29.2 C
Jakarta
30 April 2024, 2:44 AM WIB

Gagal Atasi Masalah Sampah, Dewan Tuding Dinas LHK Jembrana Melempem

NEGARA–Kritik keras dating dari anggota DPRD Jembrana fraksi Partai Golkar, I Wayan Suardika.

Kritikan dewan ini menyusul dengan persoalan penanganan sampah di Jembrana yang tak kunjung tuntas.

Sebaliknya, selain dinilai tanpa solusi, sampah di Jembrana justru makin menimbulkan masalah baru.

Bahkan dewan menuding, tak kunjung adanya solusi penanganan sampah dipicu akibat kinerja Dinas Lingkungan Hidup Jembrana melempem. “Kalau saya melihat dinasnya kendor, tidak ada kerja nyata mengatasi masalah sampah ini,” ujarnya.

Mengenai sampah, lanjutnya, memang tidak hanya bergantung pada kinerja dinas terkait, tetapi berkaitan dengan kesadaran masyarakat agar tidak sembarangan membuang sampah. Namun, mengenai masalah belum tumbuhnya kesadaran tersebut tergantung dari sistem yang dibangun dinas.

“Selama ini perbaikan dan sistem hanya wacana, belum ada kinerja nyata,” ungkapnya.

Karena itu, pihaknya mendorong dinas terkait untuk membuat formulasi sistem yang tepat untuk mengatasi masalah sampah di Jembrana. Suardika mencontohkan, sejumlah sungai di Jembrana yang menjadi “tempat sampah”, seperti sungai yang berada di tengah Pasar Umum Negara menjadi tempat sampah sehingga terlihat jorok. Jika ada sistem pengelolaan sampah yang benar dan sosialisasi yang tepat, menurutnya tidak mungkin masyarakat membuang sampah ke sungai.

Ketua DPD Partai Golkar Jembrana ini, mendukung pembuatan tempat pengelolaan sampah terpadu di setiap desa. Akan tetapi, rencana tersebut tidak sekadar wacana, harus direalisasikan.

“Harus segera, diwujudkan. Karena masalah sampah saat ini, masalah serius,” tegasnya.

Senada disampaikan I Made Putu Yudha Baskara, anggota DPRD fraksi Partai Gerindra ini menyoroti masalah sampah yang dibuang di sungai Ijogading di wilayah Kelurahan Pendem, tepatnya sebelah barat pasar adat Pendem. Setiap harinya, sampah dibuang di sungai hingga membuat sungai tercemar.

Sebagai anggota komisi C yang membidangi lingkungan hidup, pihaknya mendorong dinas terkait untuk semakin gencar mengatasi masalah sampah ini.

Harus menunjukkan kinerja lebih maksimal lagi, memberikan penyadaran pada masyarakat dan membuat sistem yang baik mengatasi sampah ini.

(

NEGARA–Kritik keras dating dari anggota DPRD Jembrana fraksi Partai Golkar, I Wayan Suardika.

Kritikan dewan ini menyusul dengan persoalan penanganan sampah di Jembrana yang tak kunjung tuntas.

Sebaliknya, selain dinilai tanpa solusi, sampah di Jembrana justru makin menimbulkan masalah baru.

Bahkan dewan menuding, tak kunjung adanya solusi penanganan sampah dipicu akibat kinerja Dinas Lingkungan Hidup Jembrana melempem. “Kalau saya melihat dinasnya kendor, tidak ada kerja nyata mengatasi masalah sampah ini,” ujarnya.

Mengenai sampah, lanjutnya, memang tidak hanya bergantung pada kinerja dinas terkait, tetapi berkaitan dengan kesadaran masyarakat agar tidak sembarangan membuang sampah. Namun, mengenai masalah belum tumbuhnya kesadaran tersebut tergantung dari sistem yang dibangun dinas.

“Selama ini perbaikan dan sistem hanya wacana, belum ada kinerja nyata,” ungkapnya.

Karena itu, pihaknya mendorong dinas terkait untuk membuat formulasi sistem yang tepat untuk mengatasi masalah sampah di Jembrana. Suardika mencontohkan, sejumlah sungai di Jembrana yang menjadi “tempat sampah”, seperti sungai yang berada di tengah Pasar Umum Negara menjadi tempat sampah sehingga terlihat jorok. Jika ada sistem pengelolaan sampah yang benar dan sosialisasi yang tepat, menurutnya tidak mungkin masyarakat membuang sampah ke sungai.

Ketua DPD Partai Golkar Jembrana ini, mendukung pembuatan tempat pengelolaan sampah terpadu di setiap desa. Akan tetapi, rencana tersebut tidak sekadar wacana, harus direalisasikan.

“Harus segera, diwujudkan. Karena masalah sampah saat ini, masalah serius,” tegasnya.

Senada disampaikan I Made Putu Yudha Baskara, anggota DPRD fraksi Partai Gerindra ini menyoroti masalah sampah yang dibuang di sungai Ijogading di wilayah Kelurahan Pendem, tepatnya sebelah barat pasar adat Pendem. Setiap harinya, sampah dibuang di sungai hingga membuat sungai tercemar.

Sebagai anggota komisi C yang membidangi lingkungan hidup, pihaknya mendorong dinas terkait untuk semakin gencar mengatasi masalah sampah ini.

Harus menunjukkan kinerja lebih maksimal lagi, memberikan penyadaran pada masyarakat dan membuat sistem yang baik mengatasi sampah ini.

(

Artikel Terkait

Terpopuler

Artikel Terbaru

/