RadarBali.com – Serbuan lalat bukan saja dikeluhi warga banjar Anyar, Desa Tegalbadeng Barat, Negara. Warga Lingkungan Samblong, Sangkaragung, Jembrana juga bernasib sama.
Sejak seminggu belakangan, rumah-rumah warga diserbu ribuan lalat. Selain hinggap ditembok juga masuk kedalam rumah dan hinggap di barang-barang yang ada termasuk di makanan dan kabel-kabel listrik.
Warga yang membuka warung juga dibuat kewalahan akibta serbuan lalat yang memenuhi warung mereka.
Akibat serbuan lalat itu warga merasa risih dan sangat terganggu berada didalam rumah. Apalagi saat makan, lalat langsung menyerbu ke makanan mereka.
“Kami sangat terganggu bahkan tidak bisa tidur dengan nyaman karena lalat seperti serbuan laron. Apalagi malam hari kami sampai begadang. Di dapur juga penuh lalat. Kami sudah laporkan ke Lurah terkait masalah ini,”ujar seorang warga, Jumat(21/7).
Lalat yang menyerbu pemukiman mereka ditenggarai berasal dari kandang-kandang ayam yang baru habis panen dekat dengan pemukiman itu.
Warga mengaku untuk mengurangi gangguan lalat mereka memasang lem lalat dan setelah banyak yang tertangkap langsung dibakar.
“Warung saya dipenuhi lalat. Saya sampai risih berjualan. Saya pasang lem lalat dan lalat yang tertangkap saya bakar,” ujar Luh Sugiarti.
Serbuan lalat itu selain menganggu juga dikhawatirkan membawa wabah penyakit. Warga sudah menyampaikan keluhan akibat serbuan lalat itu ke kepala lingkungan dan kelurahan dan ke kecamatan.
Mereka juga berharap pemilik dan pengelola kandang diberikan pembinaan dan peringatan kalau sanitasi dan kesehatan sangat penting.
Kaling Samblong Gede Utama Yasa, mengatakan dengan danya keluihan warga itu pihaknya j sudah sempat mengecek ke sejumlah rumah warga di sekitar kandang dan memang benar rumah warga diserbu lalat.
Kandang ayam yang ada di lingkungan Samblong juga sudah didatangi dan meminta pengelola kandang ayam agar menjaga kebersihan. Dari 4 kandang ayam potong yang ada baru satu yang habis panen.
“Lalat ini memang sering menjadi masalah di wilayah kami. Jika hanya satu kandang yang panen, lalat menyerbu paling hanya seminggu. Tetapi jika semua kandang panen berturut-turut maka serbuan lalat bias berbulan-bulan,” ujarnya.
Lurah Sangkaragung Gede Suardana, mengaku sudah pernah memfasilitasi memanggil pemilik kandang dan mencarikan solusi.
“Kami sudah menindaklanjuti keluahn warga dan sudah fasilitasi sampai mengundang Dinas Peternakan untuk memberikan solusi. Namun serbuan lalat masih saja terjadi. Kami berharap lalat ini bisa diatasi dan dicarikan solusi, sehingga tidak terus menjadi permasalahan,” ungkapnya.
Sementara itu Wayan Darta salah satu pengeloa kandang kepada wartawan mengatakan dikandang milik keponakannya Kadek Dodi itu baru saja diisi 3500 ekor ayam.
Untuk kebersihan dilakukan penyemprotan 10 kali sampai panen. “Kamu juga sudah berusaha mengatsi lalat itu dengan penyemprotan dan obat,” ujarnya.