31.1 C
Jakarta
30 April 2024, 10:17 AM WIB

Ida Bhatara Izinkan, Pohon Keramat Berusia Dua Abad Mulai Dipangkas

JOANYAR – Pohon Asam yang dikeramatkan krama Desa Pakraman Joanyar Kaja mulai dipangkas. Pemangkasan dilakukan secara swadaya oleh krama setempat.

Meski begitu upaya pemangkasan tidak berlangsung maksimal. Sebab dahan-dahan pohon cukup besar. Selain itu batang pohon juga harus dipotong dengan gergaji mesin.

Pantauan Jawa Pos Radar Bali, sejumlah krama nampak bekerja di areal jeroan Pura Dalem Desa Pakraman Joanyar Kaja.

Mereka memotong ranting-ranting pohon dengan parang dan peralatan seadanya. Ranting-ranting yang menimpa pelinggih dibersihkan secara perlahan.

Sementara dahan-dahan berukuran besar masih dibiarkan di sana. Ranting yang sudah dipangkas kemudian dibawa warga.

Sejumlah warga memanfaatkan kayu itu sebagai kayu bakar. Meski pohon yang tumbang termasuk pohon yang dikeramatkan,

prajuru desa pakraman tak mempermasalahkan warga yang ingin membawa pulang kayu untuk sekadar memasak.

Wakil Kelian Desa Pakraman Joanyar Nyoman Mangku mengatakan, para prajuru telah melakukan upacara matur piuning pada Kamis (14/3) sore lalu.

Saat upacara itu, prajuru juga mohon petunjuk mengenai proses pemangkasan. “Setelah matur piuning, Ida Bhatara yang ber-stana di sini sudah mengizinkan pohon ini dipotong.

Kayunya mau dimanfaatkan juga tidak apa-apa, karena Beliau sudah memberikan. Nanti setelah bersih, rencananya kami akan buat pelinggih di bekas pohon yang tumbang itu,” ujar Mangku.

Lebih lanjut Nyoman Mangku menuturkan, sekitar setahun lalu pohon sebenarnya sudah menunjukkan tanda-tanda akan meranggas mati.

Saat itu para prajurusudah berencana melakukan pemangkasan, menjaga kondisi pohon agar tetap hidup.

Namun, sebelum upacara matur piuning dilakukan, pohon kembali bersemi. Sehingga langkah pemangkasan urung dilakukan.

Seperti diberitakan sebelumnya, sebuah pohon asam yang tumbuh di jeroan Pura Dalem Joanyar Kaja, tumbang pada Selasa (12/3) malam lalu.

Akibatnya sejumlah pelinggih hancur karena tertimpa batang pohon. Diantaranya bale piyasan, pelinggih taru asam, pelinggih gedongan, pelinggih surya, pelinggih bhatara guru, dan pelinggih taksu. 

JOANYAR – Pohon Asam yang dikeramatkan krama Desa Pakraman Joanyar Kaja mulai dipangkas. Pemangkasan dilakukan secara swadaya oleh krama setempat.

Meski begitu upaya pemangkasan tidak berlangsung maksimal. Sebab dahan-dahan pohon cukup besar. Selain itu batang pohon juga harus dipotong dengan gergaji mesin.

Pantauan Jawa Pos Radar Bali, sejumlah krama nampak bekerja di areal jeroan Pura Dalem Desa Pakraman Joanyar Kaja.

Mereka memotong ranting-ranting pohon dengan parang dan peralatan seadanya. Ranting-ranting yang menimpa pelinggih dibersihkan secara perlahan.

Sementara dahan-dahan berukuran besar masih dibiarkan di sana. Ranting yang sudah dipangkas kemudian dibawa warga.

Sejumlah warga memanfaatkan kayu itu sebagai kayu bakar. Meski pohon yang tumbang termasuk pohon yang dikeramatkan,

prajuru desa pakraman tak mempermasalahkan warga yang ingin membawa pulang kayu untuk sekadar memasak.

Wakil Kelian Desa Pakraman Joanyar Nyoman Mangku mengatakan, para prajuru telah melakukan upacara matur piuning pada Kamis (14/3) sore lalu.

Saat upacara itu, prajuru juga mohon petunjuk mengenai proses pemangkasan. “Setelah matur piuning, Ida Bhatara yang ber-stana di sini sudah mengizinkan pohon ini dipotong.

Kayunya mau dimanfaatkan juga tidak apa-apa, karena Beliau sudah memberikan. Nanti setelah bersih, rencananya kami akan buat pelinggih di bekas pohon yang tumbang itu,” ujar Mangku.

Lebih lanjut Nyoman Mangku menuturkan, sekitar setahun lalu pohon sebenarnya sudah menunjukkan tanda-tanda akan meranggas mati.

Saat itu para prajurusudah berencana melakukan pemangkasan, menjaga kondisi pohon agar tetap hidup.

Namun, sebelum upacara matur piuning dilakukan, pohon kembali bersemi. Sehingga langkah pemangkasan urung dilakukan.

Seperti diberitakan sebelumnya, sebuah pohon asam yang tumbuh di jeroan Pura Dalem Joanyar Kaja, tumbang pada Selasa (12/3) malam lalu.

Akibatnya sejumlah pelinggih hancur karena tertimpa batang pohon. Diantaranya bale piyasan, pelinggih taru asam, pelinggih gedongan, pelinggih surya, pelinggih bhatara guru, dan pelinggih taksu. 

Artikel Terkait

Terpopuler

Artikel Terbaru

/