33.4 C
Jakarta
22 November 2024, 13:34 PM WIB

Covid-19, Angka Kemiskinan di Tabanan Naik, Tembus 48.000 Jiwa

TABANAN – Warga Tabanan ternyata masih banyak yang hidup di bawah garis kemiskinan. Lebih lagi kondisi Covid-19 semakin membuat terpuruk kondisi ekonomi masyarakat.

Dari data yang disampaikan Dinas Sosial Tabanan ada sebanyak 33 ribu masyarakat Tabanan yang masih kategori hidup miskin yang masuk dalam data terpadu kesejahteraan sosial (DTKS).

Bahkan pihaknya memperkirakan angka kemiskinan akan terus bertambah di tengah belum meredanya pandemi Covid-19. Lantaran banyak warga yang kehilangan pekerjaan.

Kepala Dinas Sosial Tabanan I Nyoman Gede Gunawan ketika mendampingi Bupati Tabanan Ni Putu Eka Wiryastuti saat melihat kondisi memberikan bantuan pada warga miskin yang menderita kelumpuhan di Banjar Dinas Bantas Bale Agung, Desa Bantas Kecamatan Selemadeg Timur, mengatakan warga miskin di Tabanan hampir semua sudah masuk di DTKS.

Warga miskin tersebut juga sudah mendapat program bantuan jaring pengaman sosial. Seperti bantuan sosial tunai (BST), bantuan sosial beras (BSB), program sembako. Bahkan bantuan langsung tunai (BLT) dari Kementerian Desa.

Diakui Gunawan, selama pandemi Covid-19 yang sedang berlangsung memang terus terjadi penambahan warga miskin di Tabanan. Dari sebelumnya yang tercatat di Dinas Sosial sebanyak 33 ribu dan kini menjadi 48 ribu sesuai di DTKS setelah pihaknya lakukan pendataan.

“Penambahan data DTKS ini karena warga sudah semakin banyak tak memiliki penghasilan dari dulunya mereka bekerja di sektor pariwisata. Selain itu juga kondisi ekonomi masyarakat belum pulih normal. Kemudian juga karena kondisi mereka yang benar-benar tidak bisa bekerja karena mengalami sakit,” tuturnya Jumat, (18/12). 

Sebanyak 48 ribu penduduk miskin Tabanan yang masuk data di DTKS pihaknya sudah usulkan untuk mendapat program jaring pengaman sosial program Kementerian Sosial RI. Lantaran adanya rencana pemerintah pusat memperpanjang program jaring pengaman sosial untuk Covid-19. Hanya saja program bantuan yang diperpanjang hanya BST. Sisanya program lainnya pihaknya belum mengetahui

“Nah terkait berapa besaran nominalnya apakah masih Rp 600 ribu atau turun. Kami belum mendapat informasi,” terangnya.

Dia melanjutkan yang menerima program bantuan BST di Tabanan sebelumnya dari jaring pengaman sosial secara keseluruhan sebanyak 17 ribu. Kemudian pihaknya juga mengusulkan kembali penambahan sebanyak 3 ribu.

“Data DTKS maupun siapa saja masyarakat Tabanan yang akan mendapat bantuan. Masih dilakukan verifikasi oleh Kementerian sosial RI saat ini,” pungkasnya.

TABANAN – Warga Tabanan ternyata masih banyak yang hidup di bawah garis kemiskinan. Lebih lagi kondisi Covid-19 semakin membuat terpuruk kondisi ekonomi masyarakat.

Dari data yang disampaikan Dinas Sosial Tabanan ada sebanyak 33 ribu masyarakat Tabanan yang masih kategori hidup miskin yang masuk dalam data terpadu kesejahteraan sosial (DTKS).

Bahkan pihaknya memperkirakan angka kemiskinan akan terus bertambah di tengah belum meredanya pandemi Covid-19. Lantaran banyak warga yang kehilangan pekerjaan.

Kepala Dinas Sosial Tabanan I Nyoman Gede Gunawan ketika mendampingi Bupati Tabanan Ni Putu Eka Wiryastuti saat melihat kondisi memberikan bantuan pada warga miskin yang menderita kelumpuhan di Banjar Dinas Bantas Bale Agung, Desa Bantas Kecamatan Selemadeg Timur, mengatakan warga miskin di Tabanan hampir semua sudah masuk di DTKS.

Warga miskin tersebut juga sudah mendapat program bantuan jaring pengaman sosial. Seperti bantuan sosial tunai (BST), bantuan sosial beras (BSB), program sembako. Bahkan bantuan langsung tunai (BLT) dari Kementerian Desa.

Diakui Gunawan, selama pandemi Covid-19 yang sedang berlangsung memang terus terjadi penambahan warga miskin di Tabanan. Dari sebelumnya yang tercatat di Dinas Sosial sebanyak 33 ribu dan kini menjadi 48 ribu sesuai di DTKS setelah pihaknya lakukan pendataan.

“Penambahan data DTKS ini karena warga sudah semakin banyak tak memiliki penghasilan dari dulunya mereka bekerja di sektor pariwisata. Selain itu juga kondisi ekonomi masyarakat belum pulih normal. Kemudian juga karena kondisi mereka yang benar-benar tidak bisa bekerja karena mengalami sakit,” tuturnya Jumat, (18/12). 

Sebanyak 48 ribu penduduk miskin Tabanan yang masuk data di DTKS pihaknya sudah usulkan untuk mendapat program jaring pengaman sosial program Kementerian Sosial RI. Lantaran adanya rencana pemerintah pusat memperpanjang program jaring pengaman sosial untuk Covid-19. Hanya saja program bantuan yang diperpanjang hanya BST. Sisanya program lainnya pihaknya belum mengetahui

“Nah terkait berapa besaran nominalnya apakah masih Rp 600 ribu atau turun. Kami belum mendapat informasi,” terangnya.

Dia melanjutkan yang menerima program bantuan BST di Tabanan sebelumnya dari jaring pengaman sosial secara keseluruhan sebanyak 17 ribu. Kemudian pihaknya juga mengusulkan kembali penambahan sebanyak 3 ribu.

“Data DTKS maupun siapa saja masyarakat Tabanan yang akan mendapat bantuan. Masih dilakukan verifikasi oleh Kementerian sosial RI saat ini,” pungkasnya.

Artikel Terkait

Terpopuler

Artikel Terbaru

/