28.1 C
Jakarta
22 November 2024, 19:46 PM WIB

Anjing Positf Rabies, Terkam Tiga Bocah Di Banjar

BANJAR – Warga Banjar Dinas Ambengan, Desa Banjar, Buleleng, dibuat panik dan resah.

 

Keresahan warga ini menyusul jatuhnya tiga korban kasus gigitan anjing positif rabies di tempat mereka.

 

Informasi yang dihimpun Jawa Pos Radar Bali, ketiga korban gigitan anjing rabies itu, yakni masing-masing Kadek Sri Dewi, 3 (digigit pada betis kanan); Gede Dimas, 8 (digigit pada bagian telapak tangan kiri); dan Ketut Budi, 5 (digigit pada pergelangan tangan kiri).

 

Ketiga bocah itu digigit anjing milik Pasutri Putu Mardika, 39, dan Luh Mas Parwadi, 28. yang baru diadopsi dari salah seorang kerabatnya yang tinggal di Banjar Dinas Santal, Desa Banjar.

 

“Tadinya saya mengiradigigit-gigit biasa. Soalnya anak-anak sering main sama anjing ini. Tapi karena menggigit dua kali itu, saya curiga. Jangan-jangan kena rabies,” kata Luh Mas Parwadi saat ditemui di rumahnya, Selasa (26/2).

 

Selanjutnya dengan kasus gigitan itu, suaminya, Putu Mardika kemudian berinisiatif membunuh anjing itu dan melaporkannya pada petugas peternakan di Kecamatan Banjar. Ternyata setelah dicek di Balai Besar Veteriner Denpasar, anjing itu dinyatakan positif mengidap rabies.

Mereka pun sempat kelimpungan mencari vaksin anti rabies (VAR). Keluarga ini sempat mendatangi puskesmas di Kecamatan Banjar, Kecamatan Seririt, hingga Kecamatan Gerokgak.

 

Seluruh puskesmas di tiga kecamatan itu tidak memiliki VAR. “Akhirnya tadi dapat di Puskesmas Tejakula I, bayar Rp 40 ribu,” tuturnya.

 

Petugas Penyuluh Pertanian (PPL) Kecamatan Banjar drh. I Putu Wirawan mengakui ada kasus positif rabies di Desa Banjar. Dari hasil penelusuran, anjing yang dinyatakan positif rabies itu baru berusia dua bulan. Diduga anjing sempat menjalin kontak dengan anjing lain yang juga positif rabies.

 

“Dua minggu lalu juga ada kasus positif rabies di Desa Kalianget. Kebetulan tempat adopsi anjing dengan kasus rabies di Kalianget itu berdekatan. Apakah anjing ini sempat kontak dengan anjing liar yang positif, itu belum kami temukan,” kata Wirawan.

BANJAR – Warga Banjar Dinas Ambengan, Desa Banjar, Buleleng, dibuat panik dan resah.

 

Keresahan warga ini menyusul jatuhnya tiga korban kasus gigitan anjing positif rabies di tempat mereka.

 

Informasi yang dihimpun Jawa Pos Radar Bali, ketiga korban gigitan anjing rabies itu, yakni masing-masing Kadek Sri Dewi, 3 (digigit pada betis kanan); Gede Dimas, 8 (digigit pada bagian telapak tangan kiri); dan Ketut Budi, 5 (digigit pada pergelangan tangan kiri).

 

Ketiga bocah itu digigit anjing milik Pasutri Putu Mardika, 39, dan Luh Mas Parwadi, 28. yang baru diadopsi dari salah seorang kerabatnya yang tinggal di Banjar Dinas Santal, Desa Banjar.

 

“Tadinya saya mengiradigigit-gigit biasa. Soalnya anak-anak sering main sama anjing ini. Tapi karena menggigit dua kali itu, saya curiga. Jangan-jangan kena rabies,” kata Luh Mas Parwadi saat ditemui di rumahnya, Selasa (26/2).

 

Selanjutnya dengan kasus gigitan itu, suaminya, Putu Mardika kemudian berinisiatif membunuh anjing itu dan melaporkannya pada petugas peternakan di Kecamatan Banjar. Ternyata setelah dicek di Balai Besar Veteriner Denpasar, anjing itu dinyatakan positif mengidap rabies.

Mereka pun sempat kelimpungan mencari vaksin anti rabies (VAR). Keluarga ini sempat mendatangi puskesmas di Kecamatan Banjar, Kecamatan Seririt, hingga Kecamatan Gerokgak.

 

Seluruh puskesmas di tiga kecamatan itu tidak memiliki VAR. “Akhirnya tadi dapat di Puskesmas Tejakula I, bayar Rp 40 ribu,” tuturnya.

 

Petugas Penyuluh Pertanian (PPL) Kecamatan Banjar drh. I Putu Wirawan mengakui ada kasus positif rabies di Desa Banjar. Dari hasil penelusuran, anjing yang dinyatakan positif rabies itu baru berusia dua bulan. Diduga anjing sempat menjalin kontak dengan anjing lain yang juga positif rabies.

 

“Dua minggu lalu juga ada kasus positif rabies di Desa Kalianget. Kebetulan tempat adopsi anjing dengan kasus rabies di Kalianget itu berdekatan. Apakah anjing ini sempat kontak dengan anjing liar yang positif, itu belum kami temukan,” kata Wirawan.

Artikel Terkait

Terpopuler

Artikel Terbaru

/