SINGARAJA – Sebanyak 14 orang warga di Kabupaten Buleleng bakal menjalani perawatan di RS Pratama Singaraja.
Belasan orang ini, merupakan orang-orang yang sempat melakukan kontak erat dengan Pasien Dalam Pengawasan (PDP) 03 dan PDP 04 di Kabupaten Buleleng.
Keputusan melakukan perawatan pada belasan orang itu, diambil Bupati Buleleng Putu Agus Suradnyana kemarin (20/3).
Keputusan diambil lantaran hasil uji laboratorium terhadap pasien. Terutama pasien 03 dan pasien 04.
Padahal sudah 5 hari sampel itu dikirimkan ke Laboratorium Badan Penelitian dan Pengembangan Kementerian Kesehatan (Balitbang Kemenkes).
Bupati Buleleng Putu Agus Suradnyana mengatakan, pihaknya akan melakukan pendekatan pada orang-orang yang sempat melakukan kontak dengan pasien-pasien tersebut.
“Bukan kami isolasi karena sakit. Tapi kami akan rawat, berikan asupan gizi yang baik. Sehingga imunitas tubuhnya lebih baik,
gizinya juga terjaga,” kata Agus Suradnyana saat memberikan keterangan pers di Lobi Atiti Wisma Kantor Bupati Buleleng, Jumat.
Menurutnya, hingga kini pemerintah kabupaten belum menerima hasil uji laboratorium terhadap PDP. Para PDP akhirnya kini ditempatkan di ruangan yang berbeda, untuk memutus kontak lebih lanjut.
“Masih di bangsal isolasi. Tapi ditempakan di ruangan yang berbeda. Menekan potensi (penularan),” imbuh Bupati Agus.
Khusus untuk pasien yang berstatus PDP, Agus mengatakan untuk sementara waktu akan dirawat di RSUD Buleleng.
Hingga alat-alat medis di RS Pratama Giri Emas siap. Alat-alat itu diprediksi baru akan tersedia usai Hari Raya Nyepi pekan depan.
Kini pemerintah masih fokus melakukan pengadaan Alat Pelindung Diri (APD). Sebab ketersediaan APD sangat terbatas.
“Dana sebenarnya sudah siap keluar. Tapi belinya yang susah. Nyari APD setengah mati nggak dapet. Sore ini Pak Dokter (Wakil Bupati Buleleng dr. I Nyoman Sutjidra) akan menghubungi
Pak Gubernur Jawa Tengah. Berusaha lobi-lobi, agar dapat prioritas pengadaan APD. Karena pabrik APD ini ada di Ungaran (Jawa Tengah),” jelas Agus.