25.6 C
Jakarta
19 April 2024, 4:26 AM WIB

Ribut di Arena Tajen, Gagal Damai, Serang Pakai Bambu di Jalan

AMLAPURA – Penganiayaan gara-gara judi tajen terjadi di banjar Dinas Bias, Desa Ababi,  Abang, Karangasem.

I Nengah Rai Arsana, 60, melaporkan menjadi korban penganiayaan I Komang Gunawan alias Berem, 50, ke Polsek Abang, kemarin di arena judi tajen di Banjar Bias, Desa Ababi, Abang.

Menurut informasi, insiden bermula ketika sekitar pukul 16.00 wita antara korban dan pelaku datang ke arena tajen  di depan Pura Paibon Tangkas Kori Agung, Banjar Bias.

Sabungan ayam ini ada karena dua hari lagi akan dilaksanakan kegiatan piodalan di pura tersebut. Saat itu Rai Arsana sedang berdiri melihat ayam aduan.

Tiba tiba datang Berem langsung menabrak badannya dari arah belakang. Korban awalnya diam saja. Apalagi, pelaku langsung masuk arena tajen.

Seteleh itu di pintu keluar kembali pelaku menabrak badan pelapor dari arah depan. Kemudian pelapor mendekati pelaku dan menanyakan apa maksud menabraknya sebanyak dua kali.

Belum sempat bertanya lebih jauh, pelaku lebih dulu berkata dengan nada marah. “Ken ken” (Bagaimana, red), Nyanan Pragatang (Nanti selesaikan, red),” ujarnya.

Mendengar nada pelaku, korban langsung menjawab “Nah ken ken je acepan ibani..misi (ya begimanapun kemauanmu terujud sekarang),” tutur korban.

Saat terjadi keributan tersebut datang adik terlapor I Nengah Sudarma alias Polos langsung mendekati dan menanyakan persoalanya.

Rai kemudian menceritakan semua awal persoalan tersebut. Setelah tajen bubar, terlapor semakin emosi kepada korban.

Namun saat itu pelaku di pegang warga lainya I Komang Wirya sementara korban juga di pegang warga lainya sehingga tidak terjadi keributan.

Karena sabungan ayam sudah bubar keduanya pun sama sama bergebas pulang dengan mengendarai sepeda motor masing masing.

Namun, saat di jalan raya tepatnya di depan rumah I Komang Proden di Banjar Bias, Rai langsung menyalip pelaku.

Tahu disalip korban pelaku langsung emosi dan langsung mengumpat dengan makian. “Eh ndas pletan,” katanya.

Rai lalu menjawab,” eh endas kleng..ndas platen,”. Korban langsung berhenti.  Kemudian pelaku langsung menyerang korban dengan menggunakan bambu pikulan ayam.

Ayunan batang bambu tersebut mengenai lengan kiri korban hingga bengkak. Mendapat serangan tersebut korban pun bersiap handak melawan dengan mengambil sebilah mutik (pisai kecil, red) yang di selipkan di pinggangnya.

Tidak terima dengan kejadian tersebut korban melapor ke Polsek Abang. Polisi pun mengambil tindakan dengan mendatangi TKP.

Polisi mengamankan satu buah batang bambu dengan ukuran panjang 1,5 meter. Polisi juga mengamankan pisai kecil milik korban yang juga dibawa saat kejadian.

Kapolsek Abang AKP Nyoman Wiranata membenarkan peristiwa tersebut. Saat ini kasus ini masih ditangani pihak berwajib. 

AMLAPURA – Penganiayaan gara-gara judi tajen terjadi di banjar Dinas Bias, Desa Ababi,  Abang, Karangasem.

I Nengah Rai Arsana, 60, melaporkan menjadi korban penganiayaan I Komang Gunawan alias Berem, 50, ke Polsek Abang, kemarin di arena judi tajen di Banjar Bias, Desa Ababi, Abang.

Menurut informasi, insiden bermula ketika sekitar pukul 16.00 wita antara korban dan pelaku datang ke arena tajen  di depan Pura Paibon Tangkas Kori Agung, Banjar Bias.

Sabungan ayam ini ada karena dua hari lagi akan dilaksanakan kegiatan piodalan di pura tersebut. Saat itu Rai Arsana sedang berdiri melihat ayam aduan.

Tiba tiba datang Berem langsung menabrak badannya dari arah belakang. Korban awalnya diam saja. Apalagi, pelaku langsung masuk arena tajen.

Seteleh itu di pintu keluar kembali pelaku menabrak badan pelapor dari arah depan. Kemudian pelapor mendekati pelaku dan menanyakan apa maksud menabraknya sebanyak dua kali.

Belum sempat bertanya lebih jauh, pelaku lebih dulu berkata dengan nada marah. “Ken ken” (Bagaimana, red), Nyanan Pragatang (Nanti selesaikan, red),” ujarnya.

Mendengar nada pelaku, korban langsung menjawab “Nah ken ken je acepan ibani..misi (ya begimanapun kemauanmu terujud sekarang),” tutur korban.

Saat terjadi keributan tersebut datang adik terlapor I Nengah Sudarma alias Polos langsung mendekati dan menanyakan persoalanya.

Rai kemudian menceritakan semua awal persoalan tersebut. Setelah tajen bubar, terlapor semakin emosi kepada korban.

Namun saat itu pelaku di pegang warga lainya I Komang Wirya sementara korban juga di pegang warga lainya sehingga tidak terjadi keributan.

Karena sabungan ayam sudah bubar keduanya pun sama sama bergebas pulang dengan mengendarai sepeda motor masing masing.

Namun, saat di jalan raya tepatnya di depan rumah I Komang Proden di Banjar Bias, Rai langsung menyalip pelaku.

Tahu disalip korban pelaku langsung emosi dan langsung mengumpat dengan makian. “Eh ndas pletan,” katanya.

Rai lalu menjawab,” eh endas kleng..ndas platen,”. Korban langsung berhenti.  Kemudian pelaku langsung menyerang korban dengan menggunakan bambu pikulan ayam.

Ayunan batang bambu tersebut mengenai lengan kiri korban hingga bengkak. Mendapat serangan tersebut korban pun bersiap handak melawan dengan mengambil sebilah mutik (pisai kecil, red) yang di selipkan di pinggangnya.

Tidak terima dengan kejadian tersebut korban melapor ke Polsek Abang. Polisi pun mengambil tindakan dengan mendatangi TKP.

Polisi mengamankan satu buah batang bambu dengan ukuran panjang 1,5 meter. Polisi juga mengamankan pisai kecil milik korban yang juga dibawa saat kejadian.

Kapolsek Abang AKP Nyoman Wiranata membenarkan peristiwa tersebut. Saat ini kasus ini masih ditangani pihak berwajib. 

Artikel Terkait

Terpopuler

Artikel Terbaru

/