33.4 C
Jakarta
22 November 2024, 12:25 PM WIB

Alami Gangguan Kepala, Bayi Telantar Itu Dirujuk ke RSUP Sanglah

GIANYAR – Bayi laki-laki yang ditelantarkan sang ibu, Ita Wahyuni, 24, di RS Sanjiwani, rupanya, memerlukan perawatan intensif.

Perawatan intensif diperlukan lantaran si bayi mengalami gangguan di kepala. Jabang bayi yang dilahirkan di bulan Desember 2018 itu kemudian dirujuk ke RS Sanglah, Denpasar.

Kabid Humas RS Sanjiwani Gianyar AA Gede Putra Parwata menyatakan, bayi malang yang selama ini dirawat di ruang Neonatus Intensive Care Unit (NICU) telah dirujuk ke RS Sanglah, Jumat lalu (11/1).

“Setelah sempat dirawat di ruang NICU selama 26 hari, karena mengalami gangguan di bagian kepala, bayi terlantar itu dirujuk ke RS Sanglah,” ujar Agung Putra Parwata kemarin.

Kata dia, karena terbatasnya alat yang dimiliki RS Sanjiwani yang masuk tipe B, mengharuskan bayi tersebut harus dibawa ke RS Sanglah.

Dengan harapan, perlengkapan canggih yang dimiliki RS Sanglah bisa menyembuhkan bayi yang lahir secara prematur itu.

Saat bayi dirujuk ke RS Sanglah, petugas RS Sanjiwani Gianyar didampingi petugas dari Dinas Sosial Kabupaten Gianyar.

“Karena ini tergolong bayi telantar, sehingga saat dirujuk ke RS Sanglah didampingi petugas Dinas Sosial,” jelas Agung Putra Parwata.

Mengenai sang ibu, Ita Wahyuni, pihak RS Sanjiwani belum menemukan informasi lebih lanjut. Sang ibu hanya meninggalkan

Kartu Tanda Penduduk (KTP) beralamat di Dusun Curah Suku, RT 006/RW 016, Kelurahan Kalingwining, Kecamatan Rambi Puji, Kabupaten Jember, Provinsi Jawa Timur.

Kini KTP itu telah diserahkan ke Polres Gianyar untuk memudahkan pencarian. “Ibunya belum datang,” jelasnya.

Diberitakan sebelumnya, Ita Wahyuni, seorang janda mendatangi RS Sanjiwani dalam kondisi hamil pada Senin, 17 Desember 2018 sekitar pukul 12.00.

Malam harinya, pukul 20.00, Ita melahirkan bayi prematur dalam persalinan normal. Lantaran si bayi ada masalah kesehatan, maka bayi itu dipindah ke ruang khusus.

Pada Selasa, 18 Desember 2018, Ita menuju kasir dan membayar biaya persalinan sebesar Rp 2 juta. Usai membayar, Ita mengaku hendak keluar sebentar.

Namun, hingga saat ini Ita tidak kembali. Kasus itu pun telah dilaporkan RS Sanjiwani ke Polres Gianyar mengenai dugaan penelantaran bayi. 

GIANYAR – Bayi laki-laki yang ditelantarkan sang ibu, Ita Wahyuni, 24, di RS Sanjiwani, rupanya, memerlukan perawatan intensif.

Perawatan intensif diperlukan lantaran si bayi mengalami gangguan di kepala. Jabang bayi yang dilahirkan di bulan Desember 2018 itu kemudian dirujuk ke RS Sanglah, Denpasar.

Kabid Humas RS Sanjiwani Gianyar AA Gede Putra Parwata menyatakan, bayi malang yang selama ini dirawat di ruang Neonatus Intensive Care Unit (NICU) telah dirujuk ke RS Sanglah, Jumat lalu (11/1).

“Setelah sempat dirawat di ruang NICU selama 26 hari, karena mengalami gangguan di bagian kepala, bayi terlantar itu dirujuk ke RS Sanglah,” ujar Agung Putra Parwata kemarin.

Kata dia, karena terbatasnya alat yang dimiliki RS Sanjiwani yang masuk tipe B, mengharuskan bayi tersebut harus dibawa ke RS Sanglah.

Dengan harapan, perlengkapan canggih yang dimiliki RS Sanglah bisa menyembuhkan bayi yang lahir secara prematur itu.

Saat bayi dirujuk ke RS Sanglah, petugas RS Sanjiwani Gianyar didampingi petugas dari Dinas Sosial Kabupaten Gianyar.

“Karena ini tergolong bayi telantar, sehingga saat dirujuk ke RS Sanglah didampingi petugas Dinas Sosial,” jelas Agung Putra Parwata.

Mengenai sang ibu, Ita Wahyuni, pihak RS Sanjiwani belum menemukan informasi lebih lanjut. Sang ibu hanya meninggalkan

Kartu Tanda Penduduk (KTP) beralamat di Dusun Curah Suku, RT 006/RW 016, Kelurahan Kalingwining, Kecamatan Rambi Puji, Kabupaten Jember, Provinsi Jawa Timur.

Kini KTP itu telah diserahkan ke Polres Gianyar untuk memudahkan pencarian. “Ibunya belum datang,” jelasnya.

Diberitakan sebelumnya, Ita Wahyuni, seorang janda mendatangi RS Sanjiwani dalam kondisi hamil pada Senin, 17 Desember 2018 sekitar pukul 12.00.

Malam harinya, pukul 20.00, Ita melahirkan bayi prematur dalam persalinan normal. Lantaran si bayi ada masalah kesehatan, maka bayi itu dipindah ke ruang khusus.

Pada Selasa, 18 Desember 2018, Ita menuju kasir dan membayar biaya persalinan sebesar Rp 2 juta. Usai membayar, Ita mengaku hendak keluar sebentar.

Namun, hingga saat ini Ita tidak kembali. Kasus itu pun telah dilaporkan RS Sanjiwani ke Polres Gianyar mengenai dugaan penelantaran bayi. 

Artikel Terkait

Terpopuler

Artikel Terbaru

/