GIANYAR – Tes swab massal di Banjar Tebongkang, Desa Singakerta, Kecamatan Ubud, pada Sabtu lalu (14/11) menambah daftar pasien pasitif Covid-19.
Data terbaru, jumlah pasien covid di Banjar itu mencapai 37 orang. Sekretaris Daerah Kabupaten Gianyar Made Gede Wisnu Wijaya mengatakan telah mengambil sejumlah upaya pasca terjadinya ledakan kasus positif di Banjar Tebongkang, Singakerta, Ubud.
“Kami juga sudah melakukan langkah isolasi. Kami awasi secara fokus mobilitas keluar masuk di desa tersebut,” ujar Wisnu Wijaya.
Tes swab dilakukan secara massal untuk menelusuri klaster banjar. Dari awalnya 75 orang di-swab, kini bertambah lagi menjadi 100 orang.
Karena dari target, dan melihat teori seharusnya tiga kali penyebaran pertama idealnya di-swab dengan jumlah 400 orang.
“Dengan sampel 50 persen itu, bisa mewakili semuanya. Dari peningkatan swab awal berjumlah 28 orang, menjadi 32 oramg positif dan dr 32 kini ada penambahan menjadi 37 orang,” terangnya.
Pihaknya berharap, dari kasus di Desa Singakerta ini mudah-mudahan tidak berkembang lagi. Dan semua warga setempat supaya betul-betul menperhatikan protokol kesehatan.
“Ini menyangkut citra kabupaten sebagai pusat pariwisata di Bali. Jadi penting untuk memperhatikan protokol kesehatan dengan baik,” paparnya.
Saat ini pihaknya telah memantau mobilitas keluar masuknya orang yang datang ke desa tersebut. Hanya saja untuk yang terkonfirmasi positif tetap dilakukan isolasi.
“Kami tetap mengimbau warga agar mematuhi prokes, termasuk pelaksanaan karya maupun upacara yang dilaksanakan,” jelasnya.
Kata dia, untuk upacara keagamaan, sudah ada regulasinya. “Ada yang mengatur, surat edaran dan acuan penting terutama bendesa di desa masing-masing.
Kalau di sana (Tebongkang, red) melakukan upacara sesuai itu, tidak akan terjadi kasus ini. Hasil kami pantau kemarin sudah melampaui warga di sana dari tingkat kehadiran,” pungkasnya.