29.2 C
Jakarta
30 April 2024, 2:54 AM WIB

Bosan Hidup Karena Sakit, Nenek Bunuh Diri di Pohon Jeruk

RadarBali.com – Diduga tak kuat menahan sakit yang dideritanya, Ni Wayan Natri, 63, warga Banjar Suradadi, Desa Belimbing,  Pupuan, nekat mengakhiri hidupnya, Selasa (14/11).

Men Parmita, panggilan Natri, melakukan bunuh diri dengan cara menggantung di pohon jeruk bali di depan rumahnya ketika dini hari.

Menurut informasi yang dihimpun, sebelum Nantri ditemukan bunuh diri, sang anak, I Komang Gede Selamat, 34, mendengar pintu dibuka, dan ibunya keluar.

Kejadian itu kira-kira Pukul 02.00. Meski demikian, Selamat melanjutkan tidurnya, karena mengira ibunya keluar untuk buang air kecil, seperti biasanya.

Kemudian, sekitar Pukul 05.30, Selamat  bangun tidur dan melihat sang ibu tidak ada di kamar tidur. Maka, sekeluarga pun mencoba mencari Natri, salah satunya ke sawah.

Namun nihil. Mereka pun kembali ke rumah. Saat sampai di depan rumah, Ni Luh Gede Ida Antari, 27, mendongak ke atas, dan melihat mertuanya menggantung menggunakan tali ke kebun jeruk bali.

Ida Antari memberitahukan kepada Selamat, suaminya, dan keluarga lainnya. Temuan ini pun dilaporkan ke aparat desa  Dan diteruskan ke kepolisian serta Puskesmas Pupuan 2.

“Dari pemeriksaan Tim Medis Puskesmas Pupuan 2, I Made Surya dan Ni Wayan Surini, korban dinyatakan murni gantung diri. Tidak ada tanda -tanda kekerasan,” jelas Kapolsek Pupuan AKP IB Mahendra Selasa.

Mahendra menduga, korban melakukan bunuh diri karena depresi akibat sakit yang diderita tak kunjung sembuh.

Dan menurut Selamat, lanjut Mahendra, sebelum peristiwa itu terjadi ibunya (korban) sering mengeluhkan sakitnya.

Dan sering berkata bosan hidup dan ingin pergi. “Tapi langsung dijawab dengan ucapan jangan bu, sabar saja nanti kita berobat,” jelasnya

RadarBali.com – Diduga tak kuat menahan sakit yang dideritanya, Ni Wayan Natri, 63, warga Banjar Suradadi, Desa Belimbing,  Pupuan, nekat mengakhiri hidupnya, Selasa (14/11).

Men Parmita, panggilan Natri, melakukan bunuh diri dengan cara menggantung di pohon jeruk bali di depan rumahnya ketika dini hari.

Menurut informasi yang dihimpun, sebelum Nantri ditemukan bunuh diri, sang anak, I Komang Gede Selamat, 34, mendengar pintu dibuka, dan ibunya keluar.

Kejadian itu kira-kira Pukul 02.00. Meski demikian, Selamat melanjutkan tidurnya, karena mengira ibunya keluar untuk buang air kecil, seperti biasanya.

Kemudian, sekitar Pukul 05.30, Selamat  bangun tidur dan melihat sang ibu tidak ada di kamar tidur. Maka, sekeluarga pun mencoba mencari Natri, salah satunya ke sawah.

Namun nihil. Mereka pun kembali ke rumah. Saat sampai di depan rumah, Ni Luh Gede Ida Antari, 27, mendongak ke atas, dan melihat mertuanya menggantung menggunakan tali ke kebun jeruk bali.

Ida Antari memberitahukan kepada Selamat, suaminya, dan keluarga lainnya. Temuan ini pun dilaporkan ke aparat desa  Dan diteruskan ke kepolisian serta Puskesmas Pupuan 2.

“Dari pemeriksaan Tim Medis Puskesmas Pupuan 2, I Made Surya dan Ni Wayan Surini, korban dinyatakan murni gantung diri. Tidak ada tanda -tanda kekerasan,” jelas Kapolsek Pupuan AKP IB Mahendra Selasa.

Mahendra menduga, korban melakukan bunuh diri karena depresi akibat sakit yang diderita tak kunjung sembuh.

Dan menurut Selamat, lanjut Mahendra, sebelum peristiwa itu terjadi ibunya (korban) sering mengeluhkan sakitnya.

Dan sering berkata bosan hidup dan ingin pergi. “Tapi langsung dijawab dengan ucapan jangan bu, sabar saja nanti kita berobat,” jelasnya

Artikel Terkait

Terpopuler

Artikel Terbaru

/