26.1 C
Jakarta
18 April 2024, 20:55 PM WIB

Alamak!! 556 Lulusan SD di Buleleng Tak Tertampung di SMP Negeri

SINGARAJA – Sedikitnya 556 orang lulusan sekolah dasar (SD) di Buleleng diprediksi tak tertampung di SMP negeri yang ada di Buleleng.

Mengingat saat ini kapasitas daya tampung di SMP negeri yang ada di Buleleng sangat terbatas.

Berdasar data yang dikantongi Jawa Pos Radar Bali, saat ini daya tampung SMP negeri di Buleleng hanya sebanyak 10.856 kursi.

Sedangkan lulusan SD negeri di Buleleng diperkirakan mencapai 11.412 orang. Itu berarti ada 556 orang lulusan SD negeri yang tak tertampung di SMP negeri.

Dinas Pendidikan Pemuda dan Olahraga (Disdikpora) Buleleng mulai memetakan hal tersebut. Saat ini Disdikpora tengah menyiapkan skema untuk Penerimaan Peserta Didik Baru (PPDB) untuk tahun ajaran 2021/2022 ini.

Kepala Disdikpora Buleleng Made Astika mengatakan, seperti tahun-tahun sebelumnya, skema PPDB masih mengacu pada sistem zonasi.

Bila merujuk peraturan yang ada, untuk jenjang SMP penerima peserta didik dari jalur zonasi minimal sebanyak 50 persen dari total kapasitas.

Selain jalur zonasi, masih ada tiga jalur lainnya. Yakni jalur afirmasi yang diperuntukkan bagi keluarga tidak mampu dan para difabel.

Jalur ini minimal 15 persen dari total kapasitas. Selain itu ada jalur perpindahan tugas orang tua yang diperuntukkan maksimal 5 persen dari daya tampung.

“Ada juga jalur prestasi. Tapi itu tidak boleh lebih dari 30 persen. Perpindahan penduduk juga masih bisa. Tapi minimal sudah pindah domisili setahun sebelum pendaftaran,” kata Astika.

Lebih lanjut Astika mengatakan, dari hasil pemetaan Disdikpora, diakui ada siswa lulusan sekolah dasar negeri yang diprediksi tak tertampung pada SMP negeri. Menurutnya hal itu bukan masalah prinsip dalam PPDB.

“Daya tampung itu kan baru SMP negeri. Belum MTs, belum lagi yang melanjutkan ke luar Buleleng. Sekolah swasta kita juga kualitas dan mutunya bagus kok. Kami yakin hal itu bisa teratasi,” tukas Astika.

Sekadar diketahui saat ini di Buleleng terdapat 84 sekolah untuk jenjang sekolah menengah pertama. Terdiri dari 59 SMP negeri, 16 SMP swasta, 2 MTs negeri, dan 7 MTs swasta. 

SINGARAJA – Sedikitnya 556 orang lulusan sekolah dasar (SD) di Buleleng diprediksi tak tertampung di SMP negeri yang ada di Buleleng.

Mengingat saat ini kapasitas daya tampung di SMP negeri yang ada di Buleleng sangat terbatas.

Berdasar data yang dikantongi Jawa Pos Radar Bali, saat ini daya tampung SMP negeri di Buleleng hanya sebanyak 10.856 kursi.

Sedangkan lulusan SD negeri di Buleleng diperkirakan mencapai 11.412 orang. Itu berarti ada 556 orang lulusan SD negeri yang tak tertampung di SMP negeri.

Dinas Pendidikan Pemuda dan Olahraga (Disdikpora) Buleleng mulai memetakan hal tersebut. Saat ini Disdikpora tengah menyiapkan skema untuk Penerimaan Peserta Didik Baru (PPDB) untuk tahun ajaran 2021/2022 ini.

Kepala Disdikpora Buleleng Made Astika mengatakan, seperti tahun-tahun sebelumnya, skema PPDB masih mengacu pada sistem zonasi.

Bila merujuk peraturan yang ada, untuk jenjang SMP penerima peserta didik dari jalur zonasi minimal sebanyak 50 persen dari total kapasitas.

Selain jalur zonasi, masih ada tiga jalur lainnya. Yakni jalur afirmasi yang diperuntukkan bagi keluarga tidak mampu dan para difabel.

Jalur ini minimal 15 persen dari total kapasitas. Selain itu ada jalur perpindahan tugas orang tua yang diperuntukkan maksimal 5 persen dari daya tampung.

“Ada juga jalur prestasi. Tapi itu tidak boleh lebih dari 30 persen. Perpindahan penduduk juga masih bisa. Tapi minimal sudah pindah domisili setahun sebelum pendaftaran,” kata Astika.

Lebih lanjut Astika mengatakan, dari hasil pemetaan Disdikpora, diakui ada siswa lulusan sekolah dasar negeri yang diprediksi tak tertampung pada SMP negeri. Menurutnya hal itu bukan masalah prinsip dalam PPDB.

“Daya tampung itu kan baru SMP negeri. Belum MTs, belum lagi yang melanjutkan ke luar Buleleng. Sekolah swasta kita juga kualitas dan mutunya bagus kok. Kami yakin hal itu bisa teratasi,” tukas Astika.

Sekadar diketahui saat ini di Buleleng terdapat 84 sekolah untuk jenjang sekolah menengah pertama. Terdiri dari 59 SMP negeri, 16 SMP swasta, 2 MTs negeri, dan 7 MTs swasta. 

Artikel Terkait

Terpopuler

Artikel Terbaru

/