06.00.

Dengan adanya tradisi itu, segala aktivitas apapun di perairan maupun pesisir Pantai Kusamba dilarang untuk dilakukan. “Nyepi Segara ini bertujuan untuk mengharmoniskan alam semesta,” katanya.

Untuk memastikan tidak ada warga yang mengganggu jalannya Nyepi Segara, sebanyak belasan pecalang dikerahkan untuk melakukan pemantauan di sepanjang Pantai Kusamba.

Hal itu dilakukan mengingat di sepanjang Pantai Kusamba terdapat sejumlah pelabuhan yang setiap harinya tidak hanya menyeberangkan

warga dari Klungkung daratan ke Nusa Penida namun juga mengantarkan barang-barang kebutuhan pokok untuk warga di Nusa Penida.

Jika ternyata ada warga yang nekat beraktivitas di kawasan pantai, oknum warga tersebut akan dikenakan sanksi yang akan diputuskan dalam rapat atau paruman.

“Di pelabuhan kami juga tempatkan pecalang. Seperti di Pelabuhan Tribuana, Monggalan, dan Banjar Bias,” bebernya.

Sehingga tidak heran jika kemarin tidak ada aktivitas penyeberangan di sejumlah pelabuhan yang ada di Pantai Segara.

Begitu juga tidak tampak ada buruh yang menurunkan barang dari truk untuk dititipkan di gudang-gudang pelabuhan yang nantinya dikirim ke Nusa Penida.

Hanya saja terlihat sejumlah warga sedang duduk di dekat loket Pelabuhan Tradisional Tribuana, Desa Kusamba.

Ni Putu Kastini, warga Dusun Kutapang, Desa Batununggul, Nusa Penida mengungkapkan dia dan keluarganya duduk di dekat loket itu untuk menunggu jemputan kerabatannya.

Dia dan keluarganya yang selama ini tinggal di Lampung rencananya berangkat ke Nusa Penida dari Pelabuhan Tribuana pagi kemarin.

Hanya saja setelah sampai di pelabuhan, dia diberi tahu jika sedang digelar Nyepi Segara sehingga pelabuhan tidak melayani penyeberangan selama 24 jam mulai kemarin.

“Saya baru pulang dari Lampung dan mau langsung ke Nusa Penida. Saya tidak tahu kalau ada Nyepi Segara.

Rencananya saya menginap dulu di rumah keluarga saya, besok baru berangkat ke Nusa Penida dari pelabuhan ini,” ujarnya.

Sementara itu, Wayan Sudarta warga Desa Tanglad, Nusa Penida mengungkapkan dirinya datang ke Pelabuhan Tribuana untuk mengambil sepeda motornya yang dititip di pelabuhan itu.

Karena kurangnya informasi mengenai Nyepi Segara di Pantai Kusamba, dia tidak mengetahui jika ternyata aktivitas penyeberangan di pantai itu dihentikan selama sehari.

Sehingga dia yang sebelumnya berangkat ke Nusa Penida melalui Pelabuhan Tribuana dan menitipkan motornya

di sana akhirnya kembali ke pelabuhan tersebut untuk mengambil motornya setelah menyeberang ke pelabuhan di wilayah Sanur terlebih dahulu.

“Rumah saya di Nusa Penida kan cukup jauh dari pelabuhan sehingga saya menyewa mobil seharga Rp 80 ribu.

Dibandingkan saya balik lagi ke rumah dan berangkat besok, lebih baik saya ke Sanur dan naik ojek ke Pelabuhan Tribuna

untuk ambil sepeda motor. Kalau saya tahu ada Nyepi Segara, lebih baik saya pulang besok,” tandasnya.

SEMARAPURA – Nyepi Segara digelar di sepanjang Pantai Kusamba, Kecamatan Dawan mulai kemarin pukul 06.00 hingga hari ini pukul 06.00.

Dengan adanya ritual yang berkaitan degan Ngusaba Desa di Pura Segara, Desa Kusamba itu, seluruh warga tidak diperbolehkan melakukan aktivitas apapun sepanjang perairan tersebut.

Jika melanggar, oknum warga tersebut akan dikenakan sanksi. Ketua Pecalang Desa Adat Kusamba Dewa Gede Asmara mengungkapkan, Nyepi Segara di sepanjang Pantai Kusamba itu digelar setiap tahun berkaitan dengan Ngusaba Desa di Pura Segara, Desa Kusamba.

Nyepi Segara ini digelar 24 jam mulai Rabu (13/11) sekitar pukul 06.00 hingga Kamis (14/11) sekitar pukul 06.00.

Dengan adanya tradisi itu, segala aktivitas apapun di perairan maupun pesisir Pantai Kusamba dilarang untuk dilakukan. “Nyepi Segara ini bertujuan untuk mengharmoniskan alam semesta,” katanya.

Untuk memastikan tidak ada warga yang mengganggu jalannya Nyepi Segara, sebanyak belasan pecalang dikerahkan untuk melakukan pemantauan di sepanjang Pantai Kusamba.

Hal itu dilakukan mengingat di sepanjang Pantai Kusamba terdapat sejumlah pelabuhan yang setiap harinya tidak hanya menyeberangkan

warga dari Klungkung daratan ke Nusa Penida namun juga mengantarkan barang-barang kebutuhan pokok untuk warga di Nusa Penida.

Jika ternyata ada warga yang nekat beraktivitas di kawasan pantai, oknum warga tersebut akan dikenakan sanksi yang akan diputuskan dalam rapat atau paruman.

“Di pelabuhan kami juga tempatkan pecalang. Seperti di Pelabuhan Tribuana, Monggalan, dan Banjar Bias,” bebernya.

Sehingga tidak heran jika kemarin tidak ada aktivitas penyeberangan di sejumlah pelabuhan yang ada di Pantai Segara.

Begitu juga tidak tampak ada buruh yang menurunkan barang dari truk untuk dititipkan di gudang-gudang pelabuhan yang nantinya dikirim ke Nusa Penida.

Hanya saja terlihat sejumlah warga sedang duduk di dekat loket Pelabuhan Tradisional Tribuana, Desa Kusamba.

Ni Putu Kastini, warga Dusun Kutapang, Desa Batununggul, Nusa Penida mengungkapkan dia dan keluarganya duduk di dekat loket itu untuk menunggu jemputan kerabatannya.

Dia dan keluarganya yang selama ini tinggal di Lampung rencananya berangkat ke Nusa Penida dari Pelabuhan Tribuana pagi kemarin.

Hanya saja setelah sampai di pelabuhan, dia diberi tahu jika sedang digelar Nyepi Segara sehingga pelabuhan tidak melayani penyeberangan selama 24 jam mulai kemarin.

“Saya baru pulang dari Lampung dan mau langsung ke Nusa Penida. Saya tidak tahu kalau ada Nyepi Segara.

Rencananya saya menginap dulu di rumah keluarga saya, besok baru berangkat ke Nusa Penida dari pelabuhan ini,” ujarnya.

Sementara itu, Wayan Sudarta warga Desa Tanglad, Nusa Penida mengungkapkan dirinya datang ke Pelabuhan Tribuana untuk mengambil sepeda motornya yang dititip di pelabuhan itu.

Karena kurangnya informasi mengenai Nyepi Segara di Pantai Kusamba, dia tidak mengetahui jika ternyata aktivitas penyeberangan di pantai itu dihentikan selama sehari.

Sehingga dia yang sebelumnya berangkat ke Nusa Penida melalui Pelabuhan Tribuana dan menitipkan motornya

di sana akhirnya kembali ke pelabuhan tersebut untuk mengambil motornya setelah menyeberang ke pelabuhan di wilayah Sanur terlebih dahulu.

“Rumah saya di Nusa Penida kan cukup jauh dari pelabuhan sehingga saya menyewa mobil seharga Rp 80 ribu.

Dibandingkan saya balik lagi ke rumah dan berangkat besok, lebih baik saya ke Sanur dan naik ojek ke Pelabuhan Tribuna

untuk ambil sepeda motor. Kalau saya tahu ada Nyepi Segara, lebih baik saya pulang besok,” tandasnya.

Artikel Terkait

Terpopuler

Artikel Terbaru

/