NEGARA – Pencarian bocah yang terseret arus di pantai Desa Air Kuning, pada hari kedua, Jumat hari ini (21/8) belum ditemukan.
Petugas gabungan telah menyisir pantai dan perairan selatan Jembrana, namun belum membuahkan hasil.
Karena itu wilayah pencarian diperluas dengan menggunakan perahu karet dan perahu nelayan.
Koodinator Pos Pencarian dan Pertolongan (Basarnas) Jembrana I Komang Sudiarsa mengatakan, pencarian korban pada hari kedua melibatkan personil gabungan dari TNI, Polri, BPBD Jembrana dan unsur relawan serta nelayan.
“Pencarian hari kedua belum ada hasil, korban belum ditemukan,” ujar I Komang Sudiarsa. Pada pencarian hari kedua Jumat hari ini,
tim pencarian menggunakan rubber boat pos pencarian dan pertolongan melakukan pencarian di area seluas 12 nautical mile.
Saat bersamaan speed boat Polair Polres Jembrana melakukan pencarian di luas area 14 nautical mile dan jukung nelayan melakukan pencarian di luas area 14 nautical mile.
“Pencarian juga dilakukan dengan penyisiran darat, pantai Air Kuning sekitar 13 kilometer,” jelasnya.
Sudiarsa menambahkan, pencarian korban sesuai dengan standar operasional porsedur selama tujuh hari sejak dilaporkan hilang.
Wilayah pencarian korban jika belum ditemukan akan diperluas setiap harinya hingga hari ketujuh atau operasi pencarian berakhir.
“Kami juga sudah meminta pada nelayan untuk membantu pencarian dan menyampaikan informasi pada pihak berwajib jika menemukan korban,” terangnya.
Seperti diketahui, seorang bocah berusia 11 tahun terserat arus pantai Desa Air Kuning, Kamis (20/8) kemarin.
Saat korban yang diketahui bernama Aldi sedang mandi dengan teman-temannya dipinggir pantai, korban kemudian terseret arus hingga ke tengah laut.