Warning: Undefined variable $reporternya in /var/www/devwpradar/wp-content/themes/Newspaper/functions.php on line 229
31.3 C
Jakarta
22 Juli 2024, 17:29 PM WIB

Ruang Lely dan Mahottama RSUD Buleleng Kembali Dibuka untuk Umum

SINGARAJA – Pihak RSUD Buleleng akhirnya kembali membuka ruang Lely dan Paviliun Mahottama.

Kedua fasilitas perawatan ini, tadinya sempat difungsikan untuk optimalisasi perawatan pasien yang diduga terjangkit covid-19, maupun bagi pasien yang telah dinyatakan positif covid-19.

Ruang Lely, misalnya. Fasilitas tersebut sudah digunakan sejak pertengahan Maret lalu untuk merawat pasien covid-19.

Sejak awal, Ruang Lely memang digunakan sebagai lokasi perawatan pasien dengan penyakit infeksius. Selama masa pandemi covid-19, ruangan pun digunakan merawat pasien dengan riwayat tersebut.

Belakangan sejak awal Mei, paviliun Mahottama juga digunakan untuk merawat pasien yang berkaitan dengan covid-19.

Namun paviliun bagi pasien VIP itu, tak digunakan merawat pasien positif covid. Melainkan digunakan sebagai lokasi karantina warga yang sempat positif rapid test, serta karantina untuk warga yang masuk kategori Orang Tanpa Gejala (OTG).

Terutama saat terjadi transmisi lokal di Desa Bondalem. Setelah tak ada lagi pasien terkait covid-19 yang dirawat di RSUD Buleleng, kedua bangsal itu kembali dibuka untuk umum.

Namun sebelum digunakan untuk pasien umum, pihak rumah sakit melakukan sterilisasi ruangan lebih dulu.

Dirut RSUD Buleleng dr. Gede Wiartana mengatakan, saat ini RSUD tak lagi merawat pasien yang  terkait covid-19.

Kini perawatan pasien kembali difokuskan di RS Pratama Giri Emas. Mengingat kapasitas ruang perawatan di RS Pratama Giri Emas telah ditambah menjadi 24 tempat tidur.

“Jadi atas petunjuk Bapak Bupati, maka untuk RSUD sementara tidak merawat pasien covid. Selama ini kan sempat merawat pasien yang status rapid test-nya positif. Sekarang, semua sudah dipusatkan di (rumah sakit) Pratama,” kata Wiartana.

Lebih lanjut Wiartana mengatakan, dalam proses sterilisasi, pihak rumah sakit sudah melakukan penyemprotan disinfektan.

Termasuk menyemprotkan dry mist atau kabut kering dalam proses sterilisasi. Pemanfaatan dry mist disebut cukup efektif, karena bisa memasuki celah terkecil dalam ruangan.

“Itu prosesnya hanya dua jam saja. Setelah itu sudah bisa menerima pasien lagi. Sekarang sudah ada pasien yang dirawat di Lely dan Mahottama juga. Sudah kami pastikan steril,” imbuhnya.

Tak hanya itu, staf di rumah sakit yang sempat bertugas di Ruang Lely dan Paviliun Mahottama, juga telah menjalani rapid test. Sehingga seluruh petugas medis siap memberikan pelayanan kesehatan terbaik bagi pasien. 

SINGARAJA – Pihak RSUD Buleleng akhirnya kembali membuka ruang Lely dan Paviliun Mahottama.

Kedua fasilitas perawatan ini, tadinya sempat difungsikan untuk optimalisasi perawatan pasien yang diduga terjangkit covid-19, maupun bagi pasien yang telah dinyatakan positif covid-19.

Ruang Lely, misalnya. Fasilitas tersebut sudah digunakan sejak pertengahan Maret lalu untuk merawat pasien covid-19.

Sejak awal, Ruang Lely memang digunakan sebagai lokasi perawatan pasien dengan penyakit infeksius. Selama masa pandemi covid-19, ruangan pun digunakan merawat pasien dengan riwayat tersebut.

Belakangan sejak awal Mei, paviliun Mahottama juga digunakan untuk merawat pasien yang berkaitan dengan covid-19.

Namun paviliun bagi pasien VIP itu, tak digunakan merawat pasien positif covid. Melainkan digunakan sebagai lokasi karantina warga yang sempat positif rapid test, serta karantina untuk warga yang masuk kategori Orang Tanpa Gejala (OTG).

Terutama saat terjadi transmisi lokal di Desa Bondalem. Setelah tak ada lagi pasien terkait covid-19 yang dirawat di RSUD Buleleng, kedua bangsal itu kembali dibuka untuk umum.

Namun sebelum digunakan untuk pasien umum, pihak rumah sakit melakukan sterilisasi ruangan lebih dulu.

Dirut RSUD Buleleng dr. Gede Wiartana mengatakan, saat ini RSUD tak lagi merawat pasien yang  terkait covid-19.

Kini perawatan pasien kembali difokuskan di RS Pratama Giri Emas. Mengingat kapasitas ruang perawatan di RS Pratama Giri Emas telah ditambah menjadi 24 tempat tidur.

“Jadi atas petunjuk Bapak Bupati, maka untuk RSUD sementara tidak merawat pasien covid. Selama ini kan sempat merawat pasien yang status rapid test-nya positif. Sekarang, semua sudah dipusatkan di (rumah sakit) Pratama,” kata Wiartana.

Lebih lanjut Wiartana mengatakan, dalam proses sterilisasi, pihak rumah sakit sudah melakukan penyemprotan disinfektan.

Termasuk menyemprotkan dry mist atau kabut kering dalam proses sterilisasi. Pemanfaatan dry mist disebut cukup efektif, karena bisa memasuki celah terkecil dalam ruangan.

“Itu prosesnya hanya dua jam saja. Setelah itu sudah bisa menerima pasien lagi. Sekarang sudah ada pasien yang dirawat di Lely dan Mahottama juga. Sudah kami pastikan steril,” imbuhnya.

Tak hanya itu, staf di rumah sakit yang sempat bertugas di Ruang Lely dan Paviliun Mahottama, juga telah menjalani rapid test. Sehingga seluruh petugas medis siap memberikan pelayanan kesehatan terbaik bagi pasien. 

Artikel Terkait

Terpopuler

Artikel Terbaru

/