RadarBali.com – Kasus rabies di kabupaten Gianyar belum juga tuntas. Kasus terbaru terjadi di Desa Belega, Kecamatan Blahbatuh.
Di desa itu, seekor anjing gila bernama Luki menggigit banyak warga. Bahkan, seorang kakek, I Wayan Neraka, 62, meninggal dan dinyatakan positif rabies.
Sementara itu, pemilik anjing gila, Wayan Kuanta, mengakui jika anjing miliknya yang bernama Luki gila.
“Anjing saya sudah tua. Dulu beberapa kali petugas vaksin datang, tapi anjing saya selalu keluar,” ujar ujar Kuanta yang merupakan purnawirawan Polri itu, ditemui di rumahnya, kemarin.
Menurut Kuanta, Luki ini selain menggigit kakek Neraka juga telah menggigit beberapa anggota keluarga di sekitaran rumahnya.
“Adik saya, Made Subrati sama Nyoman Budiarta, kena gigit. Lalu keponakan saya, ponakan biasa dipanggil Krunyan juga kena gigit,” ujar Kuanta.
Tidak hanya itu, seorang tetangganya, bernama Made Astawa juga pernah digigit oleh Luki. Mereka digigit sekitar sebulan lalu.
Rata-rata, anggota keluarganya itu tergigit di bagian kaki mereka. “Mereka sudah sembuh dan sudah di vaksin di klinik Keramas,” terangnya.
Setelah menggigit dengan membabi buta, ada petugas medis yang menyarankan supaya Luki ini dibiarkan dulu.
“Tapi adik saya (Nyoman Budiarta, red), habis digigit langsung membunuh anjingnya,” ujar Kuanta yang baru pensiun sebagai anggota Polri pada 2016 itu. “Mayat anjing sudah dibuang ke sungai,” tukasnya.