29.2 C
Jakarta
30 April 2024, 0:49 AM WIB

Putar Film Inspiratif, Bupati Suwirta Motivasi Bocah Korban Truk Maut

SEMARAPURA – Musibah yang menimpa Siswa SD Negeri 3 Paksebali, Putu Agus Budiarta, 9, yang kakinya harus diamputasi karena dilindas truk akhirnya terdengar Bupati Klungkung I Nyoman Suwirta.

Bupati kelahiran Nusa Penida ini menyempatkan diri menjenguk anak itu ke RSUD Klungkung. Dalam kesempatan itu, Suwirta terus memberikan Budiarta motivasi.

Ia pun menuturkan kesuksesan sejumlah penyandang disabilitas. Bahkan ia sempat memutarkan film berjudul “Jangan Jadikan Aku Beban”.

Film ini menceritakan kisah seorang penyandang disabilitas, Ni Ketut Raka, warga Kecamatan Nusa Penida yang hidup mandiri meski tidak memiliki kaki dan tangan.

Bahkan dengan usahanya sebagai pembuat canang dan pedagang, ia bisa membiayai orang tuanya. “Jadi jangan minder. Harus tetap semangat. Harus terus sekolah sampai selesai,” ujar Suwirta.

Tidak hanya memberi motivasi agar Budiarta tidak minder dan terus bersekolah. Suwirta juga berjanji akan menanggung biaya pembelian alat batu berjalan untuk Budiarta, baik tongkat ketiak maupun kaki palsu.

“Nanti untuk biaya pembelian tongkat ketiak dan kaki palsu, saya yang tanggung,” ujarnya ke salah satu petugas medis.

Lebih lanjut dalam kesempatan itu, Suwirta menanyakan hobi Budiarta. Jawaban Budiarta pun cukup membuat orang nomor satu di Kabupaten Klungkung kaget.

Karena anak yang usianya baru 9 tahun itu memiliki cita-cita yang tidak banyak dipikirkan oleh anak-anak di usia itu, yakni ini ingin menjadi seorang koki.

“Kok bisa ingin menjadi koki? Sering ikut masak di dapur ya?,” tanyanya sambil tertawa heran. Sudiarta yang ditanyai hal tersebut pun mengaku kaget dan tidak tahu kenapa anaknya memiliki cita-cita sebagai seorang koki.

“Harus tetap semangat ya,” tutup Bupati asal Nusa Ceningan ini. Perbekel Desa Paksebali, Putu Ariadi saat dikonfirmasi mengungkapkan, Jalan Raya Paksebali memang kerap dilalui oleh truk-truk bermuatan bahan material bangunan.

Selain itu, jalan tersebut juga terbilang padat karena dekat dengan pasar desa dan sejumlah SD sehingga memang rawan kecelakaan.

Pihaknya pernah mengajukan usulan ke Dinas Perhubungan Provinsi Bali agar waktu melintasnya truk di jalan tersebut diatur.

“Kami usulkan truk-truk bisa melintas di jalan tersebut saat malam hari. Tetapi belum ada balasan. Setelah peristiwa itu terjadi, tidak ada anak-anak lagi yang berani bepergian menggunakan sepeda gayung,” tandasnya. 

SEMARAPURA – Musibah yang menimpa Siswa SD Negeri 3 Paksebali, Putu Agus Budiarta, 9, yang kakinya harus diamputasi karena dilindas truk akhirnya terdengar Bupati Klungkung I Nyoman Suwirta.

Bupati kelahiran Nusa Penida ini menyempatkan diri menjenguk anak itu ke RSUD Klungkung. Dalam kesempatan itu, Suwirta terus memberikan Budiarta motivasi.

Ia pun menuturkan kesuksesan sejumlah penyandang disabilitas. Bahkan ia sempat memutarkan film berjudul “Jangan Jadikan Aku Beban”.

Film ini menceritakan kisah seorang penyandang disabilitas, Ni Ketut Raka, warga Kecamatan Nusa Penida yang hidup mandiri meski tidak memiliki kaki dan tangan.

Bahkan dengan usahanya sebagai pembuat canang dan pedagang, ia bisa membiayai orang tuanya. “Jadi jangan minder. Harus tetap semangat. Harus terus sekolah sampai selesai,” ujar Suwirta.

Tidak hanya memberi motivasi agar Budiarta tidak minder dan terus bersekolah. Suwirta juga berjanji akan menanggung biaya pembelian alat batu berjalan untuk Budiarta, baik tongkat ketiak maupun kaki palsu.

“Nanti untuk biaya pembelian tongkat ketiak dan kaki palsu, saya yang tanggung,” ujarnya ke salah satu petugas medis.

Lebih lanjut dalam kesempatan itu, Suwirta menanyakan hobi Budiarta. Jawaban Budiarta pun cukup membuat orang nomor satu di Kabupaten Klungkung kaget.

Karena anak yang usianya baru 9 tahun itu memiliki cita-cita yang tidak banyak dipikirkan oleh anak-anak di usia itu, yakni ini ingin menjadi seorang koki.

“Kok bisa ingin menjadi koki? Sering ikut masak di dapur ya?,” tanyanya sambil tertawa heran. Sudiarta yang ditanyai hal tersebut pun mengaku kaget dan tidak tahu kenapa anaknya memiliki cita-cita sebagai seorang koki.

“Harus tetap semangat ya,” tutup Bupati asal Nusa Ceningan ini. Perbekel Desa Paksebali, Putu Ariadi saat dikonfirmasi mengungkapkan, Jalan Raya Paksebali memang kerap dilalui oleh truk-truk bermuatan bahan material bangunan.

Selain itu, jalan tersebut juga terbilang padat karena dekat dengan pasar desa dan sejumlah SD sehingga memang rawan kecelakaan.

Pihaknya pernah mengajukan usulan ke Dinas Perhubungan Provinsi Bali agar waktu melintasnya truk di jalan tersebut diatur.

“Kami usulkan truk-truk bisa melintas di jalan tersebut saat malam hari. Tetapi belum ada balasan. Setelah peristiwa itu terjadi, tidak ada anak-anak lagi yang berani bepergian menggunakan sepeda gayung,” tandasnya. 

Artikel Terkait

Terpopuler

Artikel Terbaru

/