GIANYAR – Gugus Tugas Percepatan Penanganan (GTPP) Covid-19 Kabupaten Gianyar mengumumkan 4 penambahan positif Covid-19 kemarin.
Satu diantaranya merupakan Pegawai Negeri Sipil (PNS) yang tugas di Polda Bali. Ketua Harian GTPP Covid-19 Gianyar Made Wisnu Wijaya menyatakan, PNS Polda Bali itu berinisial NKN, perempuan 58 tahun.
NKN diketahui tinggal di Asrama Banjar Sasih, Desa Batubulan, Kecamatan Sukawati. “Kronologis, diselenggarakan rapid test bagi seluruh anggota di Polda Bali.
Yang bersangkutan sudah muncul gejala khas SARS-COV-2 yakni kehilangan indra penciuman dan demam. Kemudian dilakukan rapid test dan hasilnya reaktif,” ujar Wisnu Wijaya.
Kemudian, di-swab di RSUP Sanglah. Hasil swab disampaikan oleh pihak Balai Laboratorium RSUP Sanglah dengan hasil positif.
“Tanggal 18 Juni sekitar pukul 23.30, Kepala Dinas Kesehatan Gianyar, dokter Ida Ayu Cahyani Widyawati, menerima informasi dari Kepala Dokdakes Polda Bali bahwa salah satu anggotanya yang merupakan PNS dinyatakan positif SARS-COV-2,” jelasnya.
Selanjutnya, Kepala Dinas Kesehatan menyampaikan ke tim surveillance Kabupaten Gianyar untuk segera dilakukan penyelidikan epidemiologi.
“Tanggal 19 Juni 2020, tim Surveillance Kabupaten dan petugas Puskesmas Sukawati II melakukan tracjing dan rapid test sebanyak 7 orang dan 3 diantaranya dengan hasil reaktif dan selanjutnya ke-3 orang akan dilakukan swab,” jelasnya.
PNS Polda itu telah dikarantina di Bappelkes Provinsi Bali. Kemudian dirujuk ke RS PTN UNUD mengingat usia yang bersangkutan merupakan kelompok risiko yang perlu penanganan yg lebih intensif.
Kasus positif lainnya, inisial SAKP, perempuan 51 tahun alamat di Banjar Triwangsa, Desa Kelusa, Kecamatan Payangan.
Ibu Rumah Tangga (IRT) itu awalnya sempat ditangani RS Payangan. Kemudian dirujuk untuk mendapat penanganan intensif.
Kasus tiga, inisial PWA, 22, alat Kecamatan Banjarangkaran, Kabupaten Klungkung, namun tinggal di Kelurahan Bitra, Kecamatan Gianyar.
“Yang bersangkutan merupakan OTG dari kasus positif dari nakes RS swasta di kab Gianyar tanggal 15 Juni. Yang bersangkutan kehilangan rasa penciuman dan batuk-batuk,” imbuh Wisnu Wijaya.
Selanjutnya, kasus empat, nenek inisial NWN berusia 74 tahun asal Desa Tulikup, Kecamatan Gianyar.
“Yang bersangkutan merupakan kontak erat (OTG) dari cucunya yang seorang nakes. Tanggal 9 Junin terakhir bertemu cucunya,” pungkasnya.