28.4 C
Jakarta
30 April 2024, 6:06 AM WIB

Anak Kena Stroke, Ibu Mendadak Terserang Tumor dan Radang Paru-paru

TABANAN – Miris melihat nasib yang dialami oleh Ni Ketut Nyandeng, 77 dan Ni Wayan Kariani, 55, salah satu keluarga kurang mampu yang berasal dari Banjar Paka, Desa Sanda, Pupuan Tabanan.

Keduanya saat ini dirawat di RSUD Tabanan lantaran sakit parah. Kariani didiagnosis mengidap stroke. Sementara Nyandeng mengalami suspect tumor pamur, dan radang paru-paru.

Dalam kondisi separah itu, pasangan ibu – anak ini harus menerima takdir; tidak ada satupun keluarga yang menunggunya.

Pantauan Jawa Pos Radar Bali, Ketut Nyandeng hanya bisa terdiam ketika dirawat setelah mengalami batuk dan sesak disertai dada sering berdebar kencang secara tidak teratur.

Namun, keluhan sesak bertambah saat sedang menunggu anaknya, Kariani yang sedang sakit dan sedang dirawat di Ruang HCU karena sakit stroke.

“Dari hasil pemeriksaan dan foto Rontgen, diduga adanya tanda atau suspect Tumor Paru dan Radang Paru (Pneumonia Lobaris),

serta dari Rekaman ECG ditemukan tanda Atrial Fibrilasi (AF),” kata Kepala Bidang Pelayanan Medik RSUD Tabanan, dr I Gede Sudiarta kemarin.

Sudiarta menambahkan nenek tersebut saat ini telah dirawat oleh dua orang Dokter Spesialis, yaitu Spesialis Paru dan Spesialis Jantung.

Sembari menunggu mendapat perawatan di ruang perawatan ruangan Inap, saat ini pasien sedang dirawat sementara di ruang transit.

Kariani sendiri dirawat sejak Jumat (13/4) setelah keluarnya hasil pemeriksaan dokter jaga IRD dan Foto CT Scan kepala dan ditemukan

tanda-tanda adanya perdarahan di bagian pembuluh darah otak sehingga menimbulkan gangguan lemas pada tangan dan kaki kiri pasien disertai suara Fellow (badil).

“Penangan pasien sudah dilakukan sesuai dengan standar prosedur dan terapi, dan segala biaya di tanggung oleh Kartu Indonesia Sehat (KIS) yang dimiliki pasien,” sebutnya.

Sudiarta mengakui, untuk pelayanan pengambilan obat dan pemberian obat dilakukan oleh petugas RSUD Tabanan karena kedua pasien tidak ada yang menunggu.

“Semua proses pelayanan dan perawatan termasuk konsumsi kedua pasien dijalankan dengan kebijakan disini (RSUD Tabanan),

untuk biaya juga sudah ditanggung oleh Kartu Indonesia Sehat (KIS). Kami juga sudah berkoordinasi dgn Dinas Sosial untuk proses selanjutnya,” katanya.

Kepala Dinas Sosial, I Nyoman Gede Gunawan mengatakan, untuk biaya pengobatan sudah ditanggung oleh KIS pasien.

Untuk selanjutnya kami akan tetap koordinasi dengan pihak RSUD untuk melakukan pemantauan terhadap pasien tersebut. 

“Iya memang dari keluarga kurang mampu, kami akan terus upayakan untuk memantau pasien dengan berkoordinasi dengan pihak RSUD,” ucapnya. 

 

TABANAN – Miris melihat nasib yang dialami oleh Ni Ketut Nyandeng, 77 dan Ni Wayan Kariani, 55, salah satu keluarga kurang mampu yang berasal dari Banjar Paka, Desa Sanda, Pupuan Tabanan.

Keduanya saat ini dirawat di RSUD Tabanan lantaran sakit parah. Kariani didiagnosis mengidap stroke. Sementara Nyandeng mengalami suspect tumor pamur, dan radang paru-paru.

Dalam kondisi separah itu, pasangan ibu – anak ini harus menerima takdir; tidak ada satupun keluarga yang menunggunya.

Pantauan Jawa Pos Radar Bali, Ketut Nyandeng hanya bisa terdiam ketika dirawat setelah mengalami batuk dan sesak disertai dada sering berdebar kencang secara tidak teratur.

Namun, keluhan sesak bertambah saat sedang menunggu anaknya, Kariani yang sedang sakit dan sedang dirawat di Ruang HCU karena sakit stroke.

“Dari hasil pemeriksaan dan foto Rontgen, diduga adanya tanda atau suspect Tumor Paru dan Radang Paru (Pneumonia Lobaris),

serta dari Rekaman ECG ditemukan tanda Atrial Fibrilasi (AF),” kata Kepala Bidang Pelayanan Medik RSUD Tabanan, dr I Gede Sudiarta kemarin.

Sudiarta menambahkan nenek tersebut saat ini telah dirawat oleh dua orang Dokter Spesialis, yaitu Spesialis Paru dan Spesialis Jantung.

Sembari menunggu mendapat perawatan di ruang perawatan ruangan Inap, saat ini pasien sedang dirawat sementara di ruang transit.

Kariani sendiri dirawat sejak Jumat (13/4) setelah keluarnya hasil pemeriksaan dokter jaga IRD dan Foto CT Scan kepala dan ditemukan

tanda-tanda adanya perdarahan di bagian pembuluh darah otak sehingga menimbulkan gangguan lemas pada tangan dan kaki kiri pasien disertai suara Fellow (badil).

“Penangan pasien sudah dilakukan sesuai dengan standar prosedur dan terapi, dan segala biaya di tanggung oleh Kartu Indonesia Sehat (KIS) yang dimiliki pasien,” sebutnya.

Sudiarta mengakui, untuk pelayanan pengambilan obat dan pemberian obat dilakukan oleh petugas RSUD Tabanan karena kedua pasien tidak ada yang menunggu.

“Semua proses pelayanan dan perawatan termasuk konsumsi kedua pasien dijalankan dengan kebijakan disini (RSUD Tabanan),

untuk biaya juga sudah ditanggung oleh Kartu Indonesia Sehat (KIS). Kami juga sudah berkoordinasi dgn Dinas Sosial untuk proses selanjutnya,” katanya.

Kepala Dinas Sosial, I Nyoman Gede Gunawan mengatakan, untuk biaya pengobatan sudah ditanggung oleh KIS pasien.

Untuk selanjutnya kami akan tetap koordinasi dengan pihak RSUD untuk melakukan pemantauan terhadap pasien tersebut. 

“Iya memang dari keluarga kurang mampu, kami akan terus upayakan untuk memantau pasien dengan berkoordinasi dengan pihak RSUD,” ucapnya. 

 

Artikel Terkait

Terpopuler

Artikel Terbaru

/