TABANAN – Sosialisasi pembangunan jalan tol Gilimanuk – Mengwi yang melintas di Tabanan tengah berlangsung secara bertahap di masing-masing kecamatan sejak Senin lalu (14/6).
Sesuai rencana, lintasannya di Kabupaten Tabanan sepanjang kurang lebih 30 kilometer. Melalui tujuh kecamatan dan 22 desa.
Meski sudah mulai dilaksanakan, sosialisasi kepada para pemilik lahan yang terdampak pembangunan tol belum sepenuhnya bisa dilaksanakan.
Disebut-sebut karena ada pergeseran lintasan tol karena harus menyesuaikan dengan radius kesucian pura.
Kecamatan Tabanan dengan tiga desanya yang akan dilintasi jalur tol, yakni Desa Wanasari, Desa Tunjuk, dan Desa Buahan belum masuk ke dalam gelombang sosialisasi saat ini.
Demikian halnya dengan pihak Kecamatan Marga yang empat desanya sejauh ini disebut-sebut akan dilalui lintasan tol.
Antara lain, Desa Marga, Desa Marga Dauh Puri, Desa Tegal Jadi, dan Desa Selanbawak. Saat ini pihak Kecamatan Tabanan dalam posisi menunggu informasi lebih lanjut dari tim di tingkat provinsi.
Terutama mengenai jadwal sosialisasi di tiga desa tersebut. “Saya sudah sempat menghubungi (Biro) Tata Pemerintahan di Pemprov Bali.
Informasinya, sosialisasi di tiga desa ini menyusul pelaksanaannya karena ada perubahan,” jelas Camat Tabanan I Putu Arya Suta kemarin.
Sejauh ini, pihaknya baru sebatas memperoleh informasi bahwa akan ada tiga desa yang positif dilalui jalur pembangunan tol. “Ya tiga desa itu,” ujarnya seraya mengulang.
Selebihnya, soal pelaksanaan sosialisasi, kata dia, sepenuhnya ditentukan tim di tingkat provinsi. Menurut informasi, ada perubahan desain karena harus menyesuaikan dengan radius kesucian seperti terungkap saat pertemuan Kamis lalu (10/6).
Menurutnya, bila nantinya sudah fix, jadwal sosialisasi untuk tiga desa itu kemungkinan akan disampaikan.
“Tapi sejauh ini, kami memang belum dapat informasi kapan (sosialisasinya). Kami dalam posisi menunggu saja,” imbuhnya
Hal yang sama diungkapnya Camat Marga, I Gusti Agung Alit Adiatmika. Malah dia menyebutkan bahwa rencana sosialisasi di Kecamatan Marga yang semula dijadwalkan pada hari ini, Rabu (16/6), ditunda.
Penundaan ini juga terkait dengan pergeseran untuk menyesuaikan desain lintasan dengan radius kesucian.
“Semula tanggal 16 ini. Tapi, sudah ditarik suratnya. Karena ada pergeseran. Nanti kalau sudah fix diundang lagi,” sebut Alit Adiatmika.
Sejauh ini, ada empat desa yang disebut-sebut akan dilalui jalan tol tersebut. Namun informasi ini masih dinamis.
“Titiknya belum dipastikan. (Untuk) Desa Kuwum belum jelas. Sejauh ini empat desa,” tandas I Gusti Agung Alit Adiatmika.