25.2 C
Jakarta
22 November 2024, 8:25 AM WIB

Lokasi Rembesan Minyak Dijaga Pam Swakarsa, Ini Imbauan Pemilik Lahan

AMLAPURA – Manajeman Integrited Terminal Pertamina, Manggis, atau  lebih dikenal dengan Depo Pertamina Manggis melarang warga masuk ke sumur-sumur  yang dibuat warga untuk mengambil  rembesan minyak.

Selain masih dimitigasi dan diselidiki, rembesan minyak berpotensi terbakar dan membahayakan keselamatan warga jika ada yang merokok di lokasi yang digali warga.

Manajer Integrited  Terminal Manggis, Bambang Soeprijano mengakui sudah mendapat laporan 23 Agustus lalu terkait bau minyak dan rembesan minyak ke lahan warga.

Saat ini diakui rembesan masih terjadi. Hal ini bisa dilihat dari kolam penampungan yang dibuat Depo Pertamina Manggis.

Yang mengejutkan, ada informasi kalau pada malam hari rembesan makin besar. Namun, pihak depo meragukan informasi tersebut.

“Dari mana warga tahu kalau malam hari rembesan membesar,” kata Bambang Soeprijano bertanya. Untuk keamanan, lubang berisi minyak sudah dijaga petugas Pam Swakarsa.

Pihak Depo Pertamina juga sudah berkordinasi dengan Polres Karangasem, Dandim Karangasem, Camat Manggis, Kapolsek Manggis dan Koramil Manggis mengenai kondisi ini.

Untuk diketahui tangki pertamina tersebut dipasang tahun 1993 saat pembangunan Depo Pertamina dimulai.

Bambang juga tidak bisa menjelaskan berapa usia tangki seperti itu. Karena semua itu tergantung perawatan.

Pihak Depo Pertamina telah memberikan bantuan tali kasih kepada warga terdampak di dekat lokasi depo yakni sebanyak 12 KK.

Bantuan diberikan berupa sembako. Untuk keluhan warga terkait rembesan minyak di sungai atau rawa-rawa, pihak Depo Pertamina sudah melakukan penyemprotan.

Sementara itu, pemilik lahan Wawan Danu Sartika yang hadir di Depo Manggis mengatakan, mendukung upaya Depo Pertamina untuk menjaga safety kawasan depo.

Pihaknya juga mendukung Depo Pertamina untuk melarang warga masuk ke lahan miliknya mengambil minyak.

Bahkan Wawan dengan tegas meminta warga tidak masuk ke lahan miliknya. Wawan sendiri mengaku sudah memasang pengumuman larangan masuk bagi warga ke lahannya itu sejak lama.

Selama ini warga yang bisa masuk ke jalan pribadi yang dibuat Wawan hanya 7 KK. Mereka ini sesuai perjanjian karena dulunya merupakan petani atau pemilik lahan disana yang masih mamiliki sisan tanah.

“Saya sudah pasang portal di ujung jalan, mestinya warga tidak bisa masuk ke kawasan tersebut kecuali 7 KK itu,” kata Wawan.

Dirinya mendukung ini untuk keselamatan bersama. Selain itu juga tidak mau dikait-kaitkan jika terjadi bahaya seperti kebakaran.

“Jangan sampai ada korban saya yang nanti dikait-kaitkan. Selain itu, kalau ada korban di lahan saya, tentu akan repot harus melakukan upacara sekala niskala,” bebernya.

Hal ini jelas akan mengeluarkan biaya tambahan lagi. Wawan mengaku mengusai lahan sekitar Depo Pertamina tersebut dengan luas 5,4 haktare sejak tahun 2014.

Awalnya dia akan membuat hotel di sekitar lahan tersebut. Saat ini izin dan juga persiapan lainnya sudah rampung.

Namun, karena masih kondisi pandemi Covid-19 sehingga belum bisa dilakukan pembangunan. 

AMLAPURA – Manajeman Integrited Terminal Pertamina, Manggis, atau  lebih dikenal dengan Depo Pertamina Manggis melarang warga masuk ke sumur-sumur  yang dibuat warga untuk mengambil  rembesan minyak.

Selain masih dimitigasi dan diselidiki, rembesan minyak berpotensi terbakar dan membahayakan keselamatan warga jika ada yang merokok di lokasi yang digali warga.

Manajer Integrited  Terminal Manggis, Bambang Soeprijano mengakui sudah mendapat laporan 23 Agustus lalu terkait bau minyak dan rembesan minyak ke lahan warga.

Saat ini diakui rembesan masih terjadi. Hal ini bisa dilihat dari kolam penampungan yang dibuat Depo Pertamina Manggis.

Yang mengejutkan, ada informasi kalau pada malam hari rembesan makin besar. Namun, pihak depo meragukan informasi tersebut.

“Dari mana warga tahu kalau malam hari rembesan membesar,” kata Bambang Soeprijano bertanya. Untuk keamanan, lubang berisi minyak sudah dijaga petugas Pam Swakarsa.

Pihak Depo Pertamina juga sudah berkordinasi dengan Polres Karangasem, Dandim Karangasem, Camat Manggis, Kapolsek Manggis dan Koramil Manggis mengenai kondisi ini.

Untuk diketahui tangki pertamina tersebut dipasang tahun 1993 saat pembangunan Depo Pertamina dimulai.

Bambang juga tidak bisa menjelaskan berapa usia tangki seperti itu. Karena semua itu tergantung perawatan.

Pihak Depo Pertamina telah memberikan bantuan tali kasih kepada warga terdampak di dekat lokasi depo yakni sebanyak 12 KK.

Bantuan diberikan berupa sembako. Untuk keluhan warga terkait rembesan minyak di sungai atau rawa-rawa, pihak Depo Pertamina sudah melakukan penyemprotan.

Sementara itu, pemilik lahan Wawan Danu Sartika yang hadir di Depo Manggis mengatakan, mendukung upaya Depo Pertamina untuk menjaga safety kawasan depo.

Pihaknya juga mendukung Depo Pertamina untuk melarang warga masuk ke lahan miliknya mengambil minyak.

Bahkan Wawan dengan tegas meminta warga tidak masuk ke lahan miliknya. Wawan sendiri mengaku sudah memasang pengumuman larangan masuk bagi warga ke lahannya itu sejak lama.

Selama ini warga yang bisa masuk ke jalan pribadi yang dibuat Wawan hanya 7 KK. Mereka ini sesuai perjanjian karena dulunya merupakan petani atau pemilik lahan disana yang masih mamiliki sisan tanah.

“Saya sudah pasang portal di ujung jalan, mestinya warga tidak bisa masuk ke kawasan tersebut kecuali 7 KK itu,” kata Wawan.

Dirinya mendukung ini untuk keselamatan bersama. Selain itu juga tidak mau dikait-kaitkan jika terjadi bahaya seperti kebakaran.

“Jangan sampai ada korban saya yang nanti dikait-kaitkan. Selain itu, kalau ada korban di lahan saya, tentu akan repot harus melakukan upacara sekala niskala,” bebernya.

Hal ini jelas akan mengeluarkan biaya tambahan lagi. Wawan mengaku mengusai lahan sekitar Depo Pertamina tersebut dengan luas 5,4 haktare sejak tahun 2014.

Awalnya dia akan membuat hotel di sekitar lahan tersebut. Saat ini izin dan juga persiapan lainnya sudah rampung.

Namun, karena masih kondisi pandemi Covid-19 sehingga belum bisa dilakukan pembangunan. 

Artikel Terkait

Terpopuler

Artikel Terbaru

/