DENPASAR– Seiring hari ulang tahun (HUT) Kota Denpasar ke-230, Pemkot Denpasar melalui Badan Litbang (Balitbang) Kota Denpasar gelar seminar nasional
bertajuk; Denpasar dalam Sinergi Kota Pusaka, Kreatif, dan Cerdas; Kerja Kreatif, Kerja Cerdas, Kerja Bersama Jaringan Lokal, Nasional, Internasional Menuju Kebahagiaan Berkelanjutan, di Denpasar, kemarin.
Sekkot Denpasar AAN Rai Iswara mengatakan, visi Kota Denpasar berorientasi budaya kreatif, menuju masyarakat bahagia.
’’Untuk itu, tentunya kami tidak hanya bersandar pada kegiatan fisik. Tetapi sandaran fisik itu, kami bingkai dengan kekuatan SDM yang memiliki sandaran budaya,” tuturnya.
Ia menambahkan sandaran budaya yang diharapkan di antaranya; masyarakat memiliki kecerdasan pola pikir, kepekaan terhadap lingkungan, dan pengetahuan teknologi.
Tema seminar memang berkaitan Denpasar sebagai ibukota Provinsi Bali, punya identitas berbasis kebudayaan.
Hingga berkembang sebagai Kota Pusaka dalam sinergi Kota Kreatif, dan Kota Cerdas.
Pada 2016, Denpasar jadi tuan rumah Kongres Strategic Meeting The OWHC Asia Pasifik bertema; Youth Network.
Begitu juga dalam skala lokal dan nasional, berbagai kemajuan dan prestasi diraih.
Seminar ini menjadi forum budaya holistik, terbuka, dan kritis dalam multi disiplin konstruktif.
Seminar melibatkan partisipasi five-helix, birokrasi, seniman-budayawan, akademisi, tokoh masyarakat, dan politisi.
Tujuan utama seminar, bahas komprehensif implikasi techno-economics-sosialcultural dari sinergi Kota Pusaka, Kreatif, Cerdas dalam kehidupan dan penghidupan masyarakat Kota Denpasar.
Mereka diskusikan peluang dan tantangan aplikasi Undang-Undang Pemajuan Kebudayaan dalam pengembangan Denpasar sebagai kota Budaya,
rumuskan strategi dan roadmap menuju blue print sinergi Denpasar Kota Pusaka, Kota Cerdas, dan Kota Kreatif dengan Orange Economy menuju kemajuan, kelestarian, dan kebahagian berkelanjutan. (djo)