28.2 C
Jakarta
17 September 2024, 2:24 AM WIB

Ibu-Ibu Polwan Cantik Pegang Tukik, Dilepas di Pantai Gianyar

GIANYAR — Ribuan tukik kembali dilepasliarkan ke Pantai Saba di Kecamatan Blahbatuh, Gianyar, Balu. Kali ini, sebanyak 7.200 tukik dilepas oleh Polisi Wanita (Polwan) dari Polres Gianyar pada Sabtu (15/8). Pelepasliaran tukik ini untuk menjaga keseimbangan alam.

Kakor Polwan Polda Bali, AKBP Kompyang menyatakan, pelepasliaran penyu ini untuk menjaga habitat penyu. “Dengan kegiatan ini, nantinya dapat meningkatnya populasi penyu,” ujarnya disela pelepasliaran tukik, kemarin.

Pihaknya juga mengajak masyarakat untuk ikut menjaga kelestarian penyu mulai dari telur, tukik hingga penyu. “Melalui kesempatan ini kami mohon bantuan serta partisipasinya untuk ikut serta  menjaga sistuasi Kamtibmas tetap kondisif,” pintanya.

Lanjut dia, pelepasliaran tukik ini berkaitan dengan hari jadi Polwan ke-72. Sebelum melepas tukik, dilakukan apel. Termasuk mengibarkan puluhan bendera merah putih di pesisir pantai Saba.

“Hari jadi tahun ini mengambil tema Polwan siap mewujudkan kamtibmas kondusif masyarakat produktif,” pungkasnya.

Sementara itu, Ketua Ekowisata Tukik Saba Arsri, I Made Kikik, menyatakan tukik yang dilepasliarkan merupakan jenis Lekang. Dalam bahasa Inggris disebut Olive Ridley Sea Turtle. Dan dalam bahasa Ilmiah disebut Lepidochelys Olivacea. Tukik tersebut ditangkarkan di Ekowisata Saba Asri di Pantai Saba.

“Ini diperoleh dari pantai seputaran Gianyar dan sekitarnya,” ujarnya usai pelepasliaran tukik kemarin.

Usia tukik yang dilepas itu baru seminggu menetas dari telurnya. Menurutnya, tukik hingga penyu perlu dilestarikan untuk keseimbangan alam. Terlebih, persentase hidup tukik 1 berbanding 1000. Itu artinya, dari 7200 tukik yang dilepas, prosentasi hidup hanya 7 ekor.

“Karena ada banyak predator,” terang Kikik.

Predator tidak hanya binatang. Manusia juga termasuk predator. “Mulai telurnya dimangsa sama anjing liar dan alu (biawak, Red). Lahir tukik predatornya (dimangsa, red) ikan, burung, kepiting,” bebernya.

Setelah menjadi penyu, predatornya justru manusia. Untuk makanan dan hiasan. Tak hanya itu, kebiasaan membuang plastik sembarangan juga buruk bagi penyu. “Jadi penyu predatornya manusia dan manusia,” pungkasnya.

GIANYAR — Ribuan tukik kembali dilepasliarkan ke Pantai Saba di Kecamatan Blahbatuh, Gianyar, Balu. Kali ini, sebanyak 7.200 tukik dilepas oleh Polisi Wanita (Polwan) dari Polres Gianyar pada Sabtu (15/8). Pelepasliaran tukik ini untuk menjaga keseimbangan alam.

Kakor Polwan Polda Bali, AKBP Kompyang menyatakan, pelepasliaran penyu ini untuk menjaga habitat penyu. “Dengan kegiatan ini, nantinya dapat meningkatnya populasi penyu,” ujarnya disela pelepasliaran tukik, kemarin.

Pihaknya juga mengajak masyarakat untuk ikut menjaga kelestarian penyu mulai dari telur, tukik hingga penyu. “Melalui kesempatan ini kami mohon bantuan serta partisipasinya untuk ikut serta  menjaga sistuasi Kamtibmas tetap kondisif,” pintanya.

Lanjut dia, pelepasliaran tukik ini berkaitan dengan hari jadi Polwan ke-72. Sebelum melepas tukik, dilakukan apel. Termasuk mengibarkan puluhan bendera merah putih di pesisir pantai Saba.

“Hari jadi tahun ini mengambil tema Polwan siap mewujudkan kamtibmas kondusif masyarakat produktif,” pungkasnya.

Sementara itu, Ketua Ekowisata Tukik Saba Arsri, I Made Kikik, menyatakan tukik yang dilepasliarkan merupakan jenis Lekang. Dalam bahasa Inggris disebut Olive Ridley Sea Turtle. Dan dalam bahasa Ilmiah disebut Lepidochelys Olivacea. Tukik tersebut ditangkarkan di Ekowisata Saba Asri di Pantai Saba.

“Ini diperoleh dari pantai seputaran Gianyar dan sekitarnya,” ujarnya usai pelepasliaran tukik kemarin.

Usia tukik yang dilepas itu baru seminggu menetas dari telurnya. Menurutnya, tukik hingga penyu perlu dilestarikan untuk keseimbangan alam. Terlebih, persentase hidup tukik 1 berbanding 1000. Itu artinya, dari 7200 tukik yang dilepas, prosentasi hidup hanya 7 ekor.

“Karena ada banyak predator,” terang Kikik.

Predator tidak hanya binatang. Manusia juga termasuk predator. “Mulai telurnya dimangsa sama anjing liar dan alu (biawak, Red). Lahir tukik predatornya (dimangsa, red) ikan, burung, kepiting,” bebernya.

Setelah menjadi penyu, predatornya justru manusia. Untuk makanan dan hiasan. Tak hanya itu, kebiasaan membuang plastik sembarangan juga buruk bagi penyu. “Jadi penyu predatornya manusia dan manusia,” pungkasnya.

Artikel Terkait

Terpopuler

Artikel Terbaru

/