29.2 C
Jakarta
30 April 2024, 2:47 AM WIB

Poros Sekumpul-Lemukih Tergerus Longsor, Arus Lalu Lintas Terganggu

SAWAN – Ruas Jalan Raya Desa Sekumpul menuju Desa Lemukih dan Desa Galungan, tergerus tanah longsor.

Dampaknya sangat signifikan bagi poros antar desa. Sebab kendaraan roda empat kini tak bisa melintasi jalan tersebut.

Musibah tanah longsor itu terjadi sekitar pukul 17.00 Selasa (17/3) kemarin. Musibah longsor itu dipicu jebolnya saluran air yang ada di dekat Pura Subak Sekumpul.

Tebing dekat saluran air itu sebenarnya sempat longsor sekitar sebulan lalu. Namun berhasil diperbaiki, meski masih daruruat.

Saat hujan lebat mengguyur sore kemarin, air yang mengalir di saluran itu kembali meluap. Air langsung menuju jalan raya dan menggerus senderan yang ada di sisi barat jalan.

Bahkan separo badan jalan ikut tergerus air yang meluap. Camat Sawan I Gusti Ngurah Suradnyana mengatakan, musibah longsor itu bermula dari meluapnya air dari saluran air ke jalan raya.

“Bulan lalu sebenarnya sudah sempat ada longsor di sana. Tapi waktu itu tebing pura subak yang longsor.

Nah tadi, airnya meluap ke jalan raya. Akhirnya menggerus senderan dan badan jalan. Sampai separo badan jalan itu amblas,” kata Suradnyana.

Lantaran longsor cukup parah, saat ini ruas jalan tersebut tak bisa dilewati kendaraan roda empat. Hanya kendaraan roda dua saja yang bisa melintas.

Warga Desa Galungan dan Desa Lemukih yang ingin ke Singaraja disarankan melalui jalur Jalan Raya Lemukih-KM 18 Desa Gitgit.

Menurut Suradnyana, sebenarnya ada jalur alternatif lain. Yakni jalan yang menghubungkan Air Terjun Sekumpul dengan Banjar Dinas Pendem Desa Bebetin.

Jalur tersebut juga bisa tembus menuju Desa Sudaji. Hanya saja, ruas jalan tersebut sangat sempit. Sehingga tidak direkomendasikan untuk kendaraan roda empat.

“Kalau terpaksa sekali, ya lewat jalan kecil yang tembus di Bebetin itu. Tapi itu mobil tidak bisa papasan.

Kalau tidak biasa lewat sana dan tidak ahli, ya lebih baik tidak lewat sana. Paling aman putar balik lewat jalan besar,” imbuhnya.

Suradnyana menyatakan, pihak kecamatan telah melaporkan hal tersebut pada Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Buleleng.

Pihak kecamatan dan pihak desa masih menanti informasi lebih lanjut terkait penanganan di ruas jalan tersebut. Mengingat sangat vital bagi perekonomian dan pariwisata di Desa Sekumpul dan Lemukih.

SAWAN – Ruas Jalan Raya Desa Sekumpul menuju Desa Lemukih dan Desa Galungan, tergerus tanah longsor.

Dampaknya sangat signifikan bagi poros antar desa. Sebab kendaraan roda empat kini tak bisa melintasi jalan tersebut.

Musibah tanah longsor itu terjadi sekitar pukul 17.00 Selasa (17/3) kemarin. Musibah longsor itu dipicu jebolnya saluran air yang ada di dekat Pura Subak Sekumpul.

Tebing dekat saluran air itu sebenarnya sempat longsor sekitar sebulan lalu. Namun berhasil diperbaiki, meski masih daruruat.

Saat hujan lebat mengguyur sore kemarin, air yang mengalir di saluran itu kembali meluap. Air langsung menuju jalan raya dan menggerus senderan yang ada di sisi barat jalan.

Bahkan separo badan jalan ikut tergerus air yang meluap. Camat Sawan I Gusti Ngurah Suradnyana mengatakan, musibah longsor itu bermula dari meluapnya air dari saluran air ke jalan raya.

“Bulan lalu sebenarnya sudah sempat ada longsor di sana. Tapi waktu itu tebing pura subak yang longsor.

Nah tadi, airnya meluap ke jalan raya. Akhirnya menggerus senderan dan badan jalan. Sampai separo badan jalan itu amblas,” kata Suradnyana.

Lantaran longsor cukup parah, saat ini ruas jalan tersebut tak bisa dilewati kendaraan roda empat. Hanya kendaraan roda dua saja yang bisa melintas.

Warga Desa Galungan dan Desa Lemukih yang ingin ke Singaraja disarankan melalui jalur Jalan Raya Lemukih-KM 18 Desa Gitgit.

Menurut Suradnyana, sebenarnya ada jalur alternatif lain. Yakni jalan yang menghubungkan Air Terjun Sekumpul dengan Banjar Dinas Pendem Desa Bebetin.

Jalur tersebut juga bisa tembus menuju Desa Sudaji. Hanya saja, ruas jalan tersebut sangat sempit. Sehingga tidak direkomendasikan untuk kendaraan roda empat.

“Kalau terpaksa sekali, ya lewat jalan kecil yang tembus di Bebetin itu. Tapi itu mobil tidak bisa papasan.

Kalau tidak biasa lewat sana dan tidak ahli, ya lebih baik tidak lewat sana. Paling aman putar balik lewat jalan besar,” imbuhnya.

Suradnyana menyatakan, pihak kecamatan telah melaporkan hal tersebut pada Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Buleleng.

Pihak kecamatan dan pihak desa masih menanti informasi lebih lanjut terkait penanganan di ruas jalan tersebut. Mengingat sangat vital bagi perekonomian dan pariwisata di Desa Sekumpul dan Lemukih.

Artikel Terkait

Terpopuler

Artikel Terbaru

/