27.6 C
Jakarta
1 Mei 2024, 3:13 AM WIB

Dikejar Deadline Vaksinasi, Sekda Bali Minta Daerah Injak Gas

TABANAN – Sekretaris Daerah (Sekda) Provinsi Bali secara tegas meminta setiap daerah yang telah mendapat jatah vaksin AstraZeneca “injak gas” atau mempercepat dalam vaksinasi Covid-19. Upaya ini agar Bali mendapat alokasi tambahan vaksin lebih banyak lagi dari Pemerintah Pusat melalui Kementerian Kesehatan RI.

Hal itu disampaikan Dewa Made Indra ketika meninjau pelaksanaan vaksinasi Covid-19 di Desa Dauh Peken, Tabanan, Jumat (21/).

“Hari saya melihat progres vaksinasi di Kabupaten Tabanan, karena Pak Gubenur sudah memberikan arahan. Masing-masing kabupaten yang telah menerima jatah vaksin AstraZeneca dalam jumlah tertentu harus kejar target,” kata Dewa Indra didampingi Kepala Dinas Kesehatan Provinsi Bali dr. Ketut Suarjaya.

Menurut dia, turun secara langsung melihat vaksinasi Covid-19 di Tabanan untuk memastikan seberapa besar dan luas vaksinasi dilakukan. Selain itu upaya percepatan apa yang bisa dilakukan secara bersama-sama. Sebelum target waktu berakhir vaksinasi Covid-19.

Membaca laporan data setiap hari vaksinasi Covid-19. Khusus di Tabanan progresnya memerlukan percepatan-percepatan vaksinasi Covid-19.

“Tadi saya berunding bersama Sekda Tabanan, Kadiskes dan OPD yang lain di Tabanan. Saran kami mulai besok harus diberikan vaksinasi lebih cepat lagi dan lebih luas lagi. Supaya limit batas waktu yang diberikan Gubenur bisa terselesaikan,” ujar Dewa Indra.

Sejauh ini bicara vaksinasi bukan persoalan kendala. Melainkan mengejar target waktu. Mengapa demikian, target waktu itu penting. Karena Bali ini berkat komunikasi Gubenur Bali yang sangat intens dengan Menteri Kesehatan, Bali selalu mendapat jatah vaksin lebih banyak.

Pak Gubenur punya keinginan sangat kuat supaya 70 persen masyarakat Bali cepat bisa divaksinasi. Karena secara keilmuan health immunity atau kekebalan kelompok itu bisa diwujudkan kalau 70 persen komunitas sudah divaksinasi.

Maka dari itu Gubenur mengejar terus. Supaya 70 persen vaksinasi di Bali cepat tercapai. Tapi tantangan tidak cukup hanya mendapat vaksin yang lebih banyak. Tetapi harus cepat juga diselesaikan.

“Logikanya sederhana ngapain minta lagi vaksin, sedangkan vaksin yang diberikan belum habis. Maka ini perlu menjadi perhatian serius percepatan vaksinasi. Sehingga jatah alokasi vaksin lebih banyak didapat Bali kembali,” tegas Dewa Indra.  

Mengenai target waktu vaksinasi sesuai arahan Gubenur Bali pada minggu keempat sebelum akhir bulan Mei ini. Antara 20-24 Mei harus habis vaksin AstraZeneca.

Karena totalnya vaksin AstraZeneca yang diberikan 500.000 vial. Dan itu sudah terdistribusikan ke masing-masing daerah di Bali.

“Vaksin AstraZeneca 4 Mei datang di Bali. Kemudian 5 Mei mulai dibagikan. Sehingga paling lambat target kami 24 Mei mendatang vaksin ini harus habis diberikan kepada masyarakat,” pungkasnya.

TABANAN – Sekretaris Daerah (Sekda) Provinsi Bali secara tegas meminta setiap daerah yang telah mendapat jatah vaksin AstraZeneca “injak gas” atau mempercepat dalam vaksinasi Covid-19. Upaya ini agar Bali mendapat alokasi tambahan vaksin lebih banyak lagi dari Pemerintah Pusat melalui Kementerian Kesehatan RI.

Hal itu disampaikan Dewa Made Indra ketika meninjau pelaksanaan vaksinasi Covid-19 di Desa Dauh Peken, Tabanan, Jumat (21/).

“Hari saya melihat progres vaksinasi di Kabupaten Tabanan, karena Pak Gubenur sudah memberikan arahan. Masing-masing kabupaten yang telah menerima jatah vaksin AstraZeneca dalam jumlah tertentu harus kejar target,” kata Dewa Indra didampingi Kepala Dinas Kesehatan Provinsi Bali dr. Ketut Suarjaya.

Menurut dia, turun secara langsung melihat vaksinasi Covid-19 di Tabanan untuk memastikan seberapa besar dan luas vaksinasi dilakukan. Selain itu upaya percepatan apa yang bisa dilakukan secara bersama-sama. Sebelum target waktu berakhir vaksinasi Covid-19.

Membaca laporan data setiap hari vaksinasi Covid-19. Khusus di Tabanan progresnya memerlukan percepatan-percepatan vaksinasi Covid-19.

“Tadi saya berunding bersama Sekda Tabanan, Kadiskes dan OPD yang lain di Tabanan. Saran kami mulai besok harus diberikan vaksinasi lebih cepat lagi dan lebih luas lagi. Supaya limit batas waktu yang diberikan Gubenur bisa terselesaikan,” ujar Dewa Indra.

Sejauh ini bicara vaksinasi bukan persoalan kendala. Melainkan mengejar target waktu. Mengapa demikian, target waktu itu penting. Karena Bali ini berkat komunikasi Gubenur Bali yang sangat intens dengan Menteri Kesehatan, Bali selalu mendapat jatah vaksin lebih banyak.

Pak Gubenur punya keinginan sangat kuat supaya 70 persen masyarakat Bali cepat bisa divaksinasi. Karena secara keilmuan health immunity atau kekebalan kelompok itu bisa diwujudkan kalau 70 persen komunitas sudah divaksinasi.

Maka dari itu Gubenur mengejar terus. Supaya 70 persen vaksinasi di Bali cepat tercapai. Tapi tantangan tidak cukup hanya mendapat vaksin yang lebih banyak. Tetapi harus cepat juga diselesaikan.

“Logikanya sederhana ngapain minta lagi vaksin, sedangkan vaksin yang diberikan belum habis. Maka ini perlu menjadi perhatian serius percepatan vaksinasi. Sehingga jatah alokasi vaksin lebih banyak didapat Bali kembali,” tegas Dewa Indra.  

Mengenai target waktu vaksinasi sesuai arahan Gubenur Bali pada minggu keempat sebelum akhir bulan Mei ini. Antara 20-24 Mei harus habis vaksin AstraZeneca.

Karena totalnya vaksin AstraZeneca yang diberikan 500.000 vial. Dan itu sudah terdistribusikan ke masing-masing daerah di Bali.

“Vaksin AstraZeneca 4 Mei datang di Bali. Kemudian 5 Mei mulai dibagikan. Sehingga paling lambat target kami 24 Mei mendatang vaksin ini harus habis diberikan kepada masyarakat,” pungkasnya.

Artikel Terkait

Terpopuler

Artikel Terbaru

/