31.7 C
Jakarta
12 Desember 2024, 12:46 PM WIB

Bupati Suwirta Temukan Sampah Tak Terpilah dan Tak Sesuai Jadwal

KLUNGKUNG – Ketaatan dan kesadaran masyarakat di Kabupaten Klungkung untuk memilah jenis sampah dari rumah mengalami penurunan. Hal tersebut ditemukan Bupati Klungkung, I Nyoman Suwirta, Jumat (15/1).

Suwirta berkeliling memantau kembali situasi dan kapatuhan warga terhadap implementasi Perda Kabupaten Klungkung Nomor 7 Tahun 2014 tentang Pengelolaan Sampah.

Dengan pengeras suara yang terpasang di atas mobilnya, Suwirta bersama OPD terkait kembali melakukan sosialisasi sekaligus mengimbau masyarakat untuk bisa mematuhi jadwal pembuangan sampah.

Warga diminta untuk memilah sampah sesuai jenisnya dari rumah masing-masing atau dari sumbernya seperti yang tertuang dalam Pergub Bali Nomor 47 Tahun 2019 tentang Pengelolaan Sampah Berbasis Sumber.

Dalam pantauannya, ternyata di beberapa titik kumpul sampah masih terlihat yang tidak dipilah. Seperti yang ditemukan di depan Jalan Plamboyan Gang 1 di Kelurahan Semarapura Kauh didapati menaruh sampah yang tidak dipilah dan berserakan.

“Kita harus mulai menggalakkan semangat masyarakat dan mengingatkan kembali membuang sampah taat pada waktu, hari dan tempatnya. Sampah yang dibuang agar dibungkus sehingga tidak berserakan. Kalau ini bisa dilakukan dengan baik maka bisa dilakukan optimalisasi terhadap TOSS Center yang kita punya dan mendukung Peraturan Gubenur Bali,” ujar Suwirta.

Lebih lanjut, sesuai dengan isi Perda Pengelolaan Sampah, jadwal pembuangan sampah pada pukul 06.00-07.00 pagi setiap harinya. Sampah organik bisa dibuang pada hari Selasa, Rabu, Kamis, Sabtu dan Minggu. Sedangkan sampah anorganik atau sampah plastik dibuang pada hari Senin dan Jumat.

Sedangkan, lanjut dia, pembuangan sampah sore hari yang dimulai pukul 15.00-16.00 akan ditiadakan.

“Pembuangan sampah pada sore hari akan di cabut dan akan difokuskan pada pagi hari, sehingga bisa meminimalisir bau menyengat dan pemersalahan baru di TOSS yang kita miliki. Hal ini disebabkan karena petugas pemilihan sampah pada sore hari tidak ada. Kita harus pikirkan dari dampak pembuangan sampah yang belum ditanganin,” jelasnya.

Bupati asal Nusa Penida ini juga meminta kepada Kadis Lingkugan Hidup dan Pertanahan (LHP) untuk edukasi kepada masyarakat terus dilakukan, agar masyarakat kembali taat terkait pemilahan sampah dari sumbernya.

“Mari ciptakan Klungkung yang bersih dan sehat mulai dari diri kita, perkantoran dan jangan sampai ada yang melakukan pelanggaran,” pintanya.

Sementara itu, Kepala Dinas LHP Klungkung I Ketut Suadnyana menyampaikan, antusias masyarakat dalam memilah sampah di rumah semenjak masa pandemi mulai berkurang.

“Temuan ini disampaikan dari laporan petugas kebersihan yang mengambil sampah di tempat yang sudah ditentukan,” ujar Suadnyana.

Suadnya juga akan mengevaluasi dan mensosialisasikan terkait pembuangan sampah sore hari yang dimulai pukul 15.00 – 16.00 yang akan ditiadakan.

“Penghapusan jam pembuangan sampah pada sore hari pihaknya akan mensosialisasikan selama satu minggu. Pemantauan terus kami lakukan dari pagi hingga sore keliling kota Semarapura melihat masyarakat membuang sampah sesuai dengan ketentuan yang diberlakukan,” tutupnya.

 

KLUNGKUNG – Ketaatan dan kesadaran masyarakat di Kabupaten Klungkung untuk memilah jenis sampah dari rumah mengalami penurunan. Hal tersebut ditemukan Bupati Klungkung, I Nyoman Suwirta, Jumat (15/1).

Suwirta berkeliling memantau kembali situasi dan kapatuhan warga terhadap implementasi Perda Kabupaten Klungkung Nomor 7 Tahun 2014 tentang Pengelolaan Sampah.

Dengan pengeras suara yang terpasang di atas mobilnya, Suwirta bersama OPD terkait kembali melakukan sosialisasi sekaligus mengimbau masyarakat untuk bisa mematuhi jadwal pembuangan sampah.

Warga diminta untuk memilah sampah sesuai jenisnya dari rumah masing-masing atau dari sumbernya seperti yang tertuang dalam Pergub Bali Nomor 47 Tahun 2019 tentang Pengelolaan Sampah Berbasis Sumber.

Dalam pantauannya, ternyata di beberapa titik kumpul sampah masih terlihat yang tidak dipilah. Seperti yang ditemukan di depan Jalan Plamboyan Gang 1 di Kelurahan Semarapura Kauh didapati menaruh sampah yang tidak dipilah dan berserakan.

“Kita harus mulai menggalakkan semangat masyarakat dan mengingatkan kembali membuang sampah taat pada waktu, hari dan tempatnya. Sampah yang dibuang agar dibungkus sehingga tidak berserakan. Kalau ini bisa dilakukan dengan baik maka bisa dilakukan optimalisasi terhadap TOSS Center yang kita punya dan mendukung Peraturan Gubenur Bali,” ujar Suwirta.

Lebih lanjut, sesuai dengan isi Perda Pengelolaan Sampah, jadwal pembuangan sampah pada pukul 06.00-07.00 pagi setiap harinya. Sampah organik bisa dibuang pada hari Selasa, Rabu, Kamis, Sabtu dan Minggu. Sedangkan sampah anorganik atau sampah plastik dibuang pada hari Senin dan Jumat.

Sedangkan, lanjut dia, pembuangan sampah sore hari yang dimulai pukul 15.00-16.00 akan ditiadakan.

“Pembuangan sampah pada sore hari akan di cabut dan akan difokuskan pada pagi hari, sehingga bisa meminimalisir bau menyengat dan pemersalahan baru di TOSS yang kita miliki. Hal ini disebabkan karena petugas pemilihan sampah pada sore hari tidak ada. Kita harus pikirkan dari dampak pembuangan sampah yang belum ditanganin,” jelasnya.

Bupati asal Nusa Penida ini juga meminta kepada Kadis Lingkugan Hidup dan Pertanahan (LHP) untuk edukasi kepada masyarakat terus dilakukan, agar masyarakat kembali taat terkait pemilahan sampah dari sumbernya.

“Mari ciptakan Klungkung yang bersih dan sehat mulai dari diri kita, perkantoran dan jangan sampai ada yang melakukan pelanggaran,” pintanya.

Sementara itu, Kepala Dinas LHP Klungkung I Ketut Suadnyana menyampaikan, antusias masyarakat dalam memilah sampah di rumah semenjak masa pandemi mulai berkurang.

“Temuan ini disampaikan dari laporan petugas kebersihan yang mengambil sampah di tempat yang sudah ditentukan,” ujar Suadnyana.

Suadnya juga akan mengevaluasi dan mensosialisasikan terkait pembuangan sampah sore hari yang dimulai pukul 15.00 – 16.00 yang akan ditiadakan.

“Penghapusan jam pembuangan sampah pada sore hari pihaknya akan mensosialisasikan selama satu minggu. Pemantauan terus kami lakukan dari pagi hingga sore keliling kota Semarapura melihat masyarakat membuang sampah sesuai dengan ketentuan yang diberlakukan,” tutupnya.

 

Artikel Terkait

Terpopuler

Artikel Terbaru

/