26.3 C
Jakarta
25 April 2024, 4:14 AM WIB

Tak Terganggu Covid-19, Vaksinasi Hewan Penyebar Rabies Jalan Terus

SINGARAJA – Program vaksinasi massal terhadap hewan yang berpotensi menyebarkan virus rabies, terus berlangsung pada tahun 2020 ini.

Meski di tengah masa pandemi, program vaksinasi akan tetap berjalan. Program ini dijalankan guna mencegah potensi penularan virus rabies dari hewan ke manusia.

Tahun ini, Dinas Pertanian Buleleng memperkirakan jumlah populasi hewan penyebar rabies mencapai 109.582 ekor.

Dari jumlah populasi itu, sebagian besar diantaranya adalah anjing. Namun ada juga populasi hewan lain yang berpotensi menyebarkan rabies, seperti kucing dan monyet.

Kepala Dinas Pertanian Buleleng I Made Sumiarta mengatakan, vaksinasi massal kali ini merupakan program dari Kementerian Pertanian.

Selama masa pandemi, praktis petugas vaksinasi dan warga yang ingin mendapatkan vaksin, harus memenuhi protokol kesehatan yang telah ditentukan.

Untuk tim vaksinasi misalnya. Mereka wajib mengenakan masker saat mencari hewan yang akan divaksin.

Ada juga tim yang bersiap di bale banjar, apabila ada warga yang berinisiatif membawa hewan peliharaannya guna mendapat vaksin rabies.

“Kalau yang di dusun itu kami gilir. Kami juga koordinasi dengan kepala dusun, sekaligus meminta bantuan agar warganya datang seara bergilir.

Jadi sekali datang cukup 20-25 orang saja, untuk menghindari penularan. Petugas yang bergerak juga tetap ada,” kata Sumiarta.

Selain itu beberapa tim vaksinasi juga disiagakan di sejumlah titik. Seperti di kantor Dinas Pertanian Buleleng, serta Balai Penyuluh Pertanian (BPP) yang ada di seluruh kecamatan.

Untuk tahap awal, Sumiarta mengatakan pihaknya telah melakukan vaksinasi terhadap 2.754 ekor anjing. Seluruhnya populasi anjing yang ada di Desa Banyupoh, Kecamatan Gerokgak.

Desa ini sengaja dipilih, karena laporan kasus gigitan anjing cukup tinggi. Selain di Desa Banyupoh, sepanjang bulan Juni, Distan Buleleng juga akan melakukan vaksinasi di beberapa desa lain.

Seperti Desa Joanyar di Kecamatan Seririt, Desa Gitgit di Kecamatan Sukasada, dan Desa Sangsit di Kecamatan Sawan.

Sekadar diketahui, pada tahun 2019 lalu, Distan Buleleng juga melakukan vaksinasi rabies massal pada hewan. Saat itu jumlah populasi hewan penyebar rabies diperkirakan mencapai 110.459 ekor.

Dari jumlah tersebut, sebanyak 97.101 ekor atau sekitar 87,91 persen dari total populasi, telah berhasil divaksin. 

SINGARAJA – Program vaksinasi massal terhadap hewan yang berpotensi menyebarkan virus rabies, terus berlangsung pada tahun 2020 ini.

Meski di tengah masa pandemi, program vaksinasi akan tetap berjalan. Program ini dijalankan guna mencegah potensi penularan virus rabies dari hewan ke manusia.

Tahun ini, Dinas Pertanian Buleleng memperkirakan jumlah populasi hewan penyebar rabies mencapai 109.582 ekor.

Dari jumlah populasi itu, sebagian besar diantaranya adalah anjing. Namun ada juga populasi hewan lain yang berpotensi menyebarkan rabies, seperti kucing dan monyet.

Kepala Dinas Pertanian Buleleng I Made Sumiarta mengatakan, vaksinasi massal kali ini merupakan program dari Kementerian Pertanian.

Selama masa pandemi, praktis petugas vaksinasi dan warga yang ingin mendapatkan vaksin, harus memenuhi protokol kesehatan yang telah ditentukan.

Untuk tim vaksinasi misalnya. Mereka wajib mengenakan masker saat mencari hewan yang akan divaksin.

Ada juga tim yang bersiap di bale banjar, apabila ada warga yang berinisiatif membawa hewan peliharaannya guna mendapat vaksin rabies.

“Kalau yang di dusun itu kami gilir. Kami juga koordinasi dengan kepala dusun, sekaligus meminta bantuan agar warganya datang seara bergilir.

Jadi sekali datang cukup 20-25 orang saja, untuk menghindari penularan. Petugas yang bergerak juga tetap ada,” kata Sumiarta.

Selain itu beberapa tim vaksinasi juga disiagakan di sejumlah titik. Seperti di kantor Dinas Pertanian Buleleng, serta Balai Penyuluh Pertanian (BPP) yang ada di seluruh kecamatan.

Untuk tahap awal, Sumiarta mengatakan pihaknya telah melakukan vaksinasi terhadap 2.754 ekor anjing. Seluruhnya populasi anjing yang ada di Desa Banyupoh, Kecamatan Gerokgak.

Desa ini sengaja dipilih, karena laporan kasus gigitan anjing cukup tinggi. Selain di Desa Banyupoh, sepanjang bulan Juni, Distan Buleleng juga akan melakukan vaksinasi di beberapa desa lain.

Seperti Desa Joanyar di Kecamatan Seririt, Desa Gitgit di Kecamatan Sukasada, dan Desa Sangsit di Kecamatan Sawan.

Sekadar diketahui, pada tahun 2019 lalu, Distan Buleleng juga melakukan vaksinasi rabies massal pada hewan. Saat itu jumlah populasi hewan penyebar rabies diperkirakan mencapai 110.459 ekor.

Dari jumlah tersebut, sebanyak 97.101 ekor atau sekitar 87,91 persen dari total populasi, telah berhasil divaksin. 

Artikel Terkait

Terpopuler

Artikel Terbaru

/