SINGARAJA – Masa pandemi yang berkepanjangan dikhawatirkan berdampak serius terhadap kondisi ekonomi.
Terlebih kini kondisi perekonomian di Provinsi Bali telah mengalami kontraksi yang serius. Warga pun diminta mengedepankan semangat gotong royong, sehingga dampak ekonomi bisa ditekan.
Hal itu diungkapkan Anggota DPD RI H. Bambang Santoso, saat menyampaikan sosialisasi empat pilar di Singaraja, Kamis (24/9) siang. Sosialisasi itu diikuti puluhan peserta dari seluruh Buleleng.
Bambang mengatakan pandemi yang berkepanjangan berdampak serius pada perekonomian Bali. Selama masa pandemi, nyaris tak ada orang bepergian.
Apalagi bepergian untuk kepentingan berwisata. Tak heran perekonomian Bali merosot drastis. Mengingat tulang punggung ekonomi Bali merupakan sektor pariwisata.
Dengan kondisi perlambatan ekonomi itu, ia meminta agar masyarakat bisa bersatu di tengah kondisi wabah.
Masyarakat diminta mengedepankan konsep gotong royong selama masa pandemi. Mengingat akan ada banyak warga yang terdampak kondisi ekonominya.
“Implementasinya harus bentuk nyata. Yakni saling bantu, tolong menolong. Lihat saja kondisi tetangga di dekat kita.
Kalau dalam kondisi sulit, bantu yang bisa kita berikan. Memang semua dalam kondisi sulit. Tapi setidaknya dampak yang dirasakan bisa lebih ringan,” kata Bambang.
Khusus untuk masalah pemulihan ekonomi, Bambang yang juga Ketua Dewan Masjid Indonesia (DMI) Provinsi Bali itu mengatakan dibutuhkan partisipasi masyarakat.
Partisipasi itu dalam bentuk disiplin penerapan protokol kesehatan. Seperti mengenakan masker, mencuci tangan, dan menjaga jarak.
“Ini penting, supaya pandemi segera terputus. Kalau sudah terputus, mudah-mudahan pariwisata segera bangkit. Jadi ekonomi kita bisa pulih kembali dan masyarakat bisa beraktifitas,” demikian Bambang.