NEGARA – Hujan deras yang mengguyur Jembrana, Bali, Sabtu (22/12) malam memicu terjadinya sejumlah bencana di kabupaten paling barat Pulau Dewata.
Dampak paling parah terjadi di wilayah Mendoyo. Banjir bandang menerjang Kawasan tersebut, Minggu (23/12) pagi.
Akibat banjir bandang tersebut akses jalan nasional jurusan Denpasar-Gilimanuk lumpuh total. Sampai berita ini diturunkan, jalur tersebut belum bisa diakses sepenuhnya.
Kendaraan roda empat dan selebihnya yang menuju Denpasar, terpaksa dialihkan lewat Buleleng. Jarak tempuh pun menjadi lebih jauh.
Berdasar laporan wartawan Jawa Pos Radar Bali, banjir bandang yang terjadi di Sungai Biluk Poh itu mulai terjadi sekitar pukul 22.00.
Awalnya air sungai yang menghanyutkan sampah dan ptongan kayu berbagai ukuran itu hanya sampai di bibir jembatan.
Namun, tidak lama kemudian air sungai yang menjadi batas kelurahan Tegalcangkring dengan desa Penyaringan itu nak ke jembatan.
Semakin malam semakin tinggi. Begitu air semakin membesar warga Penyaringan langsung membuyikan kulkul bulus (kentongan tanda bahaya).
Mereka yang tinggal di pinggir sungai Biluhpoh lalu berusaha menyelamatkan diri dan menyelamatkan harta bendanya.
Dampak paling terasa, banjir bandang itu mengakibatkan payal jembatan hancur. Batang kayu dan lumpur itu kemudian menumpuk di jembatan sekitar 200 meter disebelah timur Polsek Mendoyo.
Kendaraan pun tidak bisa melintas. Karena jembatan tidak bisa dilewati, maka kemacetan di jalur setan dari arah Denpasar maun Gilimanuk tidak bisa dihindari.
Ribuan kendaraan harus menunggu berjam-jam dan terpaksa dialihkan melalui jalur Buleleng.