27.1 C
Jakarta
1 Mei 2024, 9:13 AM WIB

HUT Kemerdekaan, TMP Curastana Ramai Peziarah

SINGARAJA – Suasana di Taman Makam Pahlawan (TMP) Curastana, Singaraja, Jumat (17/8)  benar-benar ramai pengunjung. 

Tradisi turun temurun, warga yang memiliki leluhur pejuang mendatangi taman makam untuk melakukan ziarah. 

Mereka tak hanya membawa bunga, namun juga membawa banteng punjung.

Sejak pagi warga sudah berdatangan ke taman makam. 

Sebelum berziarah ke pusara keluarga, mereka melakukan persembahyangan di padmasana lebih dulu. Setelah itu mereka mendatangi pusara keluarga dan menghaturkan banten punjung yang berisi buah-buahan, kue, nasi tumpeng, daging ayam, maupun telur ayam.

Salah seorang keluarga pejuang, Luh Widiasih mengaku dirinya rutin datang ke TMP Curastana. Biasanya dia berziarah saat Hari Raya Galungan, Hari Raya Pagerwesi, serta saat peringatan Hari Kemerdekaan RI. 

Khusus saat Hari Kemerdekaan RI, biasanya diikuti oleh keluarga besar.

“Setiap tahun memang datang kesini. Kalau tidak ke sini, rasanya ada yang kurang. Seperti tidak ingat dengan leluhur. Apalagi leluhur kami ikut berjuang saat kemerdekaan RI. Kalau tidak ziarah, rasanya seperti tulah,” kata Widiasih.

SINGARAJA – Suasana di Taman Makam Pahlawan (TMP) Curastana, Singaraja, Jumat (17/8)  benar-benar ramai pengunjung. 

Tradisi turun temurun, warga yang memiliki leluhur pejuang mendatangi taman makam untuk melakukan ziarah. 

Mereka tak hanya membawa bunga, namun juga membawa banteng punjung.

Sejak pagi warga sudah berdatangan ke taman makam. 

Sebelum berziarah ke pusara keluarga, mereka melakukan persembahyangan di padmasana lebih dulu. Setelah itu mereka mendatangi pusara keluarga dan menghaturkan banten punjung yang berisi buah-buahan, kue, nasi tumpeng, daging ayam, maupun telur ayam.

Salah seorang keluarga pejuang, Luh Widiasih mengaku dirinya rutin datang ke TMP Curastana. Biasanya dia berziarah saat Hari Raya Galungan, Hari Raya Pagerwesi, serta saat peringatan Hari Kemerdekaan RI. 

Khusus saat Hari Kemerdekaan RI, biasanya diikuti oleh keluarga besar.

“Setiap tahun memang datang kesini. Kalau tidak ke sini, rasanya ada yang kurang. Seperti tidak ingat dengan leluhur. Apalagi leluhur kami ikut berjuang saat kemerdekaan RI. Kalau tidak ziarah, rasanya seperti tulah,” kata Widiasih.

Artikel Terkait

Terpopuler

Artikel Terbaru

/