DENPASAR – Kemandirian untuk melakukan pencegahan penyebaran virus Covid-19 atau corona penting dilakukan oleh masyarakat.
Seperti dilakukan oleh para penghuni kos-kosan di Jalan Mandalasari, Renon, Denpasar yang melakukan penyemprotan disinfektan secara mandiri, Minggu (22/3) siang.
Muhammad Sairi, koordinator kosan menyampaikan penyemprotan ini dilakukan untuk mencegah penularan virus corona Covid-19.
“Kami melakukan penyemprotan secara mandiri karena ingin menjaga kesehatan dimulai dari lingkungan sendiri, dan semoga terhindar dari penularan virus corona yang sedang marak,” ujar M. Sairi.
Cairan disinfektan yang digunakan dibuat sendiri dari campuran klorin dicampur dengan air steril.
Perbandingan yang digunakan adalah 1 berbanding 50. Jadi 1 liter cairan yang mengandung 5% klorin dicampur dengan 50 liter air.
Salah satu warga yang rumahnya ikut disemprot mengatakan sangat terbantu atas inisiatif ini. Karena memang dirinya belum sempat melakukan penyemprotan di rumahnya.
“Saya mengucapkan terima kasih karena adanya inisiatif penyemprotan mandiri ini. Ini kan termasuk antisipasi virus Covid-19,” ungkap Ida Bagus Japa.
Penyemprotan disinfektan ini rencananya akan dilakukan seminggu sekali untuk memaksimalkan pencegahan virus Covid-19.
Di sisi lain, Tim Satgas Covid-19 Provinsi Bali juga sudah bersurat kepada Kodam IX-Udayana, Polda Bali dan Korem 163 Wirasatya
serta Kabupaten/ Kota se-Bali untuk mengaktivasi seluruh desa untuk aktif terlibat memberikan edukasi dan koordinasi kepada masyarakatnya.
Hal ini dilakukan untuk turut melindungi diri dan melakukan upaya-upaya pencegahan penularan Covid-19 di daerahnya masing-masing yang dimulai dari lingkungan rumahnya masing-masing dengan sebaik-baiknya.
Satgas Covid-19 juga sudah bersurat kepada Majelis Desa Adat (MDA) dan Bendesa Adat se-Bali untuk melakukan disinfeksi massal serentak pada hari pengerepukan Nyepi (24 Maret mendatang)
tepat pada sore hari, sekaligus menghimbau untuk turut mengaktivasi posko penanganan virus corona di desanya masing-masing.
Selanjutnya, Tim Satgas Covid-19 juga menyiapkan tempat karantika bagi warga migran (tenaga kerja luar Bali yang kembali ke daerahnya) terutama yang berasal
dari negara yang terjangkit, dan Bali berupaya menyiapkan tempat karantina di UPT Balai Pelatihan Kesehatan Masyarakat Provinsi Bali.
Selain itu juga diberlakukan jalur khusus domestik di Bandara Ngurah Rai bagi PMI dan pelaut-pelaut yang pulang dari luar negeri.
“Semua pihak diharapkan berkontribusi untuk mengikuti arahan Pemerintah Provinsi Bali, Pemerintah Pusat, Pemerintah Kabupaten dan Kota untuk belajar,
bekerja dan melakukan aktivitas dari rumah saja, serta mengurangi aktivitas diluar rumah, hal ini sebagai salah satu upaya untuk memotong penyebaran virus Covid-19,” ujar Dewa Made Indra, Sekda Provinsi Bali.