NEGARA –Sejumlah kendala dialami ratusan petugas gabungan dari TNI, Polri dan BPBD Jembrana saat melakukan pembersihan pascabanjir bandang yang terjadi di sungai Biluk Poh, Senin (24/12).
Selain kondisi cuaca ekstrim dengan hujan lebat yang terus mengguyur lokasi, minimnya peralatan dan banyaknya material lumpur dan gelondongan kayu yang masuk ke area perkampungan warga juga membuat petugas kesulitan melakukan pembersihan secara cepat.
Terlebih dengan adanya hari raya Natal dan Galungan, petugas memprediksi, proses pembersihan material bisa memakan waktu sepekan.
Seperti dibenarkan Komandan Kompi Yonif Mekanis 741 Garuda Nusantara Kapten Inf. Arman Adi Wibowo. Dikonfirmasi di sela pembersihan material pascabanjir, ia menegaskan bahwa proses pembersihan akan sedikit lambat akibat sejumlah faktor.
“Kemungkinan dengan kondisi hujan seperti ini proses pembersihan bisa sampai lima hari atau seminggu baru selesai,” kata Arman Adi Wibowo, di sela pembersihan.
Sementara Komandan Kodim 1617 Jembrana Letkol Kav. Djefri Marsono Hanok mengatakan, proses pembersihan sementara terkendala alat berat. Beberapa rumah yang terendam banjir material tanah yang menimbun sebagian rumah, jika menggunakan alat manual butuh waktu cukup lama.
”Kendala sementara alat berat,” jelasnya.
Untuk itu, dengan adanya sejumlah kendala di lapangan, pihaknya mengaku sudah berkoordinasi dengan pemerintah daerah untuk membersihkan material yang menimbun pemukiman warga, sehingga proses pembersihan material banjir bandang ini berlangsung lebih cepat.
“Selain terkendala alat berat, pembersihan lokasi ini terbentur Hari Raya Galungan dan Hari Raya Natal,” ujarnya.