29.2 C
Jakarta
30 April 2024, 2:52 AM WIB

Kera Keramat Berukuran Raksasa Bikin Resah, Ulahnya Tak Bisa Ditolerir

NEGARA – Belum berakhir keresahan warga GIlimanuk karena ulah sepasang lutung yang masuk rumah dan melakukan perusakan, kini giliran bojog (kera) yang membuat resah warga Desa Batuagung, Jembrana.

Bojog yang awalnya dikira bojog duwe (keramat) itu membuat resah karena masuk kertumah warga dan mengambil apa saja yang bisa dimakan.

Bojog berjenis kelamin jantan dengan tubuh besar itu awalnya muncul entah darimana pada Rabu (19/9) lalu.

Awalnya warga mengira hewan primata itu adalah bojog duwe karena muncul menjelang rahinan kalipaksa dan tumpek wayang.

Warga Banjar Tegalasih melihat bojog itu berjalan diatas atap rumah. Karena dianggap bojog duwe warga membiarkan saja.

Namun, lantaran bojog itu masuk ke rumah-rumah untuk mencari makan dan mengambil apa saja yang bisa dimakan serta merusak atap rumah, warga menjadi resah.

Apalagi anak-anak dan kaum perempuan dibuat takut lantaran bojog itu berukuran besar.

“Awalnya bojog besar dan berekor panjang itu dikira bojog duwe. Namun karena masuk-masuk rumah untuk mencari makan dan merusak kami takut kalau didekati nanti mengigit,” ujar Ni Ketut Suryani, 45,  warga Tegalasih kemarin.

Karena meresahkan, bojog yang diperkirakan peliharaan warga yang lepas itu oleh warga kemudian diiusir beramai-ramai.

Bojog itu lari kearah timur masuk  ke tegalan lalu ke permukiman di Banjar Batuagung. “Namun, tak lama kemudian bojog itu kembali lagi,” ungkapnya.

Karena bojog itu menganggu, maka warga tidak berani membiarkan jendela atau pintu rumahnya terbuka.

NEGARA – Belum berakhir keresahan warga GIlimanuk karena ulah sepasang lutung yang masuk rumah dan melakukan perusakan, kini giliran bojog (kera) yang membuat resah warga Desa Batuagung, Jembrana.

Bojog yang awalnya dikira bojog duwe (keramat) itu membuat resah karena masuk kertumah warga dan mengambil apa saja yang bisa dimakan.

Bojog berjenis kelamin jantan dengan tubuh besar itu awalnya muncul entah darimana pada Rabu (19/9) lalu.

Awalnya warga mengira hewan primata itu adalah bojog duwe karena muncul menjelang rahinan kalipaksa dan tumpek wayang.

Warga Banjar Tegalasih melihat bojog itu berjalan diatas atap rumah. Karena dianggap bojog duwe warga membiarkan saja.

Namun, lantaran bojog itu masuk ke rumah-rumah untuk mencari makan dan mengambil apa saja yang bisa dimakan serta merusak atap rumah, warga menjadi resah.

Apalagi anak-anak dan kaum perempuan dibuat takut lantaran bojog itu berukuran besar.

“Awalnya bojog besar dan berekor panjang itu dikira bojog duwe. Namun karena masuk-masuk rumah untuk mencari makan dan merusak kami takut kalau didekati nanti mengigit,” ujar Ni Ketut Suryani, 45,  warga Tegalasih kemarin.

Karena meresahkan, bojog yang diperkirakan peliharaan warga yang lepas itu oleh warga kemudian diiusir beramai-ramai.

Bojog itu lari kearah timur masuk  ke tegalan lalu ke permukiman di Banjar Batuagung. “Namun, tak lama kemudian bojog itu kembali lagi,” ungkapnya.

Karena bojog itu menganggu, maka warga tidak berani membiarkan jendela atau pintu rumahnya terbuka.

Artikel Terkait

Terpopuler

Artikel Terbaru

/