26.4 C
Jakarta
25 April 2024, 7:49 AM WIB

Penitipan Tinggi, Jenazah di RSUD Klungkung Terpaksa Ditumpuk

SEMARAPURA– Angka penitipan jenazah di RSUD tinggi.

Padahal kapasitas idela penyimpanan jenazah di RS milik Pemkab Klungkung ini hanya mampu menampung tujuh jenazah.

Dampaknya, jenazah titipan pun terpaksa dijejal dan ditumpuk.

Direktur RSUD Klungkung, dr. I Nyoman Kesuma, Sabtu (22/9) membenarkan dengan tingginya angka penitipan jenazah di RSUD Klungkung. 

Bahkan, ia pun tak menampik, meski hanya mampu menampung tujuh jenazah, namun akibat tingginya penitipan jenazah, RS kerap mengisi hingga 20 jenazah.

“Terakhir ini penitipan jenazah 25-40 jenazah. 

Ada berbagai alasan masyarakat menitipkan jenazah keluarganya di rumah sakit seperti berkaitan dengan waktu upacara, hari baik pemakaman dan lainnya,” ungkapnya.

Sehingga menurutnya peningkatan kapasitas kamar jenazah dan keberadaan rumah duka merupakan kebutuhan yang sangat mendesak bagi RSUD Klungkung. 

Adapun untuk meningkatkan kapasitas kamar jenazah dan membangun rumah duka, anggaran yang dibutuhkan sekitar Rp 1,5 miliar. 

“Sebenarnya kami harapkan di perubahan tetapi anggaran perubahan sepertinya tidak mencukupi sehingga mungkin di tahun 2019 kami akan perluas sekalian menambah rumah duka tadi,” ujar Kesuma.

Selain peningkatan kapasitas kamar jenazah, lanjut Kesuma, peningkatan jumlah kulkas mayat juga cukup mendesak. 

Ini karena biaya yang akan dikeluarkan keluarga pemilik jenazah akan jauh lebih kecil dibandingkan dengan konservasi atau pengawetan yang membutuhkan biaya untuk saat kimia pengawet jenazah, peti dan lainnya. 

“Kalau melihat kebutuhan terakhir untuk sekitar 25-40 jenazah.

Kulkas kalau bisa separuh dari itu,” pungkasnya. 

SEMARAPURA– Angka penitipan jenazah di RSUD tinggi.

Padahal kapasitas idela penyimpanan jenazah di RS milik Pemkab Klungkung ini hanya mampu menampung tujuh jenazah.

Dampaknya, jenazah titipan pun terpaksa dijejal dan ditumpuk.

Direktur RSUD Klungkung, dr. I Nyoman Kesuma, Sabtu (22/9) membenarkan dengan tingginya angka penitipan jenazah di RSUD Klungkung. 

Bahkan, ia pun tak menampik, meski hanya mampu menampung tujuh jenazah, namun akibat tingginya penitipan jenazah, RS kerap mengisi hingga 20 jenazah.

“Terakhir ini penitipan jenazah 25-40 jenazah. 

Ada berbagai alasan masyarakat menitipkan jenazah keluarganya di rumah sakit seperti berkaitan dengan waktu upacara, hari baik pemakaman dan lainnya,” ungkapnya.

Sehingga menurutnya peningkatan kapasitas kamar jenazah dan keberadaan rumah duka merupakan kebutuhan yang sangat mendesak bagi RSUD Klungkung. 

Adapun untuk meningkatkan kapasitas kamar jenazah dan membangun rumah duka, anggaran yang dibutuhkan sekitar Rp 1,5 miliar. 

“Sebenarnya kami harapkan di perubahan tetapi anggaran perubahan sepertinya tidak mencukupi sehingga mungkin di tahun 2019 kami akan perluas sekalian menambah rumah duka tadi,” ujar Kesuma.

Selain peningkatan kapasitas kamar jenazah, lanjut Kesuma, peningkatan jumlah kulkas mayat juga cukup mendesak. 

Ini karena biaya yang akan dikeluarkan keluarga pemilik jenazah akan jauh lebih kecil dibandingkan dengan konservasi atau pengawetan yang membutuhkan biaya untuk saat kimia pengawet jenazah, peti dan lainnya. 

“Kalau melihat kebutuhan terakhir untuk sekitar 25-40 jenazah.

Kulkas kalau bisa separuh dari itu,” pungkasnya. 

Artikel Terkait

Terpopuler

Artikel Terbaru

/