SINGARAJA – Klaster penularan covid-19 di lingkungan RS Buleleng mulai reda. Pasien-pasien yang terkonfirmasi positif, satu persatu berhasil dinyatakan sembuh.
Tadinya penularan di lingkungan rumah sakit terjadi secara masif. Mereka akhirnya dinyatakan sembuh, setelah menjalani isolasi mandiri.
Data yang dihimpun Jawa Pos Radar Bali, sepanjang bulan Agustus ini, ada 39 orang staf di RS Buleleng yang dinyatakan terkonfirmasi positif covid-19.
Ada yang berasal dari tenaga kesehatan, entah itu perawat, bidan, hingga dokter spesialis. Ada pula yang tertular di lingkup yang lebih kecil. Yakni di Instalasi Farmasi dan Instalasi Gizi.
Hingga kemarin, dari 39 orang staf di RS Buleleng, sebagian besar diantaranya telah dinyatakan sembuh. Hanya 3 orang saja yang masih menjalani isolasi mandiri di rumahnya.
Mereka hanya tinggal menanti waktu, sebelum akhirnya dinyatakan sembuh dan diizinkan beraktifitas kembali.
Sekretaris Gugus Tugas Percepatan Penanganan (GTPP) Covid-19 Buleleng Gede Suyasa mengatakan, RSUD memang menjadi salah satu klaster penularan di Buleleng.
Suyasa menyebut kemunculan klaster di rumah sakit pemerintah itu cukup dinamis. “Rumah sakit secara dinamis, akan tetap menjadi klaster.
Karena setiap hari pasien datang. Tidak mungkin tidak terjadi klaster di sana,” kata Suyasa saat ditemui di Kantor Bupati Buleleng.
Ia mencontohkan kemunculan klaster di Instalasi Farmasi RS Buleleng. Saat ini penularan sudah tertangani, setelah para staf diminta melakukan isolasi.
Dalam waktu dekat mereka akan diizinkan bekerja kembali, sehingga pelayanan farmasi di rumah sakit bisa kembali normal.
Sementara di Instalasi Gawat Darurat, potensi kemunculan klaster masih terbuka. “Karena di sana menerima pasien. Sehingga potensi masih ada di sana.
Tenaga kesehatan yang sempat kena, sekarang sudah sehat dan bekerja lagi. Tenaga kesehatan yang lain, kami harap berhati-hati.
Karena peluang penularan itu masih ada. Bisa jadi dari pasien, maupun hasil kontak dengan sejawatnya,” imbuh Suyasa.
Sedangkan klaster di Universitas Pendidikan Ganesha (Undiksha) Singaraja, kini telah berhasil ditangani.
“Kampus sudah reda, karena setelah rektor memutuskan melakukan isolasi, tidak lagi menyebar. Hampir semua yang di-swba itu juga negatif hasilnya,” tegasnya.