RadarBali.com – Jalur Desa Penestaan-Ubud kembali tertutup material longsor dari senderan restoran di Banjar Penestanan Kelod, Desa Sayan, Kecamatan Ubud, Selasa (24/10) kemarin.
Senderan restoran itu ambrol lagi pukul 06.00. Diduga, penyebab longsor lantaran kondisi tanah yang labil disertai intensitas hujan yang mengguyur kawasan Ubud.
Kepala BPBD Gianyar, AA Oka Digjaya menyatakan longsoran senderan restoran milik Kadek Aris sudah dibersihkan menggunakan alat berat.
Tak hanya tanah, longsoran juga berupa bebatuan yang sebelumnya sebagai penyangga lahan miring tersebut.
“Kami sudah mengerahkan anggota TRC, beserta armada, dan perlengkapan di bantu Dinas PU untuk melakukan penanganan ke lokasi kejadian,” ujar Oka Digjaya, kemarin.
Lantaran kondisi longsoran yang relatif sulit, pembersihan dilanjutkan Rabu (25/10) pagi tadi. “Penanganan baru 50 persen dan akan dilanjutkan besok karena hujan deras dan tebing yang rawan jebol,” jelasnya.
Menurut Oka Digjaya, pasca longsoran yang pertama pada Selasa (10/10) lalu, pemilik lahan berencana melakukan perbaikan.
“Waktu longsor pertama, kami sudah melakukan kordinasi. Memang ada rencana perbaikan oleh pemilik lahan, tapi belum terwujud justru longsor lagi,” jelasnya.
Untuk longsor kali ini, pihaknya mengaku hanya bisa sebatas membantu membersihkan material longsoran. Itupun dalam kurun waktu yang tidak singkat.
Beruntung, longsoran senderan ini tidak menimbulkan korban jiwa. Pada saat terjadinya reruntuhan, jalan sedang sepi.
Kini, melihat kondisi tanah yang semakin labil, akses jalan pun ditutup sementara. “Kami juga mengimbau kepada masyarakat,
pada musim hujan ini agar berhati-hati. Terutama ketika melintas di daerah rawan bencana seperti tebing longsor,” pintanya