26.7 C
Jakarta
25 November 2024, 0:12 AM WIB

Lima Napi Narkoba Lapas Singaraja Dilayar ke Bangli

RadarBali.com – Lima orang napi narkotika di Lapas Singaraja, dilayar ke Lapas Narkotika (Lapastik) Bangli.

Kelima orang napi itu, diduga sempat menggunakan narkotika selama menghuni sel tahanan. Buktinya, dalam beberapa kali tes urine dadakan, kelima napi itu selalu menunjukkan hasil positif.

Kelima narapidana kasus narkotika itu, tak semuanya terlibat perkara di Buleleng. Empat orang di antaranya mantan warga binaan Lapas Kerobokan yang dilayar ke Lapas Singaraja.

Seorang lainnya adalah warga asli. “Mereka yang dilayar ke Bangli itu memang tersangkut narkoba. Menurut informasi juga masih menggunakan.

Saat tes urine juga positif. Jadi kami pindahkan. Pantauan kami, statusnya masih pemakai,” kata Kalapas Singaraja, Edi Cahyono, saat ditemui siang kemarin.

Menurut Edi, kini masih ada enam orang lagi yang dicurigai masih menggunakan narkotika. Saat tes urine dilakukan belum lama ini, keenam orang itu positif mengonsumsi narkotika.

Dari hasil pengembangan, tiga orang diantaranya kemungkinan kuat terkait dengan jaringan narkotika.

“Enam orang ini kami awasi melekat dan kami minta buat surat pernyataan. Kalau tes urine selanjutnya masih positif, kami pindahkan ke Bangli.

Kalau mereka aktif melakukan transaksi atau jadi bandar, kami pindahkan ke Nusa Kambangan,” tegasnya.

Edi sendiri tak menampik indikasi ada narkotika yang masuk ke Lapas Singaraja. Ia menduga ada narkotika yang masuk melalui barang titipan pengunjung.

Bahkan pihak lapas pernah menemukan narkotika yang disembunyikan dalam nasi bungkus. Untuk mengantisipasi narkotika masuk ke dalam lapas, keamanan lapas menerapkan penggeledahan sebanyak tiga lapis.

Kalau toh masih lolos, akan diadakan razia malam yang sifatnya insidentil. Bahkan seluruh staf di Lapas Singaraja juga diwajibkan mengikuti tes urine dadakan, apabila ada indikasi narkotika masuk dalam lapas.

“Berkali-kali kami lakukan tes urine untuk staf kami. Hasilnya negatif semua. Ini juga biar clear, menjawab indikasi petugas kami main mata.

Kami terus lakukan langkah-langkah pencegahan mengantisipasi narkotika masuk ke dalam (lapas),” tandasnya.

Untuk diketahui, saat ini ada 208 orang warga binaan di Lapas Singaraja. Dari ratusan warga binaan itu, sebagian besar diantaranya tersangkut masalah narkotika.

Tahanan narkotika, mencapai 30 persen dari total jumlah warga binaan Lapas.

RadarBali.com – Lima orang napi narkotika di Lapas Singaraja, dilayar ke Lapas Narkotika (Lapastik) Bangli.

Kelima orang napi itu, diduga sempat menggunakan narkotika selama menghuni sel tahanan. Buktinya, dalam beberapa kali tes urine dadakan, kelima napi itu selalu menunjukkan hasil positif.

Kelima narapidana kasus narkotika itu, tak semuanya terlibat perkara di Buleleng. Empat orang di antaranya mantan warga binaan Lapas Kerobokan yang dilayar ke Lapas Singaraja.

Seorang lainnya adalah warga asli. “Mereka yang dilayar ke Bangli itu memang tersangkut narkoba. Menurut informasi juga masih menggunakan.

Saat tes urine juga positif. Jadi kami pindahkan. Pantauan kami, statusnya masih pemakai,” kata Kalapas Singaraja, Edi Cahyono, saat ditemui siang kemarin.

Menurut Edi, kini masih ada enam orang lagi yang dicurigai masih menggunakan narkotika. Saat tes urine dilakukan belum lama ini, keenam orang itu positif mengonsumsi narkotika.

Dari hasil pengembangan, tiga orang diantaranya kemungkinan kuat terkait dengan jaringan narkotika.

“Enam orang ini kami awasi melekat dan kami minta buat surat pernyataan. Kalau tes urine selanjutnya masih positif, kami pindahkan ke Bangli.

Kalau mereka aktif melakukan transaksi atau jadi bandar, kami pindahkan ke Nusa Kambangan,” tegasnya.

Edi sendiri tak menampik indikasi ada narkotika yang masuk ke Lapas Singaraja. Ia menduga ada narkotika yang masuk melalui barang titipan pengunjung.

Bahkan pihak lapas pernah menemukan narkotika yang disembunyikan dalam nasi bungkus. Untuk mengantisipasi narkotika masuk ke dalam lapas, keamanan lapas menerapkan penggeledahan sebanyak tiga lapis.

Kalau toh masih lolos, akan diadakan razia malam yang sifatnya insidentil. Bahkan seluruh staf di Lapas Singaraja juga diwajibkan mengikuti tes urine dadakan, apabila ada indikasi narkotika masuk dalam lapas.

“Berkali-kali kami lakukan tes urine untuk staf kami. Hasilnya negatif semua. Ini juga biar clear, menjawab indikasi petugas kami main mata.

Kami terus lakukan langkah-langkah pencegahan mengantisipasi narkotika masuk ke dalam (lapas),” tandasnya.

Untuk diketahui, saat ini ada 208 orang warga binaan di Lapas Singaraja. Dari ratusan warga binaan itu, sebagian besar diantaranya tersangkut masalah narkotika.

Tahanan narkotika, mencapai 30 persen dari total jumlah warga binaan Lapas.

Artikel Terkait

Terpopuler

Artikel Terbaru

/