29.2 C
Jakarta
30 April 2024, 2:19 AM WIB

Duh, Serapan Anggaran OPD Tabanan Minim

RadarBali.com – Serapan anggaran di Organisasi Peangkat Daerah (OPD) masih minim. Sampai Agustus 2017, serapan belanja APBD 2017 kurang dari 50 persen.

Dari target capaian triwulan III sebesar Rp 783 miliar lebih, yang terserap baru Rp 328 miliar lebih alias cuma sekitar 41 persen.

Bahkan, dibanding dana yang sudah cair sebesar Rp976 miliar lebih kepada 49 OPD di Tabanan, maka capaian realisasinya lebih kecil lagi, yakni hanya 33 persen.

Hal itu terungkap dalam Rapat Evaluasi Serapan anggaran yang digelar Pemkab Tabanan Selasa (19/9).

Kepala Badan Perencanaan Penelitian dan Pengembangan (Bappelitbang), Ida Bagus Wiratmaja menyatakan, banyak OPD yang merancang kegiatan untuk direalisasikan pada triwulan II, ternyata baru dieksekusi triwulan III atau IV.

Hal ini terjadi lantaran terkendala beberapa hal. Yang paling umum karena keterlambatan dalam penyusunan administrasi dan terjadi kesalahan rekening.

Masalah lain, sebut dia, penyusunan anggaran kas yang hanya dianggap sekedar pemenuhan laporan di samping perencanaan yang masih lemah.

“Makanya perlu dilakukan evaluasi kegiatan yang memiliki serapan anggaran lemah setiap tahun,” kata Wiratmaja.

Dipaparkan, tiga OPD meraih peringkat paling bawah dalam serapan anggaran yaitu Bagian Ekonomi Sekretariat Daerah (Setda) Tabanan; Dinas Pekerjaan Umum, Penataan Ruang, Perumahan dan Kawasan Pemukiman; dan Dinas Komunikasi dan Informatika (Diskominfo).

Dia merinci, Diskominfo hingga triwulan III baru menyerap anggaran sebesar 25,68 persen atau Rp 1,2 miliar lebih dari Rp 5,4 miliar lebih dana yang dianggarkan.

Berikutnya, Dinas Pekerjaan Umum, Penataan Ruang, Perumahan dan Kawasan Pemukiman baru menyerap sekitar Rp 77 miliar lebih 21,65 persen dari Rp459 miliar lebih yang dianggarkan.

Sedangkan Bagian Ekonomi Setda Tabanan paling jeblok dengan hanya menyerap Rp 93 juta atau 18,12 persen dari anggaran Rp 629 juta.        

Wiratmaja juga menyebutkan, OPD yang serapan anggarannnya paling tinggi adalah Bagian Keuangan yang mencapai 99,86 persen, Dinas Perpustakaan dan Arsip sebesar 96,73 persen dan Kantor Camat Selemadeg Timur sebesar 87,52 persen.

Dikonfirmasi terkait rendahnya serapan anggaran, Kepala Dinas Komunikasi dan Informatika Tabanan, I Nyoman Sumartana beralasan ada potongan anggaran sebesar Rp1,7 miliar dari alokasi awal.

Padahal, anggaran itu pun dipotong karena dinas ini belum merealisasikan anggarannya di triwulan awal. “Jika tidak ada potongan, harusnya realisasi kami bisa mencapai Rp 50 persen,” akunya. 

RadarBali.com – Serapan anggaran di Organisasi Peangkat Daerah (OPD) masih minim. Sampai Agustus 2017, serapan belanja APBD 2017 kurang dari 50 persen.

Dari target capaian triwulan III sebesar Rp 783 miliar lebih, yang terserap baru Rp 328 miliar lebih alias cuma sekitar 41 persen.

Bahkan, dibanding dana yang sudah cair sebesar Rp976 miliar lebih kepada 49 OPD di Tabanan, maka capaian realisasinya lebih kecil lagi, yakni hanya 33 persen.

Hal itu terungkap dalam Rapat Evaluasi Serapan anggaran yang digelar Pemkab Tabanan Selasa (19/9).

Kepala Badan Perencanaan Penelitian dan Pengembangan (Bappelitbang), Ida Bagus Wiratmaja menyatakan, banyak OPD yang merancang kegiatan untuk direalisasikan pada triwulan II, ternyata baru dieksekusi triwulan III atau IV.

Hal ini terjadi lantaran terkendala beberapa hal. Yang paling umum karena keterlambatan dalam penyusunan administrasi dan terjadi kesalahan rekening.

Masalah lain, sebut dia, penyusunan anggaran kas yang hanya dianggap sekedar pemenuhan laporan di samping perencanaan yang masih lemah.

“Makanya perlu dilakukan evaluasi kegiatan yang memiliki serapan anggaran lemah setiap tahun,” kata Wiratmaja.

Dipaparkan, tiga OPD meraih peringkat paling bawah dalam serapan anggaran yaitu Bagian Ekonomi Sekretariat Daerah (Setda) Tabanan; Dinas Pekerjaan Umum, Penataan Ruang, Perumahan dan Kawasan Pemukiman; dan Dinas Komunikasi dan Informatika (Diskominfo).

Dia merinci, Diskominfo hingga triwulan III baru menyerap anggaran sebesar 25,68 persen atau Rp 1,2 miliar lebih dari Rp 5,4 miliar lebih dana yang dianggarkan.

Berikutnya, Dinas Pekerjaan Umum, Penataan Ruang, Perumahan dan Kawasan Pemukiman baru menyerap sekitar Rp 77 miliar lebih 21,65 persen dari Rp459 miliar lebih yang dianggarkan.

Sedangkan Bagian Ekonomi Setda Tabanan paling jeblok dengan hanya menyerap Rp 93 juta atau 18,12 persen dari anggaran Rp 629 juta.        

Wiratmaja juga menyebutkan, OPD yang serapan anggarannnya paling tinggi adalah Bagian Keuangan yang mencapai 99,86 persen, Dinas Perpustakaan dan Arsip sebesar 96,73 persen dan Kantor Camat Selemadeg Timur sebesar 87,52 persen.

Dikonfirmasi terkait rendahnya serapan anggaran, Kepala Dinas Komunikasi dan Informatika Tabanan, I Nyoman Sumartana beralasan ada potongan anggaran sebesar Rp1,7 miliar dari alokasi awal.

Padahal, anggaran itu pun dipotong karena dinas ini belum merealisasikan anggarannya di triwulan awal. “Jika tidak ada potongan, harusnya realisasi kami bisa mencapai Rp 50 persen,” akunya. 

Artikel Terkait

Terpopuler

Artikel Terbaru

/