29.2 C
Jakarta
30 April 2024, 3:14 AM WIB

Transmisi Lokal di Jembrana Meningkat,Tertular Cluster Pasar Kumbasari

NEGARA – Di tengah wacana new normal, kasus positif Covid-19 di Jembrana justru bertambah. Tidak hanya imported case dari pekerja migran Indonesia (PMI), kasus penularan karena transmisi lokal juga semakin banyak.

Dalam dua hari terakhir, dua orang warga Jembrana positif Covid-19 karena transmisi lokal Bali.

Penambahan kasus positif Covid-19 karena transmisi lokal Bali terebut dibenarkan juru bicara Gugus Tugas Percepatan Penanganan Covid-19 Jembrana I Gusti Agung Putu Arisantha.

Dijelaskan, dalam dua hari terakhir sejak hari Sabtu (13/6) hingga Minggu (14/6), ada penambahan tiga kasus positif Covid-19.

Satu orang merupakan PMI yang menjalani karantina di salah satu hotel dan dua orang warga karena transmisi lokal Bali.

Kasus transmisi lokal Bali Sabtu lalu, seorang pedagang ikan asal Desa Pengambengan. Pedagang tersebut sering menjual ikan ke pasar Gunung Agung dan Pasar Kumbasari, Denpasar.

Sehingga, diduga penularan terjadi saat berada di pasar tersebut. “Interaksinya memang lebih banyak di Denpasar. Kami masih melakukan penelusuran kontak dengan pasien positif ini pada kontak eratnya,” jelasnya.

Tambahan kasus positif Covid-19 karena transmisi lokal Bali kemarin, hasil dari penelusuran kontak pasien positif asal Denpasar yang sempat pulang kampung ke Desa Berangbang. 

Dari hasil penelusuran kontak sekitar 12 orang sempat kontak dengan pasien positif, setelah diswab hanya satu orang yang positif Covid-19.

“Transmisi lokal Bali, hasil tracking dari Berangbang,” ungkap I Gusti Agung Putu Arisantha. Mengenai tambahan positif transmisi lokal asal Desa Berangbang tersebut, penularan pada ibu mertua dari pasien positif asal Denpasar, usianya sudah 84 tahun.

Pihaknya masih melakukan penelusuran kontak untuk mengantisipasi penularannya. “Kami masih lakukan tracking dulu untuk memastikan dengan siapa saja pasien positif ini kontak, terutama kontak erat,” terangnya.

Dengan adanya tambahan kasus baru tersebut, kumulatif di Jembrana sebanyak 27 orang positif. Dari jumlah tersebut

sebanyak 22 orang PMI atau pelaku perjalanan luar negeri, satu orang pelaku perjalanan dalam negeri dan empat orang transmisi lokal.

Sedangkan pasien positif yang sembuh sebanyak 18 orang dan sembilan orang positif masih menjalani perawatan di ruang isolasi RSU Negara.

Meningkatnya kasus positif Covid-19 di Jembrana ini, menjadi perhatian Gugus Tugas Percepatan Penanganan Covid-19 Jembrana.

Menurutnya, dalam pencegahan penularan Covid-19, peran semua pihak untuk bersama-sama mencegah penularan.

Satgas Gotong Royong di desa harus ketat menjaga desa. “Semua aparat, baik di desa dan kabupaten bersatu mencegah penularan Covid-19,” terangnya.

Di sisi lain, peran penting masyarakat menerapkan protokol kesehatan pencegahan Covid-19 amat dibutuhkan.

Masyarakat harus disiplin menerapkan, mulai dari menggunakan masker setiap beraktivitas, tidak keluar rumah jika tidak perlu dan selalu mencuci tangan.

“Keluarga punya peran penting, jika ada keluarga dekat sakit atau dari luar rumah harus ditanya. Karena keluarga yang akan tahu lebih awal,” ungkapnya.

Khusus untuk PMI yang menjalani karantina, salah satunya penjagaan akan diperketat agar tidak ada interaksi sesama PMI maupun dengan orang dari luar, terutama keluarga.

Disamping itu, PMI yang menjalani karantina disiplin menerapkan protokol kesehatan, menjaga jarak dan menerapkan pola hidup bersih dan sehat. 

NEGARA – Di tengah wacana new normal, kasus positif Covid-19 di Jembrana justru bertambah. Tidak hanya imported case dari pekerja migran Indonesia (PMI), kasus penularan karena transmisi lokal juga semakin banyak.

Dalam dua hari terakhir, dua orang warga Jembrana positif Covid-19 karena transmisi lokal Bali.

Penambahan kasus positif Covid-19 karena transmisi lokal Bali terebut dibenarkan juru bicara Gugus Tugas Percepatan Penanganan Covid-19 Jembrana I Gusti Agung Putu Arisantha.

Dijelaskan, dalam dua hari terakhir sejak hari Sabtu (13/6) hingga Minggu (14/6), ada penambahan tiga kasus positif Covid-19.

Satu orang merupakan PMI yang menjalani karantina di salah satu hotel dan dua orang warga karena transmisi lokal Bali.

Kasus transmisi lokal Bali Sabtu lalu, seorang pedagang ikan asal Desa Pengambengan. Pedagang tersebut sering menjual ikan ke pasar Gunung Agung dan Pasar Kumbasari, Denpasar.

Sehingga, diduga penularan terjadi saat berada di pasar tersebut. “Interaksinya memang lebih banyak di Denpasar. Kami masih melakukan penelusuran kontak dengan pasien positif ini pada kontak eratnya,” jelasnya.

Tambahan kasus positif Covid-19 karena transmisi lokal Bali kemarin, hasil dari penelusuran kontak pasien positif asal Denpasar yang sempat pulang kampung ke Desa Berangbang. 

Dari hasil penelusuran kontak sekitar 12 orang sempat kontak dengan pasien positif, setelah diswab hanya satu orang yang positif Covid-19.

“Transmisi lokal Bali, hasil tracking dari Berangbang,” ungkap I Gusti Agung Putu Arisantha. Mengenai tambahan positif transmisi lokal asal Desa Berangbang tersebut, penularan pada ibu mertua dari pasien positif asal Denpasar, usianya sudah 84 tahun.

Pihaknya masih melakukan penelusuran kontak untuk mengantisipasi penularannya. “Kami masih lakukan tracking dulu untuk memastikan dengan siapa saja pasien positif ini kontak, terutama kontak erat,” terangnya.

Dengan adanya tambahan kasus baru tersebut, kumulatif di Jembrana sebanyak 27 orang positif. Dari jumlah tersebut

sebanyak 22 orang PMI atau pelaku perjalanan luar negeri, satu orang pelaku perjalanan dalam negeri dan empat orang transmisi lokal.

Sedangkan pasien positif yang sembuh sebanyak 18 orang dan sembilan orang positif masih menjalani perawatan di ruang isolasi RSU Negara.

Meningkatnya kasus positif Covid-19 di Jembrana ini, menjadi perhatian Gugus Tugas Percepatan Penanganan Covid-19 Jembrana.

Menurutnya, dalam pencegahan penularan Covid-19, peran semua pihak untuk bersama-sama mencegah penularan.

Satgas Gotong Royong di desa harus ketat menjaga desa. “Semua aparat, baik di desa dan kabupaten bersatu mencegah penularan Covid-19,” terangnya.

Di sisi lain, peran penting masyarakat menerapkan protokol kesehatan pencegahan Covid-19 amat dibutuhkan.

Masyarakat harus disiplin menerapkan, mulai dari menggunakan masker setiap beraktivitas, tidak keluar rumah jika tidak perlu dan selalu mencuci tangan.

“Keluarga punya peran penting, jika ada keluarga dekat sakit atau dari luar rumah harus ditanya. Karena keluarga yang akan tahu lebih awal,” ungkapnya.

Khusus untuk PMI yang menjalani karantina, salah satunya penjagaan akan diperketat agar tidak ada interaksi sesama PMI maupun dengan orang dari luar, terutama keluarga.

Disamping itu, PMI yang menjalani karantina disiplin menerapkan protokol kesehatan, menjaga jarak dan menerapkan pola hidup bersih dan sehat. 

Artikel Terkait

Terpopuler

Artikel Terbaru

/