31.1 C
Jakarta
30 April 2024, 11:40 AM WIB

Kapal Rescue BPBD Akhirnya Sentuh Laut, Ini Kecanggihannya…

TUKADMUNGGA – Kapal rescue milik Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Buleleng itu akhirnya menyentuh air laut.

Kemarin (17/6) kapal itu diturunkan di Pantai Happy, Desa Tukadmungga dan langsung diuji untuk perjalanan jarak pendek.

Sejak dihibahkan oleh Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB), kapal dengan nama lambung Kapal Motor (KM) Katamaran itu, hanya terparkir di garase BPBD Buleleng.

Kapal terparkir selama itu dengan alasan butuh waktu untuk menyiapkan trailer pengangkut kapal, serta pelatihan sumber daya manusia (SDM). Belum lagi kesiapan dermaga untuk kapal.

Kapal itu sebenarnya mulai diturunkan di Pantai Happy sejak Sabtu (16/6) pagi. Butuh waktu selama sehari penuh, sebelum akhirnya kapal benar-benar menyentuh air laut pagi kemarin.

Maklum saja, kapal memiliki bobot hingga 2,5 gross ton. Selain itu pemindahan harus dilakukan secara hati-hati, agar lambung kapal tak pecah.

Kepala BPBD Buleleng Made Subur mengatakan, kini KM Kataraman sudah siap beroperasi melakukan pertolongan apabila terjadi musibah di laut.

BPBD Buleleng sudah melatih dua orang stafnya untuk menjadi nakhoda kapal. Saat ini operasional kapal hanya kurang dermaga saja.

“Untuk operasional secara umum, sudah siap. Hanya kurang dermaga saja. Rencananya PLTGU Pemaron akan membantu dermaga lewat dana CSR. Sementara kapal ini akan sandar di Pantai Happu dulu,” kata Subur.

Saat melakukan uji coba kemarin, kapal hanya menempuh jarak sekitar empat mil dari bibir pantai. Saat diuji dalam jarak relatif dekat, kapal tak mengalami hambatan.

Rencananya kapal akan diuji hingga ke perairan Teluk Terima yang berjarak sekitar 50 mil arah barat Kota Singaraja, pada Selasa (19/6) esok.

Sementara itu Bupati Buleleng Putu Agus Suradnyana yang ikut dalam proses uji coba kemarin, menyebut bantuan kapal itu sangat strategis dalam pertolongan di kawasan laut.

Terlebih Buleleng memiliki garis pantai terpanjang di Bali, yang mencapai 144 kilometer.

“Apabila ada bencana di laut, kapal ini bisa dioptimalkan. Entah itu ada nelayan hilang atau apa. Jadi BPBD Buleleng nanti bukan hanya jago penanganan musibah di darat saja, tapi juga di laut,” kata Agus.

Asal tahu saja, kapal rescue milik BPBD Buleleng itu punya sejumlah peralatan canggih. Kapal itu dilengkapi alat komunikasi dan radar yang langsung terhubung dengan satelit.

Sehingga proses komunikasi saat melakukan pencarian di tengah laut lebih mudah. Dengan peralatan itu, proses pencarian korban tenggelam juga lebih cepat.

Ditambah lagi kapal dilengkapi dengan alat pemecah gelombang, sehingga lebih tangguh saat digunakan di gelombang tinggi. 

TUKADMUNGGA – Kapal rescue milik Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Buleleng itu akhirnya menyentuh air laut.

Kemarin (17/6) kapal itu diturunkan di Pantai Happy, Desa Tukadmungga dan langsung diuji untuk perjalanan jarak pendek.

Sejak dihibahkan oleh Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB), kapal dengan nama lambung Kapal Motor (KM) Katamaran itu, hanya terparkir di garase BPBD Buleleng.

Kapal terparkir selama itu dengan alasan butuh waktu untuk menyiapkan trailer pengangkut kapal, serta pelatihan sumber daya manusia (SDM). Belum lagi kesiapan dermaga untuk kapal.

Kapal itu sebenarnya mulai diturunkan di Pantai Happy sejak Sabtu (16/6) pagi. Butuh waktu selama sehari penuh, sebelum akhirnya kapal benar-benar menyentuh air laut pagi kemarin.

Maklum saja, kapal memiliki bobot hingga 2,5 gross ton. Selain itu pemindahan harus dilakukan secara hati-hati, agar lambung kapal tak pecah.

Kepala BPBD Buleleng Made Subur mengatakan, kini KM Kataraman sudah siap beroperasi melakukan pertolongan apabila terjadi musibah di laut.

BPBD Buleleng sudah melatih dua orang stafnya untuk menjadi nakhoda kapal. Saat ini operasional kapal hanya kurang dermaga saja.

“Untuk operasional secara umum, sudah siap. Hanya kurang dermaga saja. Rencananya PLTGU Pemaron akan membantu dermaga lewat dana CSR. Sementara kapal ini akan sandar di Pantai Happu dulu,” kata Subur.

Saat melakukan uji coba kemarin, kapal hanya menempuh jarak sekitar empat mil dari bibir pantai. Saat diuji dalam jarak relatif dekat, kapal tak mengalami hambatan.

Rencananya kapal akan diuji hingga ke perairan Teluk Terima yang berjarak sekitar 50 mil arah barat Kota Singaraja, pada Selasa (19/6) esok.

Sementara itu Bupati Buleleng Putu Agus Suradnyana yang ikut dalam proses uji coba kemarin, menyebut bantuan kapal itu sangat strategis dalam pertolongan di kawasan laut.

Terlebih Buleleng memiliki garis pantai terpanjang di Bali, yang mencapai 144 kilometer.

“Apabila ada bencana di laut, kapal ini bisa dioptimalkan. Entah itu ada nelayan hilang atau apa. Jadi BPBD Buleleng nanti bukan hanya jago penanganan musibah di darat saja, tapi juga di laut,” kata Agus.

Asal tahu saja, kapal rescue milik BPBD Buleleng itu punya sejumlah peralatan canggih. Kapal itu dilengkapi alat komunikasi dan radar yang langsung terhubung dengan satelit.

Sehingga proses komunikasi saat melakukan pencarian di tengah laut lebih mudah. Dengan peralatan itu, proses pencarian korban tenggelam juga lebih cepat.

Ditambah lagi kapal dilengkapi dengan alat pemecah gelombang, sehingga lebih tangguh saat digunakan di gelombang tinggi. 

Artikel Terkait

Terpopuler

Artikel Terbaru

/