26.7 C
Jakarta
27 April 2024, 6:28 AM WIB

Dampak Hujan Lebat di Gianyar, Mobil Tertimpa Pohon dan Tembok Roboh

GIANYAR – Hujan deras disertai petir yang berlangsung Rabu malam (16/6) menyisakan sejumlah bencana pada Kamis kemarin (17/6).

Di antaranya tanah longsor, pohon tumbang menimpa mobil, tembok roboh hingga banjir. Bencana itu langsung ditangani Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD).

Bencana dimulai dari banjir di Banjar Sema, Kelurahan Bitera, Kecamatan Gianyar, Kamis (17/6) dini hari sekitar pukul 01.00 Wita.

Luapan air gorong-gorong tersebut menggenangi pekarangan rumah Wayan Ariasih, 50. Ketinggian air sekitar 20 centimeter.

Kasi Kedaruratan dan Logistik BPBD Gianyar, Gusti Ngurah Dibya Presasta mengatakan, setelah mendapatkan informasi dari masyarakat, pihaknya langsung turun ke lapangan.

Petugas melakukan pembersihan agar air gorong-gorong tidak meluap. “Air yang mengalir di gorong-gorong meluap karena gorong-gorong tersebut dipenuhi sampah,” ujarnya.

Selain banjir, pohon tumbang jenis Singapura menimpa sebuah mobil Kijang Innova DK 1558 KX di Banjar Pande, Desa Pejeng, Kecamatan Tampaksiring. “Itu kejadiannya sekitar pukul 06.17,” imbuhnya.

Mobil tersebut milik Wayan Lega Budi Dharma, 44, yang tertimpa dahan kayu sepanjang 7 meter dengan diameter 30 centimeter. “Nihil korban jiwa, tapi kerugian yang dialami korban mencapai Rp 20 juta,” bebernya.

Tim Reaksi Cepat (TRC) BPBD Gianyar dipimpin Kepala Pelaksana BPBD Gianyar, Ida Bagus Suamba, langsung melakukan penanganan terhadap pohon tersebut.

Dibantu oleh masyarakat setempat, akhirnya bisa ditangani. “Penanganan terhadap pohon tumbang itu selesai sekitar pukul 07.26,” terangnya.

Kejadian lainnya, tembok di depan rumah milik Ida Bagus Putu Agra,  alamat Banjar Pacung, Kelurahan Bitera, Kecamatan Gianyar roboh. Panjang tembok yang roboh mencapai kurang lebih 12 meter.

Saat tembok roboh, tidak ada korban jiwa dalam musibah itu. Namun kerugian yang dialami korban mencapai Rp 50 juta. 

Terkait cuaca yang datang tidak menentu, masyarakat diharapkan waspada. Termasuk memperhatikan kebersihan lingkungan. Sebab, lingkungan yang kotor, bisa menyumbat gorong-gorong dan mengakibatkan banjir.

GIANYAR – Hujan deras disertai petir yang berlangsung Rabu malam (16/6) menyisakan sejumlah bencana pada Kamis kemarin (17/6).

Di antaranya tanah longsor, pohon tumbang menimpa mobil, tembok roboh hingga banjir. Bencana itu langsung ditangani Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD).

Bencana dimulai dari banjir di Banjar Sema, Kelurahan Bitera, Kecamatan Gianyar, Kamis (17/6) dini hari sekitar pukul 01.00 Wita.

Luapan air gorong-gorong tersebut menggenangi pekarangan rumah Wayan Ariasih, 50. Ketinggian air sekitar 20 centimeter.

Kasi Kedaruratan dan Logistik BPBD Gianyar, Gusti Ngurah Dibya Presasta mengatakan, setelah mendapatkan informasi dari masyarakat, pihaknya langsung turun ke lapangan.

Petugas melakukan pembersihan agar air gorong-gorong tidak meluap. “Air yang mengalir di gorong-gorong meluap karena gorong-gorong tersebut dipenuhi sampah,” ujarnya.

Selain banjir, pohon tumbang jenis Singapura menimpa sebuah mobil Kijang Innova DK 1558 KX di Banjar Pande, Desa Pejeng, Kecamatan Tampaksiring. “Itu kejadiannya sekitar pukul 06.17,” imbuhnya.

Mobil tersebut milik Wayan Lega Budi Dharma, 44, yang tertimpa dahan kayu sepanjang 7 meter dengan diameter 30 centimeter. “Nihil korban jiwa, tapi kerugian yang dialami korban mencapai Rp 20 juta,” bebernya.

Tim Reaksi Cepat (TRC) BPBD Gianyar dipimpin Kepala Pelaksana BPBD Gianyar, Ida Bagus Suamba, langsung melakukan penanganan terhadap pohon tersebut.

Dibantu oleh masyarakat setempat, akhirnya bisa ditangani. “Penanganan terhadap pohon tumbang itu selesai sekitar pukul 07.26,” terangnya.

Kejadian lainnya, tembok di depan rumah milik Ida Bagus Putu Agra,  alamat Banjar Pacung, Kelurahan Bitera, Kecamatan Gianyar roboh. Panjang tembok yang roboh mencapai kurang lebih 12 meter.

Saat tembok roboh, tidak ada korban jiwa dalam musibah itu. Namun kerugian yang dialami korban mencapai Rp 50 juta. 

Terkait cuaca yang datang tidak menentu, masyarakat diharapkan waspada. Termasuk memperhatikan kebersihan lingkungan. Sebab, lingkungan yang kotor, bisa menyumbat gorong-gorong dan mengakibatkan banjir.

Artikel Terkait

Terpopuler

Artikel Terbaru

/