26.9 C
Jakarta
27 April 2024, 2:22 AM WIB

Pencarian Korban Sempat Tertunda karena Hujan Disertai Angin Kencang

TIM SAR gabungan langsung mendatangi tempat kejadian Ni Luh Wardani, 48, dan Kadek Restini, 9, warga Jalan Gempol Gang Pulau Batam, Kelurahan Banyuning yang dilaporkan hilang terseret banjir di Tukad Buleleng pada Sabtu (15/1) siang.

 

Informasi yang dihimpun, korban hendak menyeberangi Tukad Buleleng. Namun, tiba-tiba air bah langsung menyeret keduanya.

 

Setelah menerima laporan, tim SAR gabungan langsung mendatangi tempat kejadian. Tim terdiri dari Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Buleleng, Pos SAR Singaraja, relawan SAR, Polair Polres Buleleng, TNI Angkatan Laut, serta PMI Kabupaten Buleleng.

 

Pencarian tertunda cukup lama, karena hujan lebat disertai angin kencang tiba-tiba mengguyur Kota Singaraja. Arus pantai juga cukup kuat. Sehingga tim SAR tidak bisa menurunkan perahu karet untuk melakukan penyisiran di tengah laut.

 

“Kalau melihat cuaca, kami tidak bisa menurunkan rubber boat. Karena kondisi arus cukup kuat. Apalagi banyak sampah. Kondisi cuaca ini justru bisa menghambat dan membahayakan proses pencarian,” kata Kepala Pos SAR Singaraja, Dudi Librana.

 

Tim SAR akhirnya melakukan penyisiran di kawasan pantai. Baik itu ke arah barat dari Pelabuhan Buleleng, maupun ke arah timur. Sebab bila melihat kondisi arus, korban berpeluang terseret arus dan terdampar ke pantai.

 

“Kalau melihat kondisi arus, ada kemungkinan korban akan terdampar di pantai. Makanya kami berusaha maksimalkan proses pencarian dengan melakukan penyusuran,” imbuhnya.

 

Rencananya tim SAR akan melanjutkan pencarian hingga sepekan depan. Pos SAR Singaraja akan mengerahkan satu unit perahu karet. Bila cuaca memungkinkan, tim SAR juga akan mengerahkan satu unit rigid inflatable boat (RIB) dari Pelabuhan Celukan Bawang.

TIM SAR gabungan langsung mendatangi tempat kejadian Ni Luh Wardani, 48, dan Kadek Restini, 9, warga Jalan Gempol Gang Pulau Batam, Kelurahan Banyuning yang dilaporkan hilang terseret banjir di Tukad Buleleng pada Sabtu (15/1) siang.

 

Informasi yang dihimpun, korban hendak menyeberangi Tukad Buleleng. Namun, tiba-tiba air bah langsung menyeret keduanya.

 

Setelah menerima laporan, tim SAR gabungan langsung mendatangi tempat kejadian. Tim terdiri dari Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Buleleng, Pos SAR Singaraja, relawan SAR, Polair Polres Buleleng, TNI Angkatan Laut, serta PMI Kabupaten Buleleng.

 

Pencarian tertunda cukup lama, karena hujan lebat disertai angin kencang tiba-tiba mengguyur Kota Singaraja. Arus pantai juga cukup kuat. Sehingga tim SAR tidak bisa menurunkan perahu karet untuk melakukan penyisiran di tengah laut.

 

“Kalau melihat cuaca, kami tidak bisa menurunkan rubber boat. Karena kondisi arus cukup kuat. Apalagi banyak sampah. Kondisi cuaca ini justru bisa menghambat dan membahayakan proses pencarian,” kata Kepala Pos SAR Singaraja, Dudi Librana.

 

Tim SAR akhirnya melakukan penyisiran di kawasan pantai. Baik itu ke arah barat dari Pelabuhan Buleleng, maupun ke arah timur. Sebab bila melihat kondisi arus, korban berpeluang terseret arus dan terdampar ke pantai.

 

“Kalau melihat kondisi arus, ada kemungkinan korban akan terdampar di pantai. Makanya kami berusaha maksimalkan proses pencarian dengan melakukan penyusuran,” imbuhnya.

 

Rencananya tim SAR akan melanjutkan pencarian hingga sepekan depan. Pos SAR Singaraja akan mengerahkan satu unit perahu karet. Bila cuaca memungkinkan, tim SAR juga akan mengerahkan satu unit rigid inflatable boat (RIB) dari Pelabuhan Celukan Bawang.

Artikel Terkait

Terpopuler

Artikel Terbaru

/