NEGARA – Setelah 19 hari menghilang, pekak I Wayan Kandi, 70, akhirnya ditemukan. Warga Banjar Bading Kayu, Pengragoan, Pekutatan, yang hilang sejak Minggu (7/1) malam ditemukan membusuk di dalam jurang kemarin.
Sebelumnya Kandi yang menghilang dalam kondisi sakit sudah dicari sampai keliling desa. Bahkan tim SAR gabungan dan masyarakat sempat melakukan pencarian besar-besaran.
Termasuk meminta bantuan paranormal. Namun hingga pencarian dihentikan, Kandi tidak ditemukan. Lalu Kamis (26/1) sekitar pukul 06.30, I Nengah Sudira,39, bersama ayahnya I Ketut Miasa,60, dan ibunya Komang Sumayani, 55, pergi untuk mencari kayu bakar di kebun miliknya.
Saat melintas di jurang yang didasarnya sungai, Sudira kaget mencium bau busuk menyengat hidung. Setelah didekati sumber bau busuk itu adalah sesosok mayat membusuk tersangkut di batu di tengah sungai.
Sudira dan ayahnya lalu mendekati mayat tersebut dan melihat kondisi mayat dalam keadaan telanjang dan kepala mayat tidak ada.
Mereka lalu mencari kepala mayat itu dan ditemukan saksi sekitar 15 meter dari tubuhnya. Mereka juga menemukan celana milik trening warna biru tersangkut di batu berjarak sekitar 5 meter di utara posisi mayat.
Setelah yakin mayat itu I Wayan Kandi, Sudira kembali ke untuk memberitahu pihak keluarga, sedangkan Miasa menunggui di lokasi.
Oleh keluarga, ditemukanya mayat Kandi kemudian dilaporkan ke Polsek Pekutatan. Tim identifikasi Polres Jembrana, dokter dari Puskesmas Pekutatan, dan Tim Sar Jembrana datang ke lokasi.
“Jenasah korban lalu didentifikasi dan rahangnya tidak ditemukan. Setelah itu jenazah dievakuasi ke rumah korban,” ujar Kapolsek Pekutatan Kompol Kompol I Putu Suprama.
Koordinator pos pencarian dan pertolongan SAR Jembrana Komang Sudiarsa bersama Kalak BPBD Jembrana Ketut Eko Susilo Permana, menambahkan untuk mengevakuasi jenasah Kandi, dilakukan dengan berjalan kaki karena medan cukup terjal.
Setelah sampai kemudian diserahkan ke pihak keluarga. “Dengan ditemukanya korban maka keluarga sudah tidak bingung lagi dan sudah mengiklaskan kepergianya,”ujarnya.