26.3 C
Jakarta
25 April 2024, 4:23 AM WIB

Tak Mau KBM Siswa Terganggu, Pemkab Siapkan Dana Bencana Rp 200 Juta

GIANYAR-Runtuhnya plafon ruang kelas di SDN 2 Pejeng Kangin, Tampaksiring, Gianyar mengundang reaksi dari Dinas Pendidikan (Disdik) Kabupaten Tabanan.

Bahkan tak ingin menghambat dan mengganggu proses maupun aktivitas kegiatan belajar mengajar (KBM) siswa, pihak Disdik langsung melakukan proses perbaikan.

 

 

Seperti dibenarkan Sekretaris  Dinas Pendidikan Kabupaten Gianyar, I Wayan Sadra. Dikonfirmasi, Selasa (26/3), pihaknya menerangkan jika proses perbaikan untuk bangunan rusak di SDN 2 Pejeng Kangin segera dilaksanakan.

 

Bahkan rencananya, plafon pada bangunan SD yang runtuh tersebut akan menggunakan kerangka baja dan kalsiboard.

 

“Sudah dikerjakan secepatnya, karena kita tidak mau pendidikan terlambat, apalagi dalam waktu dekat mau ada ulangan,” ujarnya.

 

Sementara terkait siswa yang belajar di halaman, Sadra mengaku akan mengecek kembali ke sekolah tersebut. Melihat ruangan lain yang bisa representatif digunakan untuk proses belajar. Apalagi untuk rehab bangunan ini diperkirakan akan memakan waktu beberapa hari. “Kalau perbaikan butuh waktu beberapa hari,” katanya.

 

Diungkapkan untuk pengerjaan ini, pihaknya menggunakan anggaran bencana sebesar Rp 200 juta. Dana tersebut memang dialokasikan oleh Bupati Gianyar sebagai antisipasi bencana alam yang memicu kerusakan inrastruktur pendidikan.

 

“Bapak Bupati memberikan anggaran Rp 500 juta khusus untuk penanganan cepat kerusakan infrastruktur sekolah akibat bencana saja. Tetapi kalau untuk rehab sejumlah bangunan SD dan SMP se-Gianyar itu dianggarkan sekitar Rp 13 miliar lebih, dana itu dari DAK dan APBD induk 2019,” terangnya.

Berkaca dari insiden Sekdisdik Gianyar ini pun berharap kepada seluruh kepala sekolah untuk sensitif dan respon terhadap kondisi gedung sekolah masing-masing.

 

“Sensitif melihat kondisi gedung bila ada yang rusak, dan segera merespon dengan melaporkan ke dinas bila ada kerusakan, kalau menunggu kami yang mengecek kan lama, jadi diharapkan ada keaktifkan kepala sekolah melaporkan, dan pasti akan cepat kami tangani karena ini masalah pendidikan,” tukasnya.

 

Diberitakan sebelumnya, plafon ruang kelas III terjadi di SDN 2 Pejeng Kangin, Kecamatan Tanmpaksiring, jebol pada Senin pukul 10.15. Sebanyak 23 siswa yang sedang belajar tanggap langsung  masuk ke kolong meja. Hanya seorang siswa, I Ketut Agus Arta Yasa, 10, yang terluka pada bagian atas kepalanya.

Siswa itu langsung dilarikan ke Puskesmas untuk dijarit akibat robek terkena reruntuhan plafon. Siswa yang terluka diberikan dispensasi tidak sekolah untuk pemulihan luka. 

GIANYAR-Runtuhnya plafon ruang kelas di SDN 2 Pejeng Kangin, Tampaksiring, Gianyar mengundang reaksi dari Dinas Pendidikan (Disdik) Kabupaten Tabanan.

Bahkan tak ingin menghambat dan mengganggu proses maupun aktivitas kegiatan belajar mengajar (KBM) siswa, pihak Disdik langsung melakukan proses perbaikan.

 

 

Seperti dibenarkan Sekretaris  Dinas Pendidikan Kabupaten Gianyar, I Wayan Sadra. Dikonfirmasi, Selasa (26/3), pihaknya menerangkan jika proses perbaikan untuk bangunan rusak di SDN 2 Pejeng Kangin segera dilaksanakan.

 

Bahkan rencananya, plafon pada bangunan SD yang runtuh tersebut akan menggunakan kerangka baja dan kalsiboard.

 

“Sudah dikerjakan secepatnya, karena kita tidak mau pendidikan terlambat, apalagi dalam waktu dekat mau ada ulangan,” ujarnya.

 

Sementara terkait siswa yang belajar di halaman, Sadra mengaku akan mengecek kembali ke sekolah tersebut. Melihat ruangan lain yang bisa representatif digunakan untuk proses belajar. Apalagi untuk rehab bangunan ini diperkirakan akan memakan waktu beberapa hari. “Kalau perbaikan butuh waktu beberapa hari,” katanya.

 

Diungkapkan untuk pengerjaan ini, pihaknya menggunakan anggaran bencana sebesar Rp 200 juta. Dana tersebut memang dialokasikan oleh Bupati Gianyar sebagai antisipasi bencana alam yang memicu kerusakan inrastruktur pendidikan.

 

“Bapak Bupati memberikan anggaran Rp 500 juta khusus untuk penanganan cepat kerusakan infrastruktur sekolah akibat bencana saja. Tetapi kalau untuk rehab sejumlah bangunan SD dan SMP se-Gianyar itu dianggarkan sekitar Rp 13 miliar lebih, dana itu dari DAK dan APBD induk 2019,” terangnya.

Berkaca dari insiden Sekdisdik Gianyar ini pun berharap kepada seluruh kepala sekolah untuk sensitif dan respon terhadap kondisi gedung sekolah masing-masing.

 

“Sensitif melihat kondisi gedung bila ada yang rusak, dan segera merespon dengan melaporkan ke dinas bila ada kerusakan, kalau menunggu kami yang mengecek kan lama, jadi diharapkan ada keaktifkan kepala sekolah melaporkan, dan pasti akan cepat kami tangani karena ini masalah pendidikan,” tukasnya.

 

Diberitakan sebelumnya, plafon ruang kelas III terjadi di SDN 2 Pejeng Kangin, Kecamatan Tanmpaksiring, jebol pada Senin pukul 10.15. Sebanyak 23 siswa yang sedang belajar tanggap langsung  masuk ke kolong meja. Hanya seorang siswa, I Ketut Agus Arta Yasa, 10, yang terluka pada bagian atas kepalanya.

Siswa itu langsung dilarikan ke Puskesmas untuk dijarit akibat robek terkena reruntuhan plafon. Siswa yang terluka diberikan dispensasi tidak sekolah untuk pemulihan luka. 

Artikel Terkait

Terpopuler

Artikel Terbaru

/