29.2 C
Jakarta
30 April 2024, 1:36 AM WIB

Logistik Pengungsi Gunung Agung Menumpuk, Terancam Terbuang Percuma

SEMARAPURA – Pemerintah Kabupaten Klungkung hingga saat ini belum memutuskan akan diapakan bantuan logistik pengungsi Gunung Agung setelah status Gunung Agung diturunkan dari awas menjadi siaga.

Kondisi itu pun membuat Anggota DPRD Klungkung resah dan mendorong Pemkab untuk segera mengambil keputusan mengingat bantuan logistik ini memiliki masa kedaluwarsanya.

Apalagi bantuan beras sudah mulai berkutu. Anggota DPRD Klungkug, Sang Nyoman Putrayasamengaku khawatir akan kondisi bantuan logistik pengungsi Gunung Agung yang sudah lama tersimpan.

Jika melihat dari sisi kemanusiaan, pihaknya mendorong agar logistik itu diberikan kepada warga Karangasem yang masih mengungsi atau yang sebelumnya mengungsi.

Mengingat, kondisi perekonomian mereka yang masih dalam tahap pemulihan. “Bisa dibagikan melalui perantara bendesa di sana (Karangasem, red),” jelasnya.

Tapi, jika ternyata aturan tidak memungkinkan hal tersebut, pihaknya mendorong Pemerintah Kabupaten Klungkung untuk memberikan jalan keluar yang tepat dan cepat.

Mengingat logistik ini memiliki masa kedaluwarsa. “Ini harus segera diputuskan. Kalau lama disimpan, kami khawatir rusak. Berasnya bisa kutuan, apek dan rapuh. Nanti malah tidak bisa dimanfaatkan,” terangnya.

Sementara itu, Kepala Dinas Sosial Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak Klungkung IB Anom Adnyana mengungkapkan telah menemui Sekda Klungkung Gde Putu Winastra untuk membahas logistik pengungsi tersebut.

Pihaknya pun mengaku sangat ingin peruntukan logistik ini diputuskan segera mengingat logistik berupa beras pada utamanya bisa rusak jika lama disimpan.

“Nanti akan dibahas lagi. Sekarang ini Pjs Bupati yang berwewenang memutuskan,” tandasnya.

Untuk diketahui logistik pengungsi Gunung Agung yang tersisa di Kabupaten Klungkung sebanyak 20 ton beras berupa 602 dus air mineral, 1.724 dus mie instan dan 4.150 liter minyak goreng, termasuk uang kas di bank sekitar Rp 300 juta.

SEMARAPURA – Pemerintah Kabupaten Klungkung hingga saat ini belum memutuskan akan diapakan bantuan logistik pengungsi Gunung Agung setelah status Gunung Agung diturunkan dari awas menjadi siaga.

Kondisi itu pun membuat Anggota DPRD Klungkung resah dan mendorong Pemkab untuk segera mengambil keputusan mengingat bantuan logistik ini memiliki masa kedaluwarsanya.

Apalagi bantuan beras sudah mulai berkutu. Anggota DPRD Klungkug, Sang Nyoman Putrayasamengaku khawatir akan kondisi bantuan logistik pengungsi Gunung Agung yang sudah lama tersimpan.

Jika melihat dari sisi kemanusiaan, pihaknya mendorong agar logistik itu diberikan kepada warga Karangasem yang masih mengungsi atau yang sebelumnya mengungsi.

Mengingat, kondisi perekonomian mereka yang masih dalam tahap pemulihan. “Bisa dibagikan melalui perantara bendesa di sana (Karangasem, red),” jelasnya.

Tapi, jika ternyata aturan tidak memungkinkan hal tersebut, pihaknya mendorong Pemerintah Kabupaten Klungkung untuk memberikan jalan keluar yang tepat dan cepat.

Mengingat logistik ini memiliki masa kedaluwarsa. “Ini harus segera diputuskan. Kalau lama disimpan, kami khawatir rusak. Berasnya bisa kutuan, apek dan rapuh. Nanti malah tidak bisa dimanfaatkan,” terangnya.

Sementara itu, Kepala Dinas Sosial Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak Klungkung IB Anom Adnyana mengungkapkan telah menemui Sekda Klungkung Gde Putu Winastra untuk membahas logistik pengungsi tersebut.

Pihaknya pun mengaku sangat ingin peruntukan logistik ini diputuskan segera mengingat logistik berupa beras pada utamanya bisa rusak jika lama disimpan.

“Nanti akan dibahas lagi. Sekarang ini Pjs Bupati yang berwewenang memutuskan,” tandasnya.

Untuk diketahui logistik pengungsi Gunung Agung yang tersisa di Kabupaten Klungkung sebanyak 20 ton beras berupa 602 dus air mineral, 1.724 dus mie instan dan 4.150 liter minyak goreng, termasuk uang kas di bank sekitar Rp 300 juta.

Artikel Terkait

Terpopuler

Artikel Terbaru

/