BULELENG-Dua bulan pascadiserahterimakan dari yayasan ke pemerintah, tidak ada perubahan berarti dari kondisi Museum Buleleng.
Sejumlah koleksi benda bersejarah juga masih tampak seperti saat museum masih dikelola oleh Yayasan Pelestarian Warisan Bali Utara (YPWBU).
Seperti dibenarkan salah satu staf musem, Parwija. Ditemui Jawa Pos Radar Bali, Sabtu (15/12), ia tak menampik dengan belum adanya perubahan signifikan dari museum pascaperalihan pengelolaan.
“Iya, sudah berubah (pengelolaannya) sejak dua bulan lalu. Saat ini museum dikelola langsung oleh Dinas Kebudayaan., tetapi (kondisinya) tetap seperti dulu,” ungkapnya.
Menurut Parwija, salah satu kendalanya karena, pihak museum masih menunggu anggaran (dana) pengelolaan dan perawatan dari pemerintah daerah.
Kata Parwija, anggaran untuk operasional seperti pengelolaan dan perawatan Museum Buleleng baru mulai dianggarkan pada APBD 2019 mendatang.
“Kami masih menunggu tindaklanjut dari pemerintah daerah (Pemkab Buleleng).” tegasnya.
Lebih lanjut, meski dengan kondisi terkendala anggaran, namun kata Parwija, dari jumlah kunjungan pascaperalihan pengelolaan, saat ini mulai mengalami peningkatan.
Dikatakan, pascadikelola Disbud, dari data kunjungan wisatawan ke Museum Buleleng pada bulan Desember 2018, tercatat sudah ada 56 pengunjung.
Dari total itu, rinciannya, sebanyak 25 orang adalah wisatawan asing dan 31 orang lainnya adalah wisatawan local. “ Untuk kunjungan secara umum mengalami peningkatan,” tukasnya
Diketahui, pada Oktober 2018 lalu, pengelolaan Museum Buleleng beralih. Pihak YPWBU secara resmi telah menyerahkan penuh pengelolaan kepada Dinas Kebudayaan Buleleng.