31.6 C
Jakarta
20 November 2024, 11:27 AM WIB

Dua Desa Berlakukan PPKM, Kasus Covid di Buleleng Malah Kian Melonjak

SINGARAJA – Kasus covid-19 di Kabupaten Buleleng kembali mengalami lonjakan. Sabtu (16/1) kemarin, Satgas Penanganan Covid-19 Buleleng mengumumkan ada 16 kasus terkonfirmasi positif baru di seluruh penjuru Buleleng.

Wilayah Desa Pancasari dan Kelurahan Banyuning yang kini menjalani “pengawasan dan pengetatan” – sebutan lain Satgas Covid-19 Buleleng untuk Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM) – turut menyumbang tambahan kasus.

Mengacu data yang diumumkan Satgas Penanganan Covid-19 Buleleng, tambahan kasus paling banyak terjadi di Kecamatan Sukasada yakni sebanyak 8 kasus.

Kemudian di Kecamatan Buleleng sebanyak 4 kasus, Kecamatan Banjar sebanyak 2 kasus, serta Kecamatan Seririt dan Kecamatan Sawan masing-masing sebanyak 1 kasus.

Berdasar catatan yang diperoleh Jawa Pos Radar Bali, dari 8 kasus yang ditemukan di Kecamatan Sukasada, sebanyak 4 kasus diantaranya berasal dari Desa Pancasari.

Sementara dari tambahan 4 kasus di Kecamatan Buleleng, sebanyak 1 kasus diantaranya berasal dari Kelurahan Banyuning.

“Memang ada tambahan dari wilayah yang sedang menjalani pengetatan pengawasan. Di Pancasari ada 4 dan di Banyuning ada 1.

Mereka sudah sempat menjalani rapid test antigen beberapa hari lalu, dan hasilnya memang reaktif. Kemudian dilanjutkan tes swab, hasilnya juga positif semua,” kata Sekretaris Satgas Penanganan Covid-19 Kabupaten Buleleng Gede Suyasa.

Menurut Suyasa, penambahan kasus itu terbilang wajar. Karena satgas telah memprediksi hal tersebut. Menyusul kemunculan klaster keluarga di kedua wilayah tersebut.

Kini satgas tengah melakukan tracing lebih lanjut pada warga yang telah dinyatakan terkonfirmasi positif itu.

Ia pun optimistis pemberlakuan kebijakan pengawasan dan pengetatan di kedua wilayah itu akan menekan laju kasus covid-19 di Kabupaten Buleleng secara umum.

“Kami rasa kebijakan pengetatan sampai tanggal 28 Januari nanti, akan menunjukkan hasil signifikan dalam menekan kasus.

Apalagi rekan-rekan satgas di lapangan, dibantu desa, adat, TNI, dan Polri, sudah melakukan pengawasan dengan ketat,” imbuhnya. 

SINGARAJA – Kasus covid-19 di Kabupaten Buleleng kembali mengalami lonjakan. Sabtu (16/1) kemarin, Satgas Penanganan Covid-19 Buleleng mengumumkan ada 16 kasus terkonfirmasi positif baru di seluruh penjuru Buleleng.

Wilayah Desa Pancasari dan Kelurahan Banyuning yang kini menjalani “pengawasan dan pengetatan” – sebutan lain Satgas Covid-19 Buleleng untuk Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM) – turut menyumbang tambahan kasus.

Mengacu data yang diumumkan Satgas Penanganan Covid-19 Buleleng, tambahan kasus paling banyak terjadi di Kecamatan Sukasada yakni sebanyak 8 kasus.

Kemudian di Kecamatan Buleleng sebanyak 4 kasus, Kecamatan Banjar sebanyak 2 kasus, serta Kecamatan Seririt dan Kecamatan Sawan masing-masing sebanyak 1 kasus.

Berdasar catatan yang diperoleh Jawa Pos Radar Bali, dari 8 kasus yang ditemukan di Kecamatan Sukasada, sebanyak 4 kasus diantaranya berasal dari Desa Pancasari.

Sementara dari tambahan 4 kasus di Kecamatan Buleleng, sebanyak 1 kasus diantaranya berasal dari Kelurahan Banyuning.

“Memang ada tambahan dari wilayah yang sedang menjalani pengetatan pengawasan. Di Pancasari ada 4 dan di Banyuning ada 1.

Mereka sudah sempat menjalani rapid test antigen beberapa hari lalu, dan hasilnya memang reaktif. Kemudian dilanjutkan tes swab, hasilnya juga positif semua,” kata Sekretaris Satgas Penanganan Covid-19 Kabupaten Buleleng Gede Suyasa.

Menurut Suyasa, penambahan kasus itu terbilang wajar. Karena satgas telah memprediksi hal tersebut. Menyusul kemunculan klaster keluarga di kedua wilayah tersebut.

Kini satgas tengah melakukan tracing lebih lanjut pada warga yang telah dinyatakan terkonfirmasi positif itu.

Ia pun optimistis pemberlakuan kebijakan pengawasan dan pengetatan di kedua wilayah itu akan menekan laju kasus covid-19 di Kabupaten Buleleng secara umum.

“Kami rasa kebijakan pengetatan sampai tanggal 28 Januari nanti, akan menunjukkan hasil signifikan dalam menekan kasus.

Apalagi rekan-rekan satgas di lapangan, dibantu desa, adat, TNI, dan Polri, sudah melakukan pengawasan dengan ketat,” imbuhnya. 

Artikel Terkait

Terpopuler

Artikel Terbaru

/