33.4 C
Jakarta
22 November 2024, 12:43 PM WIB

Wabah Virus Mozaik, Petani Tembakau Buleleng Terancam Merugi

SINGARAJA-Petani tembakau di Kabupaten Buleleng terancam merugi. 

Ancaman itu menyusul dengan serangan virus mozaik (Tobacco Mksaic Virus, TMV).

Dinas Pertanian Buleleng mencatat, tahun 2018, ada sekitat 5 dari 335 hektare lahan pertanian yang ditanami tembakau terserang virus mozaik.

Kasi Pembenihan dan Perlindungan Perkebunan, I Gusti Agung Made Adnyana mengatakan, penyakit itu ditemukan saat petugas melakukan pemantauan di lapangan. 

lahan seluas lima hektare itu ditemukan di Desa Panji dan Desa Baktiseraga.

“Ciri khasnya itu pohon jadi kerdil dan daunnya keriput.

Virus ini cepat sekali penyebarannya. Karena bisa menyebar lewat sistem pengairan. 

Kalau tidak cepat ditangani, bisa habis satu lahan,” kata Adnyana.

Untuk mengatasi penyakit tersebut, petugas penyuluh lapangan telah merekomendasikan pada petani agar mencabut tanaman yang terserang virus mozaik. 

Apabila tak dicabut, dikhawatirkan penyakit itu merambat pada tanaman lain.

Selain itu, petugas juga menemukan serangan penyakit lanas yang juga cukup mematikan. 

Penyakit ini memicu pembusukan pada tanaman tembaku secara seketika. 

Biasanya tanaman yang terjangkit penyakit ini, akan menunjukkan ciri-ciri batang menghitam dan mengalami pembusukan seketika.

Biasanya penyakit ini sering ditemui pada lahan yang sempat ditanami bunga pecah seribu atau gumitir. 

Lahan bekas tanaman ini, tidak cocok untuk tembakau karena memiliki tingkat kelembaban dan keasaman yang cukup tinggi. 

Biasanya, penyakit ini baru terdeteksi saat tembakau berusia 2-3 bulan.

“Kami sudah himbau agar petani melakukan langkah antisipasi. 

Kalau memang ada ciri-ciri seperti itu, segera diaplikasikan fungisida dan kapur, biar tidak menular ke pohon lain,” pungkas Adnyana. 

SINGARAJA-Petani tembakau di Kabupaten Buleleng terancam merugi. 

Ancaman itu menyusul dengan serangan virus mozaik (Tobacco Mksaic Virus, TMV).

Dinas Pertanian Buleleng mencatat, tahun 2018, ada sekitat 5 dari 335 hektare lahan pertanian yang ditanami tembakau terserang virus mozaik.

Kasi Pembenihan dan Perlindungan Perkebunan, I Gusti Agung Made Adnyana mengatakan, penyakit itu ditemukan saat petugas melakukan pemantauan di lapangan. 

lahan seluas lima hektare itu ditemukan di Desa Panji dan Desa Baktiseraga.

“Ciri khasnya itu pohon jadi kerdil dan daunnya keriput.

Virus ini cepat sekali penyebarannya. Karena bisa menyebar lewat sistem pengairan. 

Kalau tidak cepat ditangani, bisa habis satu lahan,” kata Adnyana.

Untuk mengatasi penyakit tersebut, petugas penyuluh lapangan telah merekomendasikan pada petani agar mencabut tanaman yang terserang virus mozaik. 

Apabila tak dicabut, dikhawatirkan penyakit itu merambat pada tanaman lain.

Selain itu, petugas juga menemukan serangan penyakit lanas yang juga cukup mematikan. 

Penyakit ini memicu pembusukan pada tanaman tembaku secara seketika. 

Biasanya tanaman yang terjangkit penyakit ini, akan menunjukkan ciri-ciri batang menghitam dan mengalami pembusukan seketika.

Biasanya penyakit ini sering ditemui pada lahan yang sempat ditanami bunga pecah seribu atau gumitir. 

Lahan bekas tanaman ini, tidak cocok untuk tembakau karena memiliki tingkat kelembaban dan keasaman yang cukup tinggi. 

Biasanya, penyakit ini baru terdeteksi saat tembakau berusia 2-3 bulan.

“Kami sudah himbau agar petani melakukan langkah antisipasi. 

Kalau memang ada ciri-ciri seperti itu, segera diaplikasikan fungisida dan kapur, biar tidak menular ke pohon lain,” pungkas Adnyana. 

Artikel Terkait

Terpopuler

Artikel Terbaru

/