28.4 C
Jakarta
30 April 2024, 5:13 AM WIB

Waspada, Tanah Labil, Tembok Penyengker Pura Ambruk

TABANAN – Kondisi tanah yang labil menyebabkan tembok penyengker Pura Dalem Desa Pakraman Karyasari, Kecamatan Pupuan, Tabanan ambruk Kamis (22/3) sekitar pukul 17.30.

Berutung dari kejadian tersebut tidak ada korban jiwa. Perbekel Karyasari I Nyoman Wiranata mengatakan, tembok penyengker penyengker Pura Dalem Desa Pakraman Karyasari ambruk sepanjang 26 meter dengan tinggi 2,5 meter disisi barat.

Pihaknya memang berencana akan membangun senderan penyengker. Kemudian sudah menggali tanah sejauh 3 meter untuk membangun pondasi.

“Belum dibangun pondasi malah tembok pura penyengker yang ambruk. Ambruknya tembok penyengker pura kami perkirakan karena kondisi tanahnya labil. Bukan karena longsor akibat dari air hujan,” ujar Wiranata.

Beruntung dari kejadian tersebut tidak ada korban jiwa. Namun, kerugian akibat tembok penyengker pura yang ambruk ditaksir mencapai ratusan juta rupiah.

Krama desa setempat memang berencana akan membuat senderan untuk penyengker dengan panjang 36 meter dan tinggi 5 meter.  Bahkan tepat di hari Pagerwesi, Rabu (21/3) kemarin.

Krama setempat sudah nasarin (meletakkan pondasi), dan saat ini para tukang sudah menganyam besi untuk membuat senderan. 

Dari kejadian ini pihaknya belum melaporkan hal ini ke BPBD Tabanan. Tetapi sudah melaporkan peristiwa ini ke Camat Pupuan agar segera dibantu dalam menindaklanjuti tembok penyengker yang ambruk.

“Kami akan segera perbaiki tembok penyengker yang ambruk dengan bekerja bhakti bersama warga desa,” tandas Wiranata. 

TABANAN – Kondisi tanah yang labil menyebabkan tembok penyengker Pura Dalem Desa Pakraman Karyasari, Kecamatan Pupuan, Tabanan ambruk Kamis (22/3) sekitar pukul 17.30.

Berutung dari kejadian tersebut tidak ada korban jiwa. Perbekel Karyasari I Nyoman Wiranata mengatakan, tembok penyengker penyengker Pura Dalem Desa Pakraman Karyasari ambruk sepanjang 26 meter dengan tinggi 2,5 meter disisi barat.

Pihaknya memang berencana akan membangun senderan penyengker. Kemudian sudah menggali tanah sejauh 3 meter untuk membangun pondasi.

“Belum dibangun pondasi malah tembok pura penyengker yang ambruk. Ambruknya tembok penyengker pura kami perkirakan karena kondisi tanahnya labil. Bukan karena longsor akibat dari air hujan,” ujar Wiranata.

Beruntung dari kejadian tersebut tidak ada korban jiwa. Namun, kerugian akibat tembok penyengker pura yang ambruk ditaksir mencapai ratusan juta rupiah.

Krama desa setempat memang berencana akan membuat senderan untuk penyengker dengan panjang 36 meter dan tinggi 5 meter.  Bahkan tepat di hari Pagerwesi, Rabu (21/3) kemarin.

Krama setempat sudah nasarin (meletakkan pondasi), dan saat ini para tukang sudah menganyam besi untuk membuat senderan. 

Dari kejadian ini pihaknya belum melaporkan hal ini ke BPBD Tabanan. Tetapi sudah melaporkan peristiwa ini ke Camat Pupuan agar segera dibantu dalam menindaklanjuti tembok penyengker yang ambruk.

“Kami akan segera perbaiki tembok penyengker yang ambruk dengan bekerja bhakti bersama warga desa,” tandas Wiranata. 

Artikel Terkait

Terpopuler

Artikel Terbaru

/