SINGARAJA – Gugus Tugas Percepatan Penanganan (GTPP) Covid-19 mengimbau warga yang terlibat dalam prosesi pemakaman jenazah positif Covid-19 di Kecamatan Sukasada, melakukan karantina mandiri.
Gugus tugas segera melakukan tracing pada warga-warga yang terlibat langsung dalam proses pemakaman, terutama yang tak mengenakan Alat Pelindung Diri (APD).
Jawa Pos Radar Bali sempat menerima rekaman video detik-detik pemakaman jenazah PDP-140. Pasien ini merupakan pasien terkonfirmasi positif Covid-19 yang meninggal pada Minggu (19/7) pagi lalu.
Dalam proses pemakaman, pemerintah telah menyiapkan tim khusus dengan pakaian Alat Pelindung Diri (APD) lengkap.
Hanya saja dalam rekaman yang diterima wartawan, sempat terjadi selisih paham antara tim pemakaman dengan warga.
Diduga masalah ini bermula dari hasil swab pasien yang belum diterima pihak keluarga. Dampaknya keluarga meminta agar dilibatkan langsung dalam prosesi pemakaman.
Pada video tersebut, keluarga sempat mengusung jenazah mendiang. Bahkan salah seorang anggota keluarga sempat memegang kantong jenazah tanpa mengenakan alat pelindung diri (APD) yang memadai.
GTPP Covid-19 disebut telah mengetahui video tersebut. Gugus tugas pun meminta agar warga yang ikut terlibat langsung dalam prosesi pemakaman melakukan karantina mandiri.
“Kami sudah tracing 34 orang. Kami bekerjasama dengan desa setempat. Hari ini tracing masih berjalan dan segera kami lakukan rapid,” kata Sekretaris GTPP Covid-19 Kabupaten Buleleng Gede Suyasa.
Sekadar diketahui, hingga kemarin, secara kumulatif kasus terkonfirmasi positif covid-19 di Kabupaten Buleleng mencapai 120 kasus.
Dari seratusan kasus itu, sebanyak 14 orang diantaranya masih menjalani isolasi di bawah pengawasan tim medis. Sedangkan 105 orang lainnya telah dinyatakan sembuh, dan seorang dinyatakan meninggal dunia.