27.8 C
Jakarta
14 Desember 2024, 4:27 AM WIB

Mudahkan Proses Asimilasi, Napi Lapas Singaraja Dilatih Bercocok Tanam

SINGARAJA  – Para narapidana di Lapas Singaraja akan mendapat kelas pelatihan baru. Yakni pelatihan bercocok tanam dan budi daya ikan.

Rencananya pelatihan akan efektif dilaksanakan mulai pekan depan. Kelas pelatihan ini pun diharapkan makin memudahkan proses asimilasi narapidana.

Akses pelatihan yang diberikan pada narapidana di Lapas Singaraja, sebenarnya sudah cukup beragam.

Selain pelatihan mebel dan kerajinan, sejumlah napi juga diberikan pelatihan cuci motor serta laundry.

Kini pelatihan pun dikembangkan ke masalah cocok tanam dan perikanan. Rencananya kegiatan itu akan dilakukan di Balai Penyuluh Pertanian (BPP) Kecamatan Buleleng yang ada di Desa Tukadmungga.

Kepala Divisi Pemasyarakatan Kanwil Kementerian Hukum dan HAM Bali, Sudjonggo mengatakan, program pelatihan itu hanya diberikan pada narapidana yang memenuhi kriteria-kriteria tertentu.

Secara normatif, mereka harus berkelakuan baik. Selain itu mereka juga harus lolos penilaian dari Lembaga Pemasyarakat (Lapas) dan Badan Pemasyarakatan (Bapas).

“Kalau hanya Lapas saja kan, bisa ada kecurigaan tidak objektif. Makanya Bapas juga dilibatkan saat penilaian,” kata Sudjonggo.

Menurutnya pelatihan di bidang pertanian dan perikanan itu sangat menarik. Terlebih hal itu baru pertama kalinya dilakukan di Bali. Ia pun berharap pemerintah bisa turut aktif terlibat dalam proses pembinaan.

“Lapas tidak bisa kerja sendiri. Warga binaan itu kan pada akhirnya akan keluar juga, dan akan kembali ke masyarakat.

Makanya proses pembinaan dan persiapan mereka agar bisa berdaya secara ekonomi itu penting. Sehingga bisa diterima kembali di masyarakat,” imbuhnya.

Sementara itu Bupati Buleleng Putu Agus Suradnyana mengatakan pihaknya berkomitmen terlibat secara aktif dalam proses pembinaan.

Terutama penyediaan potensi ekonomi bagi para warga binaan. Salah satunya dengan menyediakan ruang bercocok tanam dan budi daya ikan di BPP Kecamatan Buleleng.

“Kita punya areal pertanian luas. Di BPP Buleleng ini saja luasnya 89 are. Kalau begini warga binaan bisa dapat ilmu, nanti keluar bisa langsung kerja. Keahliannya bisa dimanfaatkan, bisa menghasilkan,” katanya.

Agus juga menjanjikan bantuan kendaraan angkutan bagi Lapas Singaraja. Kendaraan itu nantinya bisa digunakan pihak lapas melakukan antar jemput warga binaan.

SINGARAJA  – Para narapidana di Lapas Singaraja akan mendapat kelas pelatihan baru. Yakni pelatihan bercocok tanam dan budi daya ikan.

Rencananya pelatihan akan efektif dilaksanakan mulai pekan depan. Kelas pelatihan ini pun diharapkan makin memudahkan proses asimilasi narapidana.

Akses pelatihan yang diberikan pada narapidana di Lapas Singaraja, sebenarnya sudah cukup beragam.

Selain pelatihan mebel dan kerajinan, sejumlah napi juga diberikan pelatihan cuci motor serta laundry.

Kini pelatihan pun dikembangkan ke masalah cocok tanam dan perikanan. Rencananya kegiatan itu akan dilakukan di Balai Penyuluh Pertanian (BPP) Kecamatan Buleleng yang ada di Desa Tukadmungga.

Kepala Divisi Pemasyarakatan Kanwil Kementerian Hukum dan HAM Bali, Sudjonggo mengatakan, program pelatihan itu hanya diberikan pada narapidana yang memenuhi kriteria-kriteria tertentu.

Secara normatif, mereka harus berkelakuan baik. Selain itu mereka juga harus lolos penilaian dari Lembaga Pemasyarakat (Lapas) dan Badan Pemasyarakatan (Bapas).

“Kalau hanya Lapas saja kan, bisa ada kecurigaan tidak objektif. Makanya Bapas juga dilibatkan saat penilaian,” kata Sudjonggo.

Menurutnya pelatihan di bidang pertanian dan perikanan itu sangat menarik. Terlebih hal itu baru pertama kalinya dilakukan di Bali. Ia pun berharap pemerintah bisa turut aktif terlibat dalam proses pembinaan.

“Lapas tidak bisa kerja sendiri. Warga binaan itu kan pada akhirnya akan keluar juga, dan akan kembali ke masyarakat.

Makanya proses pembinaan dan persiapan mereka agar bisa berdaya secara ekonomi itu penting. Sehingga bisa diterima kembali di masyarakat,” imbuhnya.

Sementara itu Bupati Buleleng Putu Agus Suradnyana mengatakan pihaknya berkomitmen terlibat secara aktif dalam proses pembinaan.

Terutama penyediaan potensi ekonomi bagi para warga binaan. Salah satunya dengan menyediakan ruang bercocok tanam dan budi daya ikan di BPP Kecamatan Buleleng.

“Kita punya areal pertanian luas. Di BPP Buleleng ini saja luasnya 89 are. Kalau begini warga binaan bisa dapat ilmu, nanti keluar bisa langsung kerja. Keahliannya bisa dimanfaatkan, bisa menghasilkan,” katanya.

Agus juga menjanjikan bantuan kendaraan angkutan bagi Lapas Singaraja. Kendaraan itu nantinya bisa digunakan pihak lapas melakukan antar jemput warga binaan.

Artikel Terkait

Terpopuler

Artikel Terbaru

/